FAQ  /  Tautan  /  Peta Situs
    20 04-2020

    2100

    Realisasi Investasi Triwulan I Tahun 2020 Naik 8% dengan Total Rp 210,7 Triliun

    Kategori Berita Pemerintahan | mth

    Jakarta, Kominfo – Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) kembali mempublikasikan data realisasi investasi Triwulan I Tahun 2020 (periode Januari – Maret), dengan total investasi mencapai Rp 210,7 triliun. Artinya terjadi kenaikan 8,0% dibandingkan periode yang sama tahun 2019, yaitu sebesar Rp 195,1 triliun. Kenaikan besar dialami investasi Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) yang meningkat 29,3%.

    Kepala BKPM Bahlil Lahadalia menyampaikan nilai realisasi investasi triwulan pertama sudah mencapai 23,8% dari target investasi tahun 2020 sebesar Rp 886,1 triliun. "Triwulan pertama tahun ini cukup berat karena adanya wabah Covid-19, tapi alhamdulillah tidak meleset dari target. Malah ada peningkatan 8% dibanding tahun lalu," ungkap Bahlil.

    Dibandingkan periode yang sama pada tahun 2019, investasi PMDN naik menjadi Rp 112,7 triliun dari Rp 87,2 triliun. Sedangkan investasi PMA pada Triwulan I Tahun 2020 turun 9,2% dari sebelumnya sebesar Rp 107,9 triliun menjadi Rp 98,0 triliun. Total penyerapan Tenaga Kerja Indonesia (TKI) juga mengalami peningkatan dari periode sebelumnya. Saat ini penyerapan TKI sebanyak 303.085 pekerja sementara tahun lalu sebesar 235.401 pekerja.

    "Tentunya ini kabar baik. Lebih banyak tenaga kerja terserap tahun ini. Kami juga meminta komitmen perusahaan untuk tidak melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) kepada karyawannya di tengah kondisi pandemi Covid-19. Ini penting untuk menjaga perekonomian bangsa saat ini," ujar Bahlil.

    Bahlil juga tidak memungkiri bahwa kondisi pandemi Covid-19 menjadi tantangan dalam realisasi investasi PMA pada Triwulan I tahun 2020. "BKPM tetap berharap perusahaan PMA maupun PMDN dapat terus berproduksi dengan baik, tentunya dengan memperhatikan aturan-aturan yang ditetapkan Pemerintah. Kami akan terus melakukan pengawalan investasi dan fasilitasi hambatan-hambatan yang dihadapi perusahaan, khususnya di kondisi saat ini," tegas Bahlil saat konferensi pers di kantor BKPM.

    Realisasi Investasi Triwulan I Tahun 2020

    Realisasi investasi (PMDN & PMA) di luar Jawa pada Triwulan I Tahun 2020 mengalami banyak peningkatan sebesar 19,3% dengan nilai Rp 102,4 triliun dari Rp 85,8 triliun di tahun sebelumnya. Sementara di Jawa nilainya turun sedikit dari Rp 109,3 triliun tahun 2019 menjadi Rp 108,3 triliun tahun 2020.

    Berdasarkan lokasi proyek, realisasi investasi (PMDN & PMA) terbesar berada di Provinsi Jawa Timur (Rp 31,4 triliun, 14,9%); disusul Jawa Barat (Rp 29,9 triliun, 14,2%); DKI Jakarta (Rp 20,1 triliun, 9,6%); Jawa Tengah (Rp 19,3 triliun, 9,1%); dan Riau (Rp 12,8 triliun, 6,0%).

    "Hal menggembirakannya yaitu peningkatan realisasi ini disumbang oleh investasi di Indonesia bagian timur, khususnya peningkatan hilirisasi industri hasil tambang mineral usai pelarangan ekspor bijih nikel di akhir tahun 2019. Kita akan terus dorong pemerataan investasi di luar Pulau Jawa" ungkap Bahlil.

    Realisasi investasi (PMDN & PMA) pada periode ini didominasi oleh sektor Transportasi, Gudang, dan Telekomunikasi (Rp 49,3 triliun, 23,4%); Industri Logam Dasar, Barang Logam, Bukan Mesin dan Peralatannya (Rp 24,5 triliun, 11,6%); Listrik, Gas dan Air (Rp 18,0 triliun, 8,6%); Perumahan, Kawasan Industri dan Perkantoran (Rp 17,8 triliun, 8,4%), serta Tanaman Pangan, Perkebunan, dan Peternakan (Rp 17,2 triliun, 8,2%).

    Sedangkan 5 (lima) negara asal PMA dengan realisasi investasi terbesar adalah Singapura (US$ 2,7 miliar, 40,0%); R.R. Tiongkok (US$ 1,3 miliar, 18,9%); Hongkong, RRT (US$ 0,6 miliar, 9,3%); Jepang (US$ 0,6 miliar, 8,9%) dan Malaysia (US$ 0,5 miliar, 7,1%).

    Melalui program "Eksekusi Realisasi Investasi Besar", BKPM terus berkomitmen melakukan pengawalan investasi, mulai dari tahap perizinan hingga penyelesaian permasalahan lapangan seperti masalah lahan. "Bersama-sama dengan Kementerian/Lembaga lainnya, kami terus berupaya memfasilitasi hambatan-hambatan yang dihadapi perusahaan, khususnya di tengah pandemi Covid-19. Ini bukan hal yang mudah dilakukan, tapi kami optimistis wabah ini akan segera berakhir dan perekonomian kembali bangkit," tegas Bahlil.

    Berita Terkait

    Presiden Instruksikan Realisasi Anggaran Tahun 2023 Minimal 95 Persen

    Kepala Negara mengingatkan jajarannya untuk mempersiapkan segala hal dalam menghadapi libur Natal dan tahun baru (Nataru), utamanya yang ber Selengkapnya

    Digitalisasi Izin Event, Buka Peluang Lapangan Kerja

    Penyelenggaraan event yang merupakan bagian dari ekonomi kreatif bisa menjadi salah satu pengungkit perekonomian. Apalagi, sektor ekonomi kr Selengkapnya

    Silaturahmi dan Konsultasi Jaksa Agung dengan Menteri Kominfo

    Jaksa Agung ST Burhanuddin menyampaikan perintah khusus Presiden terkait dengan kelanjutan proyek BTS 4G yang sedang bermasalah. Selengkapnya

    Digitalisasi MPP Jadi Gerbang Investasi dan Peningkatan Ekonomi

    Digitalisasi penting dalam proses pemerintahan, termasuk pelayanan. Nantinya, pelayanan publik akan bergerak ke arah digital. Termasuk MPP y Selengkapnya

    SOROTAN MEDIA