FAQ  /  Tautan  /  Peta Situs
    22 04-2020

    1199

    Atasi Dampak Pandemi, Pemerintah Segera Kaji Stimulus bagi Sektor Riil

    Kategori Berita Pemerintahan | mth
    Pekerja menyelesaikan pembangunan proyek infrastuktur di kawasan Kuningan, Jakarta, Jumat (3/4/2020). - (antarafoto)

    Jakarta, Kominfo -  Sektor riil merupakan sektor usaha yang menyerap banyak tenaga kerja. Perlu diakui bahwa sektor tersebut merupakan salah satu yang sangat terpukul dengan adanya pandemi Covid-19. Tak ketinggalan, sektor informal juga turut merasakan dampak pandemi.

    Saat memimpin rapat terbatas mengenai tindak lanjut program mitigasi dampak Covid-19 pada sektor riil melalui telekonferensi dari Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (22/04/2020), Presiden Joko Widodo menegaskan bahwa diperlukan stimulus dan upaya-upaya untuk menjaga kedua sektor tersebut dapat tetap bertahan di tengah pandemi.

    “Diperlukan penyelamatan, diperlukan stimulus ekonomi, yang menyentuh sektor-sektor yang paling terdampak. Sektor riil ini menyerap banyak tenaga kerja dan kita harapkan mereka mampu bertahan dan tidak melakukan PHK,” ujarnya.

    Untuk menjalankan langkah penyelamatan tersebut, Kepala Negara menekankan sejumlah hal. Pertama, diperlukan adanya penilaian serta penaksiran secara menyeluruh dan rinci mengenai seluruh sektor riil yang terdampak. Dari penilaian tersebut nantinya dapat disusun kebijakan-kebijakan yang tepat sasaran.

    “Tolong dipilah secara detail sektor apa yang paling parah, yang dampaknya sedang, serta yang bisa bertahan dan justru bisa mengambil peluang,” tuturnya.

    Kemudian yang kedua, Presiden mengingatkan bahwa yang menjadi fokus pemerintah bukan hanya para pelaku usaha kecil dan menengah, melainkan pelaku usaha mikro juga turut di dalamnya. Sejumlah jenis usaha tersebut nantinya dapat menjadi penggerak ekonomi dengan jumlahnya yang cukup besar.

    “Saya kira tiga ini menjadi sangat penting, usaha mikro, usaha kecil, dan usaha menengah (UMKM), sehingga stimulus ekonomi harus menjangkau sektor-sektor ini,” kata Presiden.

    “Tapi juga jangan dilupakan yang berkaitan dengan sektor-sektor informal karena ini banyak juga menampung tenaga kerja,” imbuhnya.

    Lebih jauh, skema pemberian stimulus tersebut juga harus dilakukan secara terbuka dan terukur dengan sebelumnya dilakukan verifikasi secara detail dan evaluasi secara berkala mengenai efektivitas pemberian stimulus tersebut bagi para pelaku usaha di sektor-sektor tersebut.

    “Sektor apa mendapat stimulus apa dan bisa menyelamatkan tenaga kerja berapa, semuanya dihitung. Saya minta diverifikasi secara detail, dievaluasi secara berkala, sehingga efektivitas stimulus ekonomi itu betul-betul bisa dirasakan oleh sektor riil,” tandasnya.

    Berita Terkait

    Presiden Minta Segera Integrasikan Layanan pada Portal Nasional

    Berdasarkan data Kementerian Komunikasi dan Informatika terdapat lebih dari 27.000 aplikasi yang ada di tingkat pusat dan daerah. Selengkapnya

    Lewat PP No. 14/2024, Pemerintah Berikan THR dan Gaji ke-13 bagi ASN

    Pemberian THR dan gaji ke-13 ini sebagai bentuk apresiasi pemerintah kepada seluruh aparatur negara yang telah, sedang, dan ke depan akan te Selengkapnya

    Susun RKP 2025, Pemerintah Fokus Akselerasi Pertumbuhan Ekonomi Inklusif dan Berkelanjutan

    Pada tahun 2025 pemerintah menargetkan pertumbuhan ekonomi berada pada kisaran 5,3-5,6 persen. Selain itu pemerintah juga menargetkan penuru Selengkapnya

    Gelar Safer Internet Day, Pemerintah Dorong Perlindungan Anak di Ranah Digital

    emenko PMK mengajak seluruh kementerian dan lembaga terkait, institusi swasta, relawan, hingga pembina dan pengasuh anak-anak. Selengkapnya

    SOROTAN MEDIA