FAQ  /  Tautan  /  Peta Situs
    07 02-2020

    1299

    Peringatan HPN, Momentum Tingkatkan Kualitas Ekosistem Pers

    Kategori Berita Kominfo | Yusuf
    Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate menyatakan kemerdekaan pers Indonesia saat ini berada di posisi “point of no return”, dan sudah saatnya untuk meningkatkan kualitas pers dan jurnalis kita. Hal ini disampaikannya saat berbicara di hadapan para pimpinan redaksi dalam acara Forum Diskusi Media Suistanibility, Kalimantan Selatan, Jumat (07/02/2020). - (AYH)

    Banjarmasin, Kominfo – Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate mengatakan, perayaan Hari Pers Nasional (HPN) tahun 2020 merupakan momentum yang sangat tepat bagi ekosistem pers untuk meningkatkan kualitasnya. Menurut Menteri Johnny, kemerdekaan pers saat ini berada pada posisi point of no return atau tidak lagi di masa otoritarianisme.

    Menteri Kominfo menekankan tiga hal yang berkaitan dengan point of no return, yakni demokrasi, kebebasan berpendapat dan kebebasan pers. Tiga komponen tersebut merupakan bagian tak terpisahkan yang dilindungi oleh konstitusi.

    “Demokrasi tidak bisa balik lagi ke otoritarian atau semacamnya, kemudian freedom of speech menekankan bahwa kita mempunyai hak kebebasan berbicara, berserikat dan itu dilindungi oleh konstitusi, dan ketiga adalah pers sekarang tidak bisa lagi dilihat dengan kacamata otoritarian, kacamata pengekangan. Dengan seluruh struktur legislasi primer yang ada, pers itu sudah bebas dan merdeka,” tuturnya dalam Forum Diskusi Media Suistanibility di Banjarmasin, Kalimantan Selatan, Jum’at (07/02/2020).

    Menkominfo didampingi Dirjen IKP pada Forum Pemred HPN 2020

    Di hadapan pemimpin redaksi dan jurnalis dari berbagai media nasional, Menteri Johnny mengajak awak media untuk senantiasa merefleksikan perjalanan pers nasional dari era otoritarian ke era kebebasan. Hal tersebut menurutnya penting karena hubungan antara pemerintah dan pers dipisahkan dalam konstitusi.

    “Tentu kebebasan pers harus diukur oleh ekosistem pers itu sendiri, bukan dari hadir atau tidak hadirnya pemerintah. Itu barangkali yang membuat kita harus sama dulu pemikirannya, kalau memang perlu ada yang diperbaiki, mari kita perbaiki,” tegas Menteri Kominfo.

    Menteri Johnny menegaskan  dirinya berkomitmen untuk terus mendorong keberpihakan pers kepada kepentingan nasional yang harus diprioritaskan. “Indonesia First, Demokrasi, kebebasan berpendapat dan berserikat, kebebasan pers, sudah di point of no return. Itu komitmen, ya. Kalau ada langkah-langkah yang diambil di luar itu, mohon diingatkan karena itu adalah komitmen saya untuk menjaganya,” tandasnya.

    Dalam upaya meningkatkan kualitas pers, Menteri Kominfo memaparkan tiga komponen penting, pertama, industri media; kedua, kualitas jurnalis dalam menghasilkan konten atau menyajikan informasi kepada publik; dan ketiga perkembangan arus informasi yang up to date.

    “Media di Indonesia ini konglomerasi, baik diferensiasi, integrasi dan segala macam itu sudah begitu rumitnya struktur industinya. Kenapa Saya mengatakan demikian? Karena media merupakan pilar keempat demokrasi, enggak ada yang tolak itu. Bahkan ada senior-senior yang bilang media adalah jurnalis Indonesia yang enggak usah khawatir, dia yang pasti utama dan terutama dalam nasionalismenya, kalau saya gabungkan menjadi nasionalisme dan demokrasi,” paparnya.

    Suasana rapat forum pemred HPN 2020

    Menegaskan kembali komitmen atas nama pemerintah dalam melindungi kebebasan pers, Menteri Johnny mengajak media untuk ikut berperan menjaga kebebasan. “Jadi komitmen itu sudah jelas, tinggal bagaimana itu dilakukan agar kebebasan yang sudah di point of no return jangan sampai ditarik-tarik lagi. Itu betul-betul menjadi komitmen dalam konteks ini, tapi batasan saya ada di ekosistem media yang sudah bebas, jangan disentuh. Kecuali media mengajak untuk ikut serta di dalamnya,” pintanya.

    Menteri Kominfo meyakini pers di Indonesia juga selektif atas kualitas informasi yang layak dan bermanfaat untuk ditransformasikan kepada publik. Oleh sebab itu, demi kebaikan bangsa dan negara ini, industri pers perlu memiliki definisi yang sama terkait dengan informasi yang berkualitas. “Saya yakin dunia pers kita dari waktu ke waktu akan meningkat lebih baik, ini asli dari dalam benak pikiran dan hati saya,” imbuhnya.

    Forum Diskusi Media tersebut turut dihadiri sejumlah pemimpin redaksi antara lain, Ketua Forum Pemred Kemal E. Gani, Pemred Kumparan Arifin Asydhad, Pemred Metro TV Don Bosco Selamun, dan Pemred Harian Kompas Ninuk Pambudy. (hm.ys)

    Suasana forum pemred HPN di hotel Rattan Inn

    Berita Terkait

    Dirjen IKP Kominfo: Jadikan Pemilu 2024 Momentum Perkuat Persatuan

    Seluruh lapisan masyarakat memiliki tanggung jawab bersama menjaga nama Indonesia sebagai negara demokratis melalui pelaksanaan Pemilu yang Selengkapnya

    Kolaborasi Kominfo-DWP Tingkatkan Literasi Digital Perempuan

    Perempuan memilki kesempatan berwirausaha melalui e-commerce, hingga memberikan kesempatan bagi perempuan dan pasangannya menyeimbangkan kar Selengkapnya

    Tingkatkan Kualitas Layanan, Kominfo Perkuat Kompetensi Petugas Loket MoTS

    Kementerian Kominfo komit untuk memberikan solusi penggunaan frekuensi radio bagi nelayan dan pelaku usaha di sektor perikanan. Selengkapnya

    Tingkatkan Kualitas Layanan Informasi Publik, Kominfo Gelar Bimtek PID

    Kominfo terus berusaha memfasilitasi dalam hal teknologi agar mendukung upaya peningkatan kualitas layanan informasi publik. Selengkapnya

    SOROTAN MEDIA