FAQ  /  Tautan  /  Peta Situs
    17 08-2019

    1411

    Tiru Semangat Pejuang untuk Pimpin di Era Disrupsi

    Kategori Berita Kominfo | mth
    Menteri Kominfo Rudiantara bersama sivitas Kementerian Kominfo usai Upacara Peringatan Hari Ulang Tahun ke-74 Republik Indonesia di Lapangan Anantakupa, Kementerian Kominfo, Sabtu (17/08/2019). - (AYH)

    Jakarta, Kominfo - Semangat juang di tengah keterbatasan yang ditunjukkan Pahlawan Kemerdekaan perlu ditumbuhkan lagi saat ini untuk membaca dinamika dunia global. Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara mendorong generasi milenial dan jajaran sivitas Kementerian Kominfo menerapkan semangat pejuang untuk memimpin di era disrupsi.

    "Di balik kesederhanaan dan keterbatasan, para pemudi dan pemuda saat itu ternyata sangat brilian. Mereka mampu membaca dinamika dunia, menerjemahkannya bagi terwujudnya Indonesia merdeka," ungkapnya dalam Upacara Peringatan Hari Ulang Tahun ke-74 Republik Indonesia di Lapangan Anantakupa, Kementerian Kominfo, Sabtu (17/08/2019). 

    Menteri Rudiantara menyebut saat ini generasi baru lahir dalam buaian teknologi digital. Akses ke manapun ke ujung dunia ini semua ada dalam genggaman. "Kini, 74 tahun kemudian,  Kita dihadapkan pada sejuta pilihan. Terbuka luas ruang belajar, banyak pula godaan untuk hanya mengejar hiburan," tuturnya.

    Oleh karena itu Menteri Kominfo mengingatkan agar senantiasa waspada di era disrupsi yang tengah terjadi. "Lansekap ekonomi berubah dengan tiba-tiba. Ekonomi disebut-sebut sedang menuju era ketidakpastian, disrupsi, dan revolusi. Mereka yang menguasai teknologi dan cara bisnis yang baru memimpin di depan. Semoga kita waspada dan dapat merespons dengan penuh kesigapan dan kejelian," tegasnya.

    The Power of Kepepet

    Menteri Rudiantara menyatakan kemerdekaan Bangsa Indonesia tidak direbut dengan perangkat yang lengkap dan memadai.  "Bukan dengan pesawat tempur, kapal perang, dan tank-panser, kita merebut kemerdekaan. Bukan dengan emas permata yang tinggal petik di pohon, kita angkat ekonomi dari keterpurukan. Bukan dengan todongan bedil, kita satukan wilayah-wilayah negeri yang terancam berserakan," tuturnya mengenang perjuangan kemerdekaan pada awal pidato.

    Menurut Menteri Kominfo, pada saat itu, 17 Agustus 1945, 74 tahun lalu, Bangsa Indonesia  hanya punya semangat dan satunya pemikiran untuk kemerdekaan. "Dan tentu saja ridho Tuhan. Kita bisa bayangkan segala keterbatasan yang kita miliki pada masa itu," ungkapnya. 

    Meskipun dengan lingkup gerak yang terbatas, namun the power of kepepet menjadikan bangsa Indonesia merdeka.  Ketiadaan pilihan bangsa waktu itu, dinilai Menetri Kominfo menjadi bahan bakar untuk memantik api kebersamaan kita dalam kebersamaan untuk kembali memegang kendali atas Bumi Pertiwi. 

    "Gerak terbatas, miskin pilihan. Betapa susahnya kesempatan, akses, dan ruang untuk berkumpul. Apalagi berkumpul untuk mewacanakan perjuangan kemerdekaan. Yang berarti memproklamirkan aksi perlawanan terhadap penjajahan. Namun ternyata justru keterbatasan itulah bahan bakarnya. Orang sekarang bilang "the power of kepepet"," tandas Rudiatara. 

    Menteri Rudiantara mengajak untuk mendoakan pahlawan pendahlu agar mendapat tempat yang layak di sisi Tuhan Yang Mahakuasa. "Sebagaimana mereka telah mempersiapkan warisan tanah Indonesia yang cantik ini bagi kita," tuturnya.

    Upacara peringatan HUT RI di Kementerian Kominfo dihadiri oleh pejabat pimpinan tinggi madya, pimpinan tinggi pratama, administratur dan pengawas serta staf di lingkungan Kementerian Kominfo. 

    Tahun ini, Peringatan HUT ke-74 RI mengangkat tema ‘SDM Unggul Indonesia Maju’. Tema itu menggambarkan visi Pemerintah Indonesia yang terus berusaha dalam meningkatkan kualitas sumberdaya manusia Indonesia. Sedangkan, logo 74 yang digunakan saat ini memiliki arti yakni melambangkan empat semangat bangsa Indonesia saat ini, yakni sinergi, kolaborasi, inspirasi, serta semangat bekerja tiada henti dalam membangun negeri.

    Berita Terkait

    KPU Tak Lagi Keluarkan Undangan Fisik untuk Pemilih? Itu Hoaks!

    Komisioner KPU Idham Holik menjelaskan pesan berantai yang beredar yang menyebut KPU tidak memberikan undangan fisik untuk mencoblos adalah Selengkapnya

    Bantuan untuk Gaza Dibuang di Mesir? Awas Hoaks!

    Faktanya video tersebut tidak ada kaitannya dengan bantuan untuk Gaza. Selengkapnya

    Temuan Gudang Kotak Suara Ganda Makassar? Itu Hoaks!

    Klaim narasi yang menyatakan bahwa ditemukannya gudang kotak suara ganda di Kota Makassar untuk kecurangan Pemilu 2024 adalah keliru dan tid Selengkapnya

    Pemberangkatan Pasukan TNI ke Palestina? Itu Disinformasi!

    Konon pemberangkatan pasukan TNI tersebut dikaitkan dengan perang yang terjadi di wilayah Gaza, Palestina. Selengkapnya

    SOROTAN MEDIA