Remaja Sikka Sepakat Jadi Agen Pencegahan Stunting

POS-KUPANG.COM, MAUMERE---- Kasubdit    Informasi dan Komunikasi Kesehatan  Direktorat  Informasi dan Komunikasi Pembangunan  Manusia Kemenkominfo,  Marroli  J.Indarto, mengharapkan  generasi muda di Kabupaten  Sikka, Pulau  Flores menjadi agen komunikasi  mensosialisasikan dan mengomunikasikan pencegahan stunting  kepada  teman sebaya melalui tatap muka dan media  sosial.

Permintaan itu  disampaikannya dalam Forum  Sosialisasi Generasi  Bersih dan Sehat  (Genbest)  di Hotel   Go, Kota Maumere, Rabu   (7/8/2019).

Dikatakanya,  Kemenkominfo menggandeng  remaja mengedukasi siswa  SMA maupun mahasiswa untuk  lebih peduli  stunting.

Saat ini,  kata  Maroli, banyak remaja  tidak mempedulikan   kebutuhan gizinya.  Pola  konsumsi   gizi   remaja kurang terarah. Kaum  remaja putri  menjalankan diet tidak sehat  karena  terobsesi  memiliki  tubuh langsing, lupa mengkonsumsi gizi seimbang.

Stunting  atau  kondisi gagal tumbuh  pada  anak  akibat kekurangan  gizi kronis dan  infeksi  berulang   pada periode 1.000  hari  pertama  kehidupan  sejak  janin hingga   anak  berusia   24  bulan telah menjadi  masalah global.

Di   Indonesia, angka stunting  sudah turun  dari 37,2 persen   menjadi  30,8  persen   pada  2018. Meski prosentase  turun signifikan,  tetapi  angka ini  masih tinggi dibanding  batas wajar ditetapkan  WHO  yakni  20 persen.

Kabupaten  Sikka  dipilih  dilaksanakan sosialisasi Genbest  2019  merupakan satu  dari  60  kabupaten  prioritas stunting di Indonesia. Prevalensi stunting di  Sikka  mencapai  41,2  persen berdasarkan  data  Riskesdes 2013.  Terdapat 10 desa prioritas  stunting di  Sikka  yakni Nitunglea, Tua Bao,Tanarawa,  Runut, Egon Gahar, Napungera, Aibura, Ilin Medo, Kojagete  dan  Natarmage.

Forum   Genbest dibuka  Bupati  Sikka, Fransiskus  Roberto  Diogo, dihadiri utusan  siswa  SMA,  mahasiswa Unipa,  perwakilan desa  prioritas  di  Sikka. (laporan wartawan  pos-kupang.com,  eginius mo’a)

sumber:pos kupang