FAQ  /  Tautan  /  Peta Situs
    28 06-2019

    2076

    Hadiri KTT G-20, Presiden Sampaikan Bawa Agenda Ekonomi Digital dan Pengurangan Kesenjangan

    Kategori Berita Pemerintahan | mth
    Presiden Joko Widodo (kanan) didampingi Ibu Negara Iriana Joko Widodo membungkukkan badan sebelum bertolak ke Jepang untuk menghadiri KTT G20 di Lanud Halim Perdanakusuma Jakarta, Kamis (27/6/2019). - (antarafoto)

    Jakarta, Kominfo - Presiden Joko Widodo didampingi Ibu Negara Iriana bertolak ke Osaka, Jepang untuk mengikuti Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) negara-negara yang tergabung dalam Group 20 (G-20). KTT itu berlangsung dari tanggal 28 sampai dengan 29 Juni 2019. Kepala Negara beserta rombongan berangkat dari Bandar Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta, pada hari Kamis (27/6/2019) malam. 

    Presiden menyatakan dua agenda agenda yang dibawa Indonesia dalam KTT tersebut dirinya akan berbicara dua hal. “Yang pertama yang berkaitan dengan inovasi di bidang digital ekonomi dan juga yang kedua yang berkaitan upaya dalam mengatasi kesenjangan,” kata Presiden.

    Saat konferensi pers  Presiden juga akan mengingatkan kepada kolega-koleganya yang hadir, baik perdana menteri, presiden, maupun raja di G-20 terkait situasi dunia yang sekarang ini dipenuhi dengan ketidakpastian dan dibayangi dengan isu perang dagang yang semakin besar.

    “Saya berharap agar negara-negara G20, pemimpin-pemimpinnya bisa menunjukkan kearifan dan kepemimpinan kolektif sehingga situasi yang ada menjadi lebih baik dan pasti bagi kita semuanya,” ujar Presiden.

    Sebagaimana diketahui, kelompok negara-negara Grup 20 atau disingkat G20 dibentuk pertama kali pada pertemuan G7 di Berlin, Jerman pada tahun 1999. Pada bulan September tahun 2008, KTT G20 pertama kali digelar di Washington, Amerika Serikat yang dihadiri oleh 20 (dua puluh) kepala negara.

    Negara-negara tersebut di antaranya adalah Argentina, Australia, Brasil, Kanada, Prancis, Jerman, India, Indonesia, Italia, Jepang, Meksiko, Rusia, Arab Saudi, Korea Selatan, Turki, Inggris, Amerika Serikat, Republik Rakyat Tiongkok, Afrika Selatan, dan anggota Uni Eropa.

    Harapan dengan diaktifkannya pertemuan G-20 adalah untuk menghindarkan dunia dari krisis global yang menjalar seperti yang terjadi tahun 1997-1998 dan 2007-2008.

    Berita Terkait

    Semboyan Kemajemukan Sulut Sejalan dengan Prinsip Pengembangan Ekonomi dan Keuangan Syariah

    Semboyan “Torang Samua Basudara”, betul-betul dijadikan semangat untuk mendorong pembangunan daerah oleh seluruh masyarakat dan jajaran Selengkapnya

    Presiden Lepas Pengiriman Bantuan Kemanusiaan untuk Palestina dan Sudan

    Bantuan yang dikirimkan tersebut, kata Presiden, bernilai kurang lebih Rp30 miliar berupa obat-obatan dan peralatan-peralatan kesehatan dan Selengkapnya

    Wapres Sampaikan Tausiah Tentang Hikmah Puasa

    Wapres menyebutkan bahwa hikmah ibadah puasa berikutnya adalah untuk melatih diri menahan hawa nafsu. Sebab, nafsu merupakan salah satu musu Selengkapnya

    Presiden Tegaskan Potensi Demografi dan Tantangan Indonesia

    Menurut Presiden, Indonesia memiliki kesempatan yang harus dimanfaatkan dengan baik karena 68 persen penduduknya berada dalam rentang usia p Selengkapnya

    SOROTAN MEDIA