FAQ  /  Tautan  /  Peta Situs
    07 02-2020

    1075

    Menko PMK Ingatkan Tantangan Pers untuk Menjaga Kebudayaan

    Kategori Berita Pemerintahan | mth

    Banjarmasin, Kominfo -  Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengatakan pers dan wartawan memiliki pengaruh yang besar dalam menentukan arah kebudayaan. "Pers,  bisa membuat budaya semakin maju atau bisa pula sebaliknya membuat budaya semakin mundur. Sebagai contoh kemunduran budaya adalah maraknya pemberitaan dan  pemberian informasi bohong ke khalayak," ujarnya dalam Dialog Kebudayaan yang diselenggarakan Persatuan Wartawa Indonesia (PWI) di Hotel Mercure, Banjarmasin, Kalimantan Selatan, Jumat (07/02/2020).

    Menurut Muhadjir berita dan informasi bohong seperti itu adalah bentuk dari dialektika budaya yang dicetuskan agen yang tidak bertanggung jawab. Ketika sampai ke khalayak hal tersebut terus tersebar dan meluas. "Budaya itu (penyebaran informasi bohong) kan lahir dari akal dan pikiran manusia. Ketika diekspresikan dan diadopsi oleh orang lain tidak mentah aja. Itu namanya dialetika yang melahirkan kebudayaan. Tidak ujug-ujug ada," terangnya 

    Menurut Muhadjir, tantangan dan tugas pers saat ini semakin berat. Seiring degan perkembangan teknologi informasi produksi media yang semakin canggih, penyebaran informasi juga semakin cepat. Untuk mengatasi hal tersebut perlu diikuti juga dengan peningkatan komitmen dan tanggung jawab sosial pekerja media. 

    "Meningkatkan kepatuhan pekerja media kepada kode etik jurnalistik itu harus menjadi pedoman utama. Dan saya usulkan PWI melakukan penertiban terhadap para pekerja pers ini termasuk juga untuk organisasi pers yang lainnya untuk memberikan pembinaan kepada anggotanya," jelasnya.

    Untuk mencegah pekerja media yang tidak taat, Menko PMK berharap pekerja media juga bergabung dengan salah organisasi media, sehingga aktivitasnya bisa dipertanggung jawabkan. 

    Anugerah Kebudayaan

    Dalam rangka Hari Pers Nasional (HPN) 2020 Bajarmasin, Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Pusat memberikan Anugerah Kebudayaan untuk sepuluh Bupati/Walikota yang terpilih karena mencintai kebudayaan dan berperan dalam melakukan pemajuan kebudayaan di daerahnya.

    Mereka yang terpilih yakni: Walikota Tangerang Selatan Airin Rachmi Diany; Bupati Tabalong Anang Syakhfiani; Walikota Baubau AS Thamrin; Bupati Gunung Kidul Badingah; Bupati Halmahera Barat Danny Missy; Walikota Banjarmasin Ibnu Sina; Bupati Luwu Utara Indah Putri Adriani; Walikota Ambon Richard Louhenapessy; Bupati Serdang Bedagai Soekirman; dan Bupati Tubaba Umar Ahmad.

    Menko PMK Muhadjir Effendy mengapresiasi anugerah budaya yang dilakukan oleh PWI. Menurutnya program ini adalah program yang bagus yang nantinya bisa memantik pemerintah daerah untuk turut memajukan kebudayaan. 

    "Anugerah budaya ini sangat bagus untuk mendorong, merangsang pemerintah daerah untuk merevitalisasi apa itu berbagai macam situs. Dan itu saya kira klop dengan program pemerintah terkait alokasi dana abadi kebudayaan," tuturnya.

    Menko PMK bersama beberapa Bupati/Waikota yang hadir juga menandatangani Piaga Deklrasi Banjarmasin yang termaktub komitmen untuk mendorong kebudayaan sebagai salah satu prioritas pembangunan di Indonesia. 

    Turut hadir dalam acara Ketua PWI Atal S. Depari, Ketua Dewan Pers Muhammad Nuh, dan Deputi Koordinasi Bidang Kebudayaan Nyoman Shuida yang mendampingi Menko PMK.

    Berita Terkait

    Presiden Lepas Pengiriman Bantuan Kemanusiaan untuk Palestina dan Sudan

    Bantuan yang dikirimkan tersebut, kata Presiden, bernilai kurang lebih Rp30 miliar berupa obat-obatan dan peralatan-peralatan kesehatan dan Selengkapnya

    Presiden Tegaskan Potensi Demografi dan Tantangan Indonesia

    Menurut Presiden, Indonesia memiliki kesempatan yang harus dimanfaatkan dengan baik karena 68 persen penduduknya berada dalam rentang usia p Selengkapnya

    Presiden Pastikan Cadangan Beras Terkendali untuk Stabilkan Harga

    Presiden menuturkan bahwa harga beras di seluruh negara mengalami kenaikan akibat adanya perubahan iklim dan fenomena El Nino. Selengkapnya

    Wapres Ingatkan Tiga Hal tentang Fatwa Keagamaan di Indonesia

    Kebijakan negara yang tidak sejalan dengan fatwa keagamaan akan dipandang sebagai kebijakan yang kurang memiliki daya dukung dari warga nega Selengkapnya

    SOROTAN MEDIA