FAQ  /  Tautan  /  Peta Situs
    22 01-2020

    1164

    Menko Polhukam Tegaskan Sosialisasi Omnibus Law Sudah Dilaksanakan Sejak Pelantikan Presiden

    Kategori Berita Pemerintahan | mth

    Jakarta, Kominfo – Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan Moh. Mahfud MD menegaskan jika sosialisasi terhadap Omnibus Law sudah dilakukan sejak pelantikan Presiden dan Wakil Presiden, Joko Widodo dan KH. Ma’ruf Amin. Selain itu, ada juga forum group discussion (FGD) yang dilakukan untuk menyebarkan informasi mengenai Omnibus Law.

    “Tidak minim juga lah (sosialisasi Omnibus Law), kan sejak awal sudah diumumkan pidato Presiden waktu pelantikan itu. Waktu tanggal 20 Oktober sudah berbicara soal Omnibus Law penyederhanaan birokrasi dan sebagainya, sesudah itu rapat,” ujar Menko Polhukam Moh. Mahfud MD saat menjadi pembicara kunci dalam kegiatan “Law and Regulation Outlook 2020, The Future of Doing Business in Indonesia” di Jakarta, Rabu (22/1/2020).

    “Nah, FGD itu tidak minim juga. Tetapi kalau dirasa masih kurang, sekarang masih bisa dilanjutkan,” sambungnya.

    Menko mengatakan saat ini belum ada pembahasan mengenai Omnibus Law karena akan dilaksanakan setelah reses di DPR. Oleh karena itu, jika ada masukan dari masyarakat maka bisa disampaikan.

    “Nanti kan masih ada DIM (Daftar Inventarisasi Masalah) dari masing-masing fraksi. Nah yang keberatan dengan itu, ya masukkan saja, misalnya saya keberatan ini. Misalkan masyarakat, “Pak kalau pasalnya begini, ini akan bahaya bagi keamanan, cyber security tambah 3 kata, begini begini begini”.Oke. Saya salurkan. Nah yang begitu itu masih bisa dibicarakan, yang penting Omnibus Law-nya itu jalan. Kalau ada pendapat lain, masih ada proses,” kata Menko Polhukam Moh. Mahfud MD.

    Sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo, Omnibus Law itu diperlukan karena perubahan dunia yang berlangsung dengan cepat. Selama ini, Indonesia sulit merespons perubahan tersebut karena terhalang oleh banyaknya aturan. Jika Omnibus Law rampung maka akan ada perubahan besar sekali dalam pergerakan ekonomi dan pergerakan kebijakan kebijakan Indonesia. Karena di dalamnya berkaitan pula dengan cipta lapangan kerja, perpajakan dan lain-lain.

    Tujuan Omnibus Law menjadikan pejabat birokrat harus sungguh-sungguh menjadi pelayan publik, tidak boleh santai, tidak bisa memeras, apalagi korupsi. Ke depannya, semua serba digital dan pelayanan harus cepat.

    Kemudian, tidak menghilangkan UU yang sudah ada, tetapi hanya menyederhanakan mekanisme yang ada di dalam sebuah UU yang kerap berbenturan dengan UU lain, sehingga menghambat proses masuknya investasi ke dalam negeri. Harapannya seperti investasi di Uni Emirat Arab hanya butuh waktu setengah jam mengurus izin tanpa diminta berbagai persyaratan lain.

    Berita Terkait

    Wapres Minta TNI AD Turut Sukseskan Pemilu dan Tingkatkan Peran Sejahterakan Masyarakat

    Wapres menekankan pentingnya peran TNI AD dalam membantu menyukseskan pelaksaan pesta demokrasi, Pemilu dan Pilpres 2024. Selengkapnya

    Lewat Digitalisasi, Pemerintah Perkuat Pengawasan dan Berantas Korupsi

    Menteri Anas menyampaikan bahwa tidak ada cara yang lebih cepat untuk melipatgandakan pencapaian sebuah negara dan mendorong pelayanan masya Selengkapnya

    Wamenparekraf Pastikan Perayaan Natal Nasional 2023 Siap Dilaksanakan

    Tema yang diambil pada Natal Nasional kali ini adalah "Kemuliaan bagi Allah dan Damai Sejahtera di Bumi". Dimana tema ini membawa pesan khus Selengkapnya

    Menkopolhukam Ingatkan Arti Penting Sila Ketiga di Tahun Politik

    Menko Mahfud meminta seluruh elemen bangsa untuk memperkuat persatuan di tahun politik demi mencegah potensi kerawanan dan gangguan Pemilu. Selengkapnya

    SOROTAN MEDIA