FAQ  /  Tautan  /  Peta Situs
    06 04-2020

    1845

    Luncurkan Program Belajar di Radio, RRI Dukung Penanganan Covid-19

    Kategori Berita Kominfo | mth

    Jakarta, Kominfo - Radio Republik Indonesia (RRI) menginisiasi Program Belajar di radio. Program itu menjadi salah satu bentuk dukungan terhadap kebijakan Pemerintah Bekerja dari Rumah, Belajar dari Rumah dan Beribadah di rumah guna memutus rantai penyebaran Virus Corona (Covid-19).

    “Sesuai imbauan Pemerintah tanggal 16 Maret 2020, agar masyarakat yang belajar dapat terus belajar, namun mereka tidak dapat mengikuti  akitivitas  belajar mengajar secara normal, dan datang kesekolah, maka RRI perlu mendorong semangat belajar tersebut. Karena siswa dari mulai SD sampai Perguruan Tinggi ini kan yang juga terkena imbasnya dari wabah Covid19 ini.,“ ujar Direktur Program dan Produksi RRI Soleman Yusuf di Jakarta, Senin (06/04/2020).

    Menurut Soleman Yusuf,  pillihan media radio sebagai pelengkap prgram lembaga lain yang dilakukan melalui jaringan internet. "Tidak semua daerah di Indonesia ini jaringan internetnya baik, layanan internetnya baik. Kalaupun baik, siswa juga mesti atau orang tua siswa juga mesti menyiapkan kuota untuk bisa mengakses internet," ungkapnya. 

    Oleh karena itu, belajar melalui radio menjadi solusi karena biaya yang dikeluarkan relatif kecil dengan jangkauan yang lebih luas. “Ini salah satu solusi RRI. Mendengarkan radio itu hampir tidak ada biaya sama sekali. Mereka bisa mengikuti secara clear, secara jernih melalui radio tentang pelajaran yang diberikan oleh gurunya langsung di studio atau by telepon kemudian disiarkan oleh RRI,” jelasnya.

    Mulai Tayang 26 Maret

    Program itu serempak disiarkan sejak tanggal 26 Maret di 65 stasiun dan 130 Programa RRI di seluruh Indonesia. Menurut Soleman, program itu akan terus ada sampai nanti batas waktu. 

    "Misalnya aktifitas belajar, bekerja dan beribadah di rumah ini sudah bisa dikembalikan, sudah bisa distop dan normal kembali. Jadi kita akan melihat situasi dan kondisinya," tuturnya.

    Sejauh ini, animo pendengar, terutama yang ada di daerah sangat besar. “Tentu saja animonya cukup besar. Saya dapat banyak laporan, mulai dari Sabang sampai Merauke, sampai Boven Digoel, dari Miangas sampai Merauke, itu cukup besar. Memang tidak bisa kita memenuhi semua sekolah, semua tingkatan sekolah, agak sulit karena kita juga terbatas oleh durasi. Jadi kita ambil yang prioritas dulu,“ jelas Soleman.

    Namun demikian, Soleman berusaha menyajikan konten secara adil dan merata. "Misalnya pelajar SMP atau pelajar SMA, ada juga yang pelajar SD.  Kita atur secara baik sehingga azas keadilan dan pemerataan ini juga berlaku. Jadi misalnya untuk hari Senin sampai hari Rabu itu SMA A, B, dan C, nanti hari Kamis, Jumat misalnya SMA D dan E. Nanti untuk minggu depannya untuk SD atau SMP," ungkapnya.

    Program belajar di radio serempak dilakukan dari jam 10 sampai jam 11 setiap hari. "Jadi cuma 1 jam. Kalau mungkin nanti kita bisa atur supaya secara variety programnya juga tidak terlalu melenceng, kita juga bisa menambah durasi. Jadi kita akan evaluasi untuk itu,” jelasnya.

     

    Interaktif

    Program Belajar di Radio berlangsung secara langsung dan interaktif. Dalam setiap siaran, siswa pendengar bisa mengajukan pertanyaan secara langsung melalui Whatsapp atau telepon.

    “Laporan dari beberapa daerah ini, orang tua, siswa dan sekolah-sekolah termasuk guru sangat antusias dengan program ini. Karena ini lebih clear dibanding  menggunakan internet. Suara guru itu kan bisa langsung ditangkap jelas melalui radio,” jelas Soleman.

    Selain audio, aplikasi  video juga melengkapi program ini . Ada beberapa satker yang secara inisiatif juga melink-kan  itu ke  misalnya ke Youtube, atau ke RRI Play Go, atau melalui beberapa aplikasi yang secara audio visual bisa ditonton juga oleh para murid. 

    "Jadi alternatif itu banyak kita lakukan. Bisa melalui radio saja, kemudian bisa melalui streaming, bisa melalui Youtube, itu inisiatif. Jadi ada pelajaran-pelajaran yang memang mungkin mesti secara visual, dilihat," terangnya.

    Bahkan, RRI secara khusus melakukan promo program agar siswa dapat mengikuti pelajaran sesuai kelas. "Jadi bukan secara radio saja, tapi juga ada e-flyer nya, bisa dilihat di media sosial, instagram, whatsapp, semua kita gunakan. Sekarang teknologi komunikasi sudah sangat canggih dan murah," tuturnya.

    Berita Terkait

    Wujudkan Birokrasi Kelas Dunia, Kominfo Perkuat Manajemen ASN

    Kementerian Kominfo melakukan transformasi SDM Aparatur dengan mempertemukan antara ekspektasi individu ASN dan organisasi instansi pemerint Selengkapnya

    Program ASO Dukung Percepatan Transformasi Digital

    Kementerian Komunikasi dan Informatika melibatkan berbagai pemangku kepentingan untuk menyukseskan program ASO. Selengkapnya

    Jadi Kunci Pembangunan Smart City, Kominfo Dukung Pemda Ciptakan Inovasi

    Direktur LAIP Ditjen Aptika menjelaskan sesuai Peraturan Menteri Kominfo Nomor 8 Tahun 2019 penyelenggaraan smart city oleh pemerintah daera Selengkapnya

    Dirjen IKP Bicara Tantangan Transformasi hingga Penanganan Pandemi Covid-19

    Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Usman Kansong menyatakan, transformasi sejarah perjalanan Kementerian Kominfo hingga penan Selengkapnya

    SOROTAN MEDIA