Dirjen PPI: Digitalisasi Penyiaran Peluang Lahirkan Konten Kreator Baru
Digitalisasi penyiaran meningkatkan kualitas siaran yang diharapkan dapat mempertahankan kepemirsaan televisi di tengah pesatnya perkembanga Selengkapnya
Jakarta, Kominfo – Direktur Jenderal Penyelenggaraan Pos dan Informatika Kementerian Komunikasi dan Informatika, Ahmad M. Ramli mengatakan, industri pos dan logisitik menjadi salah satu penyumbang utama perekonomian dan mendukung penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).
“Sejak adanya PSBB ini belanja ritel online ada kenaikan sampai 400%, Kenapa? karena orang cenderung untuk belanja dari rumah, merasa lebih aman,” tutur Dirjen PPI dalam Webinar Kontribusi Pos dan Logistik dalam Mengatasi Pandemik Covid-19 (The New Normal) dari Jakarta, Rabu (20/05/2020).
Dirjen Ramli menjelaskan kenaikan aktifitas belanja online selama masa PSBB ini setidaknya diliat dari tiga variabel utama, yakni penyediaan akses telekomunikasi, kantor pos dan pengantar barang atau kurir logistik serta marketplace atau pelaku UMKM itu sendiri.
"Kenaikan ritel belanja online khususnya di Indonesia, tidak terlepas dari tiga variabel tersebut, di mana sektor telekomunikasinya harus memiliki quality of service, aktifitas antar barang harus berjalan masif baik dari pos maupun kurir, begitu juga dengan marketplace," paparnya.
Kontribusi Era Normal Baru
Selain berkontribusi selama PSBB, pos dan logistik juga nantinya menjadi penyumbang utama pada saat memasuki the new normal atau normal baru. Hal itu didasarkan pada imbauan WHO yang mengatakan bahwa Covid-19 akan sulit dikendalikan setidaknya dalam lima tahun mendatang.
Dirjen Ramli menyebutkan, normal baru merupakan suatu era yang akan dihadapi bersama, “Jadi new normal itu adalah kebiasaan-kebiasaan baru yang muncul dalam fase pandemi dan pasca pandemi nanti,” ujarnya.
Menurut Dirjen PPI, jasa pos dan logistik di era normal baru akan berkompetisi pada quality of service, sehingga Kementerian Kominfo mengingatkan kepada semua industri agar lebih peduli terhadap kualitas pelayanannya.
“Apalagi dalam keadaan pandemi ini, itu relatif tidak akan dipilih lagi (apabila pelayanannya kurang baik). Oleh karena itu, quality of service menjadi utama,” imbuhnya
Webinar Nasional tersebut merupakan kerja sama antara Pusat Studi Transportasi dan Logistik UnIversitas Gadjah Mada, Kementerian Kominfo serta Aplikasi PeduliLindungi. Selain Dirjen PPI Ahmad Ramli, Webinar ini juga menghadirkan sejumlah narasumber dan dibuka oleh Gubernur DI Yogyakarta Sri Sultan Hamengkubuwono X.
Digitalisasi penyiaran meningkatkan kualitas siaran yang diharapkan dapat mempertahankan kepemirsaan televisi di tengah pesatnya perkembanga Selengkapnya
Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Kementerian Komunikasi dan Informatika, Usman Kansong menyatakan hal itu berlangsung melal Selengkapnya
Siaran televisi digital memiliki keunggulan sistem peringatan dini atau Early Warning System (EWS) kebencanaan. Selengkapnya
Sebagai satuan kerja pertama yang mendapatkan Predikat Wilayah Bebas Korupsi (WBK) di Kementerian Komunikasi dan Informatika pada tahun 2019 Selengkapnya