FAQ  /  Tautan  /  Peta Situs
    03 11-2019

    1820

    Menhub Bicara Pentingnya Pengembangan Sistem Angkutan Massal di Kawasan Perkotaan

    Kategori Berita Pemerintahan | mth
    Guru SMA Islam Boarding School Raudhatul Jannah Payakumbuh, menunjukan miniatur inovasi eco smart city saat Gebyar Pendidikan, di Padang, Sumatera Barat, Sabtu (5/10/2019). Sekolah tersebut memperkenalkan konsep Green City yang menawarkan kota sehat dan ramah lingkungan, untuk menghemat energi dan manajemen kota seimbang pada aspek lingkungan, ekonomi, sumber daya alam, dan manusia. - (antarafoto)

    Yogyakarta, Kominfo – Pengembangan sistem transportasi sangat penting dilakukan untuk melayani konektivitas di kawasan perkotaan. Menurut Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, konsep Smart City dan Smart Mobility menjadi salah satu konsep yang baik untuk diterapkan karena dapat mengefisienkan perjalanan masyarakat perkotaan dengan mengutamakan penggunaan angkutan massal yang pintar, terintegrasi, dan berkelanjutan.

    “Sistem transportasi di kawasan perkotaan harus Smart, Integrated serta Sustainable sehingga meminimalkan perjalanan masyarakat, serta membuat angkutan umum menjadi pilihan utama dalam berpergian dan mesti aksesibel untuk segala kelompok masyarakat," ujarnya saat memberikan kuliah umum orasi ilmiah tentang Smart City Smart Mobility di Universitas Asyiyah, Yogyakarta, Minggu (3/11/2019).

    Menhub mengungkapkan, pada tahun 2045 jumlah penduduk Indonesia yang tinggal di perkotaan diprediksi akan menyentuh angka 70%. Terkait hal itu Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi menyebut pesatnya pertumbuhan penduduk di perkotaan harus diikuti dengan perbaikan kota serta sistem transportasinya.

    "Sekarang yang terjadi masyarakat di kawasan perkotaan cenderung lebih memilih menggunakan kendaraan pribadi dibanding angkutan massal. Akibatnya muncul beberapa permasalahan seperti kemacetan dan polusi udara. Untuk itu, perbaikan sistem transportasi perlu dilakukan untuk meningkatkan tingkat layak hidup masyarakat, perekonomian dan juga kualitas lingkungan di kawasan perkotaan. Hal itu bisa terwujud melalui konsep Smart City dan Smart Mobility,” ungkap Menhub.

    Menhub mengatakan bahwa Kemenhub terus berupaya untuk mengintensifkan pengembangan angkutan massal di kawasan perkotaan seperti LRT, MRT, Kereta Komuter, dan BRT untuk meningkatkan presentase penggunaan moda angkutan massal menjadi 60 hingga 80 persen dari total seluruh penggunaan kendaraan untuk bertransportasi, seperti halnya di Singapura, Jepang dan kota-kota lainnya kota yang sudah lebih maju.

    Dijelaskan lebih lanjut oleh Menhub, Smart City merupakan Kawasan Perkotaan yang telah mengintegrasikan teknologi informasi dan komunikasi dalam tata kelola sehari-hari dengan tujuan mempertinggi efisiensi, memperbaiki pelayanan publik dan meningkatkan kesejahteraan warga. Sedangkan Smart Mobility sebuah sistem transportasi yang memungkinkan masyarakat untuk bergerak seminimal dan secepat mungkin dengan hambatan yang rendah untuk mencapai kebutuhannya.

    “Konsep tersebut menggabungkan system transportasi yang smart, integrated, dan sustainable yang dapat membuat angkutan umum massal dan angkutan yang ramah lingkungan menjadi pilihan utama,” tandas Menhub.

    Menurut Menteri Budi Karya, indikator keberhasilan dari konsep tersebut yaitu terciptanya mixed modal accsess atau masyarakat bisa menggunakan berbagai macam moda transportasi tanpa menggunakan kendaraan pribadi, terciptanya masyarakat yang menyukai berjalan kaki, dan bersepeda dengan di dukung infrastruktur yang memadai, dan terwujudnya pemanfaatan teknologi informasi secara terintegrasi untuk memudahkan masyarakat melakukan mobilitas.

    Mengenai konsep smart mobility, Menteri Perhubungan menyebutkan ketersedian sejumlah fasilitas pendukung, misalnya yaitu: terdapat sejumlah moda transportasi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, sistem pembayaran menggunakan satu kartu, tersedianya smart parking untuk mengakomodir pengguna kendaraan pribadi dengan mengatur zona wilayah (semakin ke pusat kota, biaya parkir semakin mahal), tersedianya pilihan moda transportasi micro seperti : otoped, sepeda dan kendaraan kecil lainnya yang dapt memudahkan mobilitas, tersedia bike sharing, dan terdepat Advance Traffic Management System yaitu manajemen lalu lintas yang terintegrasi yang dapat memastikan kelancaran lalu lintas dan kenyamanan pengguna jalan.

    Berita Terkait

    Indonesia-Apple Jajaki Peluang Pengembangan Manufaktur dan Investasi Teknologi

    Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menyampaikan bahwa Apple berencana untuk menambah Apple Developer Academy keempat sebagai i Selengkapnya

    Pemerintah Dukung Pembentukan Ekosistem Startup di Kawasan IKN

    Untuk memperkuat digitalisasi yang menjadi bagian penting dari ekosistem startup, Kemenparekraf telah mempersiapkan berbagai program yang di Selengkapnya

    Wapres Paparkan Tiga Langkah Strategis Kembangkan Ekosistem Rantai Nilai Halal

    Selain dukungan multipihak, diperlukan langkah-langkah strategis dalam mewujudkan ekosistem tersebut. Selengkapnya

    Upaya Pemerintah Kembangkan Parekraf Berkelanjutan di IKN

    Menparekraf menjelaskan berbagai upaya dilakukan dalam mendukung pengembangan parekraf berkelanjutan. Selengkapnya

    SOROTAN MEDIA