FAQ  /  Tautan  /  Peta Situs
    11 08-2019

    1067

    Dari Yogyakarta, Bangun Mimpi Indonesia Maju

    Kategori Berita Pemerintahan | mth

    Jakarta, Kominfo – Melalui Ignite The Nations, Yogyakarta siap menggerakan Indonesia melalui solusi berbasis teknologi digital, karya, dan inovasi.  Direktur Jenderal Aptika Kementerian Komunikasi dan Informatika Semuel Abrijani Pangerapan menyatakan  selama periode pemerintahan terakhir fokus pembangunan adalah infrastruktur. Kesempatan ini, lanjut Semuel, dapat dimanfaatkan startup-startup baru untuk menjangkau daerah-daerah terpencil di seluruh Indonesia.

    “Kita semua harus punya mimpi. Kini membangun bangsa bisa di mana saja dan kesempatan untuk penghidupan yang lebih baik, tidak hanya di kota besarDengan internet kita merdeka dalam berkarya, dengan kolaborasi kita majukan Indonesia,” tegas Dirjen Aptika, saat membuka secara resmi Ignite The Nations Yogyakarta, Di Grha Sabha Pramana, UGM, Yogyakarta, Sabtu (10/09/2019).

    Keragaman atau diversity merupakan sumber dari inovasi di era digital. Kementerian Komunikasi dan Informatika menantang milenial Indonesia untuk menciptakan solusi digital dalam penyelesaian dinamika masalah yang ada.

    “Di beberapa negara diversity itu didesain, tapi di Indonesia diversity itu given. Dengan sesuatu yang besar, muncul juga tanggung jawab yang besar. Indonesia adalah negara yang besar, seberapa siap kita untuk mengintegrasikan digital dengan dunia nyata?” ujar Dirjen Semuel. 


    Dirjen Aptika menyatakan apa yang terjadi di media sosial seperti Twitter, Instagram bisa berdampak ke dunia nyata. "Gotong royong adalah esensi dari Pancasila. Banyak potensi bisa diwujudkan jika hal tersebut diterapkan, tapi akan menimbulkan suatu perpecahan jika tidak," ungkapnya.

    Semuel kemudian menjelaskan, untuk bisa mentransformasi Indonesia secara digital, kuncinya ialah fokus untuk mengkolaborasikan tiga stakeholder, yakni pemerintah, masyarakat, dan bisnis. Pemerintah hadir untuk dapat menjadi penyambung sinergi dengan membuat beberapa program strategis. Salah satunya yaitu 1000 Startup Digital.

    “Dengan adanya program 1000 Startup Digital ini, kami sebagai pemerintah ingin melibatkan para pegiat startup untuk ikut membentuk masa depan Indonesia. Melalui pemanfaatan internet tepat guna, yang bisa menjadikan keragaman di Indonesia sebagai sebuah potensi menyelesaikan masalah sehari-hari,” ajak Semuel.

    Staf Khusus Menteri Kominfo bidang Ekonomi Digital dan PMO, Lis Sutjiati, yang juga hadir dalam acara tersebut mengatakan generasi milenial harus memiliki mimpi besar memberikan solusi bangsa agar lebih maju.  

    "Menjadi top of the world berdasarkan mimpi dari masing-masing teman-teman disini. Tema kita adalah membangun bangsa dengan mimpi, kalian jarang kan dengar membangun bangsa dengan mimpi? Mimpi dijadikan alat membangun bangsa? Maka dari itu mari kita bermimpi untuk bersama-sama membangun Indonesia,” ajak Lis kepada para peserta.

    Yogyakarta  menjadi kota pertama penyelenggaraan program 1000 Startup Digital 2019. Ignition sendiri yaitu seminar untuk menanamkan pola pikir entrepreneurship yang menargetkan 8.000 peserta setiap tahunnya.

    Selain seminar dan workshop, dalam acara ini juga ada pameran startup-startup terdahulu yang telah berhasil mengikuti program 1000 Startup Digital Kementerian Kominfo. Seperti andil.id, Yowis, Kalikesia, Tapakita, Tengokin, dan Butimo.

    Ignite The Nations Yogyakarta juga dihadiri oleh Rektor Universitas Gadjah Mada, Panut Mulyono, Bupati Kabupaten Sleman, Sri Purnomo, Director Center for Health Service and Management FKKMK UGM, Andreasta Meliala, CEO dari berbagai startup, serta para praktisi dan akademisi.

    Mimpi Milenial

    Vina (21) dari Yogyakarta menyebut acara 1000 Startup Digital menarik karena menantang anak milenial untuk menciptakan solusi di era digital “Acara ini bagus, baru pertama kali dateng ke acara seperti ini jadi kaget. Anak milenial benar-benar diajak ke arah digital untuk menghadapi era saat ini, yaitu era Revolusi Industri 4.0,” ungkapnya.

    Hal yang menarik dalam event Yogyakarta, menurut Vina adalah wahana pengenalan berbagai solusi digital yang dilakukan oleh startup digital. “Bagian paling menarik saat bagian mengenalkan startup-startup baru, seperti sayurbox dan lainnya, sangat menarik,” ungkapnya.

    Bahkan, Vina mengharapkan, solusi digital tidak hanya diterapkan untuk kawasan kota besar. Ia menilai, solusi digital bisa dikembangkan untuk daerah-daerah kecil. “Harapannya bisa mengembangkan daerah-daerah kecil, agar tidak ketinggalan dengan daerah perkotaan,” harapnya.

    Eni (22) asal Lampung menilai acara Ignite The Nations bisa membangkitkan motivasi generasi muda Indonesia. "Acaranya bagus banget untuk generasi milenial sekarang, sangat memotivasi, bisa memberi gambaran kalo sudah lulus mau bikin apa nantinya,” ungkapnya.

    Menurut Eni, sebagai generasi milenial akan banyak belajar dan menambah pengetahuan untuk mencari solusi keseharian di bidang digital. “Harapannya ke depan untuk generasi milenial, lebih banyak belajar dan membaca agar pengetahuannya lebih luas lagi.”  (lry)

    Berita Terkait

    Presiden Tegaskan Potensi Demografi dan Tantangan Indonesia

    Menurut Presiden, Indonesia memiliki kesempatan yang harus dimanfaatkan dengan baik karena 68 persen penduduknya berada dalam rentang usia p Selengkapnya

    Presiden Tegaskan Kabinet Indonesia Maju Sangat Solid

    Penegasan tersebut disampaikan Kepala Negara guna menanggapi isu kegaduhan yang terjadi di kabinet yang dipimpinnya saat ini. Selengkapnya

    Serahkan Bantuan Program Indonesia Pintar, Presiden: Semua Harus Sekolah

    Guna mewujudkan hal tersebut, Presiden mengatakan bahwa pemerintah terus berupaya untuk memberikan bantuan dalam bidang pendidikan. Selengkapnya

    Wapres Ingatkan Tiga Hal tentang Fatwa Keagamaan di Indonesia

    Kebijakan negara yang tidak sejalan dengan fatwa keagamaan akan dipandang sebagai kebijakan yang kurang memiliki daya dukung dari warga nega Selengkapnya

    SOROTAN MEDIA