FAQ  /  Tautan  /  Peta Situs
    28 08-2019

    1556

    CAK eMus dari Surabaya, Solusi Ciptakan Lapangan Kerja di Era Digital

    Kategori Berita Pemerintahan | mth

    Jakarta, Kominfo -  Sebanyak 77 bisnis rintisan (start up) berstatus residen telah dilahirkan melalui inovasi CAngKrukan entrepreneur MUda Surabaya (CAK eMus) milik Pemkot Surabaya. Sedangkan visitor (non-residen) rata-rata mencapai 253 orang per hari. Inovasi ini memiliki co-working space bernama Koridor untuk membuka lapangan pekerjaan bagi mereka yang selalu bersentuhan dengan dunia digital.

    CAK eMus juga mengisi co-working space itu dengan berbagai eventworkshop, dan seminar secara gratis. Dalam waktu tertentu, narasumber dan staf harian memberikan coaching clinic bagi para enterpreneur. “Ini bisa lahirkan wiraswasta baru, dimana ruang sudah bukan jadi batasan lagi. Semua bisa ditempuh dengan menggunakan industri 4.0,” ujar Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini dalam wawancara Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik (KIPP) 2019 di Kantor Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) beberapa waktu lalu.

    Eventworkshop, pelatihan, dan forum diskusi berskala regional, nasional, dan internasional, rutin dilaksanakan. Memanfaatkan mal milik Pemkot Surabaya, Cak eMus menyediakan fasilitas internet lengkap, suasana nyaman, serta atmosfer kreatif yang kondusif untuk para pemuda bisa bertukar pikiran.

    Dengan susana seperti itu, mereka bisa berkarya secara optimal dengan perangkat komputer dan akses internet yang sudah disiapkan Pemkot Surabaya. Beberapa ruangan juga dipakai untuk event pelatihan tentang teknologi digital, basecamp komunitas muda, serta pameran karya seni.

    Ruang bagi para entrepreneur milenial ini telah mencetak banyak usaha baru berbasis digital. “Sekarang hasilnya alhamdulillah luar biasa. Terus terang diluar bayangan saya, mereka sekarang sudah bisa bergerak, bahkan bisa mengelola uang sampai satu triliun rupiah,” ungkap Risma.

    Sejak diresmikan November 2017 lalu, sebagian dari kaum muda itu mendapat alternatif yang lebih menjanjikan. Memiliki konsep yang berbeda dengan konsep co-working space lainnya, CAK eMus memiliki area co-working yang nyaman, bebas biaya, lokasinya strategis dan memungkinkan mereka mendapatkan partner kerja yang kompeten.

    Lahirnya inovasi itu didasarkan pada maraknya pencari kerja dan pesatnya perkembangan teknologi komunikasi informasi di Kota Surabaya. Risma berharap, CAK eMus bisa menciptakan lapangan kerja baru, terutama yang berhubungan dengan era revolusi industri 4.0. “Harapan saya mungkin ini bisa untuk anak-anak Surabaya yang lain untuk bisa jadi wiraswasta baru,” tutup Risma.

    Berita Terkait

    Jawa Timur Jadi Contoh Penerapan Keterpaduan Layanan Digital

    Digitalisasi harus dibarengi dengan pemangkasan proses bisnis, dan kedepan seluruh aplikasi akan diinteroperabilitaskan, dan tidak boleh sat Selengkapnya

    Presiden Minta Segera Integrasikan Layanan pada Portal Nasional

    Berdasarkan data Kementerian Komunikasi dan Informatika terdapat lebih dari 27.000 aplikasi yang ada di tingkat pusat dan daerah. Selengkapnya

    Pemerintah Siapkan Pemindahan ASN Hingga Digitalisasi di IKN

    Penerapan smart city di IKN menjadi kesempatan yang tepat untuk mengakselerasi Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE). Selengkapnya

    Gelar Safer Internet Day, Pemerintah Dorong Perlindungan Anak di Ranah Digital

    emenko PMK mengajak seluruh kementerian dan lembaga terkait, institusi swasta, relawan, hingga pembina dan pengasuh anak-anak. Selengkapnya

    SOROTAN MEDIA