FAQ  /  Tautan  /  Peta Situs
    18 06-2019

    1770

    Kembangkan Kolaborasi, Jadikan Indonesia Surga Startup Digital

    SIARAN PERS NO. 114/HM/KOMINFO/06/2019
    Kategori Siaran Pers

    Siaran Pers No. 114/HM/KOMINFO/06/2019

    Selasa, 18 Juni 2019

    Tentang

    Kembangkan Kolaborasi, Jadikan Indonesia Surga Startup Digital

    Indonesia telah menjadi salah satu "surga" bagi tumbuhnya startup digital. Tingkat pertumbuhan  sangat pesat, bahkan lebih tinggi dari negara-negara maju di dunia. Dari Program 1000 Startupdigital, sudah terdapat 525 startup digital yang sudah bisa difasilitasi. Sementara berdasarkan laporan Badan Ekonomi Kreatif sendiri pada akhir tahun 2018 terdapat 992 startup digital. Dan menurut laporan  startupranking.com, hingga kuartal pertama 2019, di Indonesia terdapat 2.111 start up digital. Data terakhir ini menempatkan Indonesia dalam posisi ke lima negara dengan jumlah startup digital terbesar, setelah Amerika Serikat, India, Inggris, dan Kanada.

    Menurut Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara, pertumbuhan yang begitu pesat itu, khususnya di Asia Tenggara itu dilatari upaya kolaborasi pemerintah, masyarakat dan startup digital. Misalnya, melalui Grab yang mendorong startup-startup di Indonesia dan Asia Tenggara.

    "Kondisi itu menggembirakan, sekaligus makin melecut pemerintah sebagai fasilitator dan akselerator digitalisasi untuk terus mengembangkan ekosistem yang mendukungnya," jelas Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara dalam Acara Grab Ventures Velocity Angkatan 2, di Grand Hyatt Jakarta, Senin (17/06/2019) malam.

    Menteri Kominfo menegaskan Pemerintah senantiasa memberikan ruang kepada startup-startup baru di Indonesia. Terutama, startup hasil karya anak negeri.  Menteri Kominfo Rudiantara memberikan apresiasi atas inisiatif berkelanjutan dari Grab melalui program Grab Ventures Velocity ini. 

    "Saya yakin, dengan bersama-sama kita daoat membangun Asia Tenggara yang lebih kuat sebagai rumah dan ekosistem bagi banyak startup yang luar biasa. Selain itu, melalui program GVV ini saya berharap agar startup Indonesia juga mampu berkompetisi secara global dan mengharumkan nama bangsa," ucapnya.

    Menteri Kominfo mengapresiasi gelaran Grab Ventures Velocity (GVV) Angkatan 2 yang mendorong akselerasi startup digital Indonesia.  “Saya sangat mengapresiasi inisiatif berkelanjutan dari Grab. Melalui program GVV ini, saya yakin bersama-sama kita membangun startup yang luar biasa,” kata Menteri Rudiantara.


    Staf Ahli Organisasi, Birokrasi, dan Teknologi Informasi Kementerian Keuangan, Sudarto juga mendukung program Grab Ventures Velocity dan berharap program ini dapat memperkuat ekonomi digital Indonesia. 

    “Ekonomi digital diyakini akan mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia di masa depan. Kami mendukung inisiatif Grab sebagai platform untuk menumbuhkan talenta digital muda terutama di sektor pertanian dan UKM,” jelasnya.

    Melalui program GVV angkatan 2 ini, Grab telah memilih 1- Startup dari dua jalur, yaitu pemberdayaan petani dan pemberdayaan usaha kecil. 

    Presiden of Grab Indonesia, Ridzki Kamadibrata menyebut inisiatf GVV ditargetkan untuk mendorong akselerasi jutaan startup dan pengusaha mikro untuk membangun Asia Tenggara yang lebih kuat. 

    "Pada angkatan pertama, kami mendukung beberapa startup di Indonesia seperti BookMyShow dan Sejasa, memberikan bimbingan untuk mencapai tujuan bisnis yang lebih baik dan menyelesaikan masalah sosial," tuturnya. 

    GVV Angkatan 2 digelar dengan tema ‘Memberdayakan Pengusaha Mikro di Asia Tenggara’. Grab telah memilih 10 startup yang berasal dari kawasan Asia Tenggara. Sebanyak tujuh startup berasal dari Indonesia (Eragano, PergiUmroh, Porter, Sayurbox, Tanihub, Tamasia, dan Qoala), dua startup berasal dari Singapura (Treedots dan GLife), dan satu startup berasal dari Malaysia (MyCash Online). 

    Program GVV akan berlangsung selama 16 minggu setelah kesepuluh startup melakukan pitching kepada Grab. Startup yang berhasil akan mendapat kesempatan untuk berkolaborasi bersama Grab dalam bentuk pendanaan atau kemitraan komersial.

    Tema itu mendukung program Pemerintah Indonesia dalam mengembangkan ekosistem agritech di Indonesia. Startup GVV juga menggunakan teknologi dan analitik data yang membantu petani untuk memiliki data yang lebih baik dan dapat memprediksi hasil panen yang segar untuk di produksi, yang merupakan perhatian utama bagi semua petani.

    Selain itu, ada upaya dukungan untuk solusi inovatif untuk pengusaha mikro dengan meningkatkan pendapatan mereka. Faktanya, ada lebih dari 10 juta usaha kecil di Indonesia yang telah memperluas bisnis mereka dengan penggunaan teknologi online.  

    Ferdinandus Setu
    Plt. Kepala Biro Humas Kementerian Kominfo
    e-mail: humas@mail.kominfo.go.id
    Telp/Fax : 021-3504024
    Twitter @kemkominfo FB: @kemkominfo IG: @kemenkominfo
    website: www.kominfo.go.id

    Berita Terkait

    Siaran Pers No. 238/HM/KOMINFO/03/2024 tentang Jadi Tuan Rumah, Menteri Budi Arie: Komitmen Indonesia Perkuat Kolaborasi Kelola Isu Air

    Terpilihnya Indonesia merupakan suatu bentuk kepercayaan dari masyarakat internasional atas kepemimpinan dan juga komitmen Indonesia dalam i Selengkapnya

    Siaran Pers No. 237/HM/KOMINFO/03/2024 tentang Wujudkan Visi Indonesia Digital 2045, Pemerintah Dorong Riset Ekonomi Digital

    Wamenkominfo menekankan arti penting peningkatan perlindungan merek terhadap produk yang dihasilkan dan perlindungan paten terhadap inovasi Selengkapnya

    Siaran Pers No. 236/HM/KOMINFO/03/2024 tentang Menkominfo Tantang Media Adopsi Perkembangan Teknologi

    Menkominfo menyatakan perkembangan dunia digital telah mendorong media berinovasi dan menghadirkan cara-cara baru dalam menyajikan berita. Selengkapnya

    Siaran Pers No. 235/HM/KOMINFO/03/2024 tentang Wamenkominfo: Ekonomi Digital Ciptakan 3,7 Juta Pekerjaan Tambahan pada 2025

    Kehadiran ekonomi digital menciptakan berbagai peluang pekerjaan baru yang diperkirakan mencapai 3,7 juta pekerjaan tambahan pada Tahun 202 Selengkapnya

    SOROTAN MEDIA