Pemerintah Refocusing Anggaran Dukung Percepatan Covid-19

Jakarta, Kominfo – Menteri Komunkasi dan Informatika Johnny G. Plate menyatakan Pemerintah  telah memfokuskan kembali (refocusing) anggaran untuk mendukung percepatan penanganan Pandemi Virus Corona (Covid-19).

"Pada saat di mana negara dalam keadaan bahaya, masyarakat dalam keadaan kesulitan seperti sekarang ini, peran pemerintah dan negara harus hadir dan harus bekerja lebih keras, lebih produktif," tuturnya menegaskan kebijakan Presiden Joko Widodo dalam penanganan dampak Covid-19 saat memberi keterangan kepada IDN Times melalui siaran langsung Instagram, Selasa (14/04/2020).

Menteri Johnny menyebutkan salah satu upaya yang dilakukan pemeintah guna mewujudkan kehadiran negara dalam membantu masyarakat yang terkena dampak dari virus Corona ini adalah dengan  melakukan refocusing anggaran sebanyak Rp405 Triliun. 

"Realokasi itu disusun lagi dari RAPBN tahun 2020 untuk memenuhi kebutuhan yang sangat mendesak terkait dengan keperluan rakyat kecil dan Usaha Menengah Kecil dan Mikro (UMKM) atau kepada teman-teman yang tidak mendapat pekerjaan/terkena PHK," tuturnya.

Dana tersebut, ungkap Menteri Johnny, terbagi untuk digunakan pada sektor kesehatan sebanyak Rp75 Triliun. Sementara Rp110 Triliun digunakan untuk subsidi yang disebut dengan perlindungan sosial. "Lalu Rp70 Triliun dialokasikan untuk insentif pajak dan Kredit Usaha Rakyat (KUR). Kemudian, sisanya 150 triliun untuk menjaga perekonomian Indonesia," jelas Menteri Johnny. 

Dorong Transformasi Digital

Kepada IDN Times, Menteri Johnny mengatakan dengan adanya pandemi ini, turut mendorong percepatan transformasi digital. Menteri Kominfo menyontohkan, saat ini seluruh aktifitas pekerjaan dilaksanakan dalam bentuk virtual baik pada saat menghadiri rapat, membuat laporan, maupun kegiatan belajar mengajar 

“Keseluruhan tranformasi digital sudah berlangung sekarang ini. Pemerintah sedang menerapkan Work From Home (WFH), belajar dari rumah, bekerja dari rumah dan beribadah di rumah,” jelasnya.

Lebih lanjut, kata Menteri Johnny menyebutkan hal itu merupakan sebuah refleksi baru bentuk transformasi cara hidup, cara bernegara, transformasi bekerja, transformasi bersosialisasi dan transformasi budaya dalam arti yang sangat luas. 

"Karena sekarang bekerja tidak harus bertemu secara fisik dan kegitan belajar dapat dilakukan melalui video conference. Sebentar lagi para siswa di Indonesia bagian timur atau di wilayah 3T bisa sekolah melalui TVRI, dan bekerja secara online bisa dilakukan,” terangnya.