FAQ  /  Tautan  /  Peta Situs
    13 06-2019

    1977

    Minta Masukan APPINDO dan HIPPINDO, Presiden: Kalau Diperlukan Perppu, Kita Buatkan

    Kategori Berita Pemerintahan | vera002
    Presiden Joko Widodo menerima jajaran pengurus APINDO dan HIPPINDO, di Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (13/06/2019) pagi. - (Setkab)

    Jakarta, Kominfo – Presiden Joko Widodo meminta jajaran pengurus dari Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) dan Himpunan Penyewa Pusat Perbelanjaan Indonesia (HIPPINDO) untuk memberikan masukan-masukan yang lebih konkret, nyata dan cepat bisa dilaksanakan sehingga bisa memberikan efek ekonomi yang baik pada negara.

    “Saya ngomong apa adanya karena saya sudah enggak ada beban apa-apa. Tolong gunakan kesempatan ini sehingga terobosan-terobosan yang ingin kita lakukan itu betul-betul sebuah terobosan yang memberikan efek tendangan yang kuat bagi ekonomi kita,” kata Presiden di Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (13/06/2019) pagi.

    Masukan-masukan itu, menurut Presiden, baik dari sisi regulasi, mungkin revisi undang-undang, mungkin kalau diperlukan mengeluarkan Perppu (Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang) misalnya. “Ya memang kalau itu diperlukan sekali dan memang karena posisinya sangat penting dan diperlukan ya kita akan buatkan,” ujarnya.

    Mengenai pertemuannya yang mengundang swasta lebih dahulu, Presiden Jokowi menjelaskan, karena pemerintah ingin 5 (lima) tahun ke depan ini menjadi sebuah prioritas dunia usaha. Sehingga jangan sampai kita ini investasi, ekspor yng kalah dengan Singapura, kalah sudah lama dengan Malaysia,  dengan Thailand, kalah dengan Filipina, terakhir kita kalah lagi dengan Vietnam.

    “Jangan sampai, saya sering saya sampaikan dimana-mana, kalah nanti juga dengan Kamboja, kalah dengan Laos. Enggaklah, kita ini negara besar yang memiliki kekuatan sumber daya alam, memiliki kekuatan sumber daya manusia yang saya kira ini menjadi sebuah modal besar ke depan,” tegas Presiden.

    Meskipun sudah bertahun-tahun enggak bisa menyelesaikan yang namanya defisit neraca perdagangan, defisit transaksi berjalan, namun Presiden Jokowi meyakini,  sebetulnya sesuatu kalau kita bisa bekerja sama dengan baik, pemerintah dan dunia usaha ini bukan barang yang sulit sebetulnya. Tetapi diakui Presiden, memang ada regulasi, ada undang-undang atau beberapa undang-undang yang memang harus kita revisi.

    Tampak hadir dalam kesempata itu antara lain Sekretaris Kabinet (Seskab) Pramono Anung, Koordinator Staf Khusus Presiden Teten Masduki, Staf Khusus Presiden bidang Ekonomi Ahmad Erani Yustik, pengusaha Erick Thohir, Ketua APINDO Haryadi Sukamdani, dan Ketua HIPPINDO Budihardjo Iduansyah.

    sumber

    Berita Terkait

    Sambut Baik Siaran Perdana RRI di IKN, Presiden: Bisa Informasikan IKN ke Seluruh Tanah Air

    Kepala Negara pun berharap setiap progres pembangunan Ibu Kota Nusantara dapat diketahui rakyat dari berbagai pelosok Indonesia. Selengkapnya

    Groundbreaking Masjid Negara di IKN, Presiden: Representasi Kemajemukan Indonesia

    Tidak hanya Masjid Negara, Presiden menyampaikan bahwa di kawasan tersebut nantinya juga akan dibangun sejumlah tempat ibadah lainnya. Mulai Selengkapnya

    Paparkan Sektor Prioritas Investasi Indonesia, Presiden: Ini Waktu Yang Tepat, Manfaatkan Lebih Agresif

    Kepala Negara memaparkan sejumlah sektor prioritas Indonesia yang dapat menjadi peluang investasi bagi para investor, salah satunya adalah d Selengkapnya

    PLTS Cirata, Presiden: Salah Satu yang Terbesar di Asia Tenggara

    Kepala Negara menjelaskan bahwa pembangunan PLTS tersebut merupakan hasil kerja sama antarkementerian bersama PLN, serta kolaborasi dengan p Selengkapnya

    SOROTAN MEDIA