Menkominfo: Kapasitas Bandwidth Aman

Jakarta, Kominfo - Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate menyatakan selama Pandemi Covid-19 kapasitas layanan jaringan telekomunikasi dalam kondisi aman. "Kenaikan traffic atau lalu lintas data dan suara masih di kisaran 5 sampai 10 persen. Masih jauh di bawah kenaikan traffic pada saat hari-hari besar, hari-hari raya seperti lebaran," jelasnya dalam Konferensi Pers melalui konferensi video dari Kantor Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Jakarta, Rabu (08/04/2020).

Menteri Kominfo menilai kenaikan penggunaan itu tidak terlalu signifikan selama pelaksanaan imbauan Pemerintah untuk bekerja dan belajar dari rumah. Meskipun demikian, Menteri Johnny menyatakan Kementerian Kominfo bersama dengan para operator seluler telah mengantisipasi jika terjadi kenaikan lalu lintas data.  "Terutama menjelang bulan Ramadhan dan hari raya Idulfitri," tegasnya. 

Mengenai pemanafaatan akses internet, Menteri Kominfo mengajak seluruh pengguna internet di Indonesia untuk menghindari hoaks. Sampai hari ini, menurutnya Kementerian Kominfo sudah menemukan 1.125 informasi hoaks berkaitan dengan Covid-19 dari berbagai platform media sosial.

"Sebanyak 1125 sebaran hoaks kepada yang pertama Facebook 785, Instagram 10, Twitter 324, dan Youtube 6," jelasnya.

Dari jumlah tersebut, menurut Menteri Johnny, sebanyak 359 informasi hoaks sudah ditangani. "Dan Kementerian Kominfo akan terus melakukan komunikasi kepada platform media sosial agar dapat dilakukan proses take down atau pemblokiran," tuturnya.

Menteri  Kominfo juga mengingatkan bahwa pembuat dan penyebar isu hoaks dapat dikenakan sanksi hukum. "Ada sanksi pidana dan sanksi denda baik kepada yang memproduksi hoaks maupun yang mengedarkannya," tegasnya.

Diseminasi Informasi

Menteri Johnny menyatakan penyampaian narasi informasi yang benar mengenai Covid-19 kepada publik menjadi efektif jika dilakukan secara terus-menerus dan konsisten melalui saluran informasi yang tepat.

"Kementerian Kominfo juga akan selalu melakukan diseminasi informasi dan literasi kepada masyarakat melalui berbagai saluran informasi," tandasnya seraya menunjukkan arti pentng hal itu karena saat ini begitu banyak disinformasi dan hoaks terkait Covid-19 yang telah beredar di masyarakat terutama di media sosial.

Menteri Kominfo menilai peran pemimpin wilayah di tingkat terkecil dan tokoh masyarakat dalam menyebarkan narasi informasi Covid-19.  Keterlibatan Ketua RT/RW, kepala kampung dan kepala desa akan lebih memudahkan masyarakat dalam mengikuti imbauan Pemerintah dalam menghadapi Pandemi Covid-19.

"Peran garis depan mulai dari RT, RW, Bapak-bapak Kepala Desa, Bapak-bapak Kepala Kampung akan menjadi posisi yang sangat sentral dan strategis di masyarakat lingkungannya," paparnya. 

Gunakan PeduliLindungi

Dalam konferensi pers virtual itu, Menteri Kominfo memaparkan tentang kolaborasi Kementerian Kominfo dengan Kementerian Kesehatan, Kementerian BUMN dan BNPB serta operator seluler. Hasil kolobarasi dalam bentuk aplikasi PeduliLindungi dapat digunakan oleh para pengguna gawai dengan sistem operasi Android.

Menteri Johnny  berharap agar semakin banyak masyarakat yang menggunakan aplikasi tersebut. "Sehingga pergerakan setiap orang yang terinfeksi Covid-19 dapat dimonitor secara online. Dan pemerintah bisa melakukan penanangan dengan segera," harapnya.

Menteri Kominfo menjelaskan masyarakat yang menggunakan aplikasi PeduliLindungi akan diberikan peringatan melalui gawainya jika berada dekat dengan orang atau wilayah yang terpapar virus Covid-19.

"Masyarakat akan diberikan informasi realtime secara langsung bahwa di sekitar mereka dalam jarak 2 s.d. 5 meter berpotensi adanya virus karena ada carrier virus yang berada di sekitar mereka," katanya.

Saat ini aplikasi PeduliLindungi telah tersedia di Google Play Store dan akan segera tersedia di App Store sehingga bisa digunakan juga oleh pengguna gawai dengan sistem operasi iOS.