FAQ  /  Tautan  /  Peta Situs
    03 06-2020

    1210

    Dirut BAKTI Jelaskan Skema Bangun Konektivitas Digital Daerah Terpencil

    Kategori Berita Kominfo | Irso

    Jakarta, Kominfo – Direktur Utama Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI) Kementerian Komunikasi dan Informatika, Anang Achmad Latif mengatakan, pemerintah memiliki skema tersendiri bagaimana membangun konektifitas digital hingga ke ribuan desa di daerah-daerah terpencil di seluruh Indonesia. Sebab, tidak semua wilayah mendapatkan akses internet dari operator seluler.

    “Kami membangun di lokasi di mana operator tidak membangun karena alasan bisnis yang tidak layak, kami mencoba menyelesaikan persoalan ini, jadi membuat skema yang nanti operator bisa hadir,” tutur Dirut BAKTI dalam Streminar yang digelar Sobat Cyber Indonesia, dari Jakarta, Rabu (3/6/2020).

    Dari skema tersebut, Dirut Anang menjelaskan bahwa ada sebagian insentif yang ditempuh pemerintah agar operator seluler bisa hadir di daerah-daerah terpencil sebagai komersil. 

    "Sebagai contoh, untuk membangun menara BTS (Base Tranceiver Station) di desa-desa, komponen biayanya banyak. Salah satu yang terbesar biayanya adalah transmisi, yakni bagaimana menara BTS bisa terhubung ke jaringan, setidaknya yang ada di Ibukota Kabupaten,” ujarnya

    Demikian juga dengan pilihan lainnya, seperti menggunakan satelit yang biayanya juga mahal di daerah yang sudah ada fasilitas listrik. Hal ini belum termasuk daerah terpencil lainnya yang juga belum tersentuh aliran listrik. 

    Menurut Anang, pemerintah menyiapkan opsi menggunakan solar panel kepada operator seluler, meskipun juga  dihadapkan dengan biaya yang sangat mahal.

    “Nah, itulah skema yang coba kita gunakan, jadi silahkan operator membawa perangkatnya tetapi listrik dan trasmisinya pemerintah yang siapkan. Itu sudah menyelesaikan 80% cost yang harus mereka keluarkan, sehingga operator cukup menanggung 20%-nya,” jelas Dirut BAKTI

    Sebelumnya, Dirut Anang mengatakan bahwa pemerintah mendapatkan mandat untuk mengelola dana Universal Service Obligation (USO) sebesar 1,25 persen. Meskipun dana tersebut tidak cukup untuk membangun konektifitas digital di daerah terpencil, pemerintah dalam hal ini Kementerian Kominfo terus memastikan desa-desa di Indonesia terhubung dengan layanan internet.

    Selain Dirut BAKTI, Streminar bertajuk “Meningkatkan Infrastruktur Digital Pedesaan untuk Menghadapi New Normal”, juga  menghadirkan Wakil Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Budi Arie Setiadi, Sekjen ATSI Marwan Baasir, dan Penggerak Desa Digital Ariani Djalal.

    Berita Terkait

    [Berita Foto] Ibu Dina Budi Arie Serahkan Santunan untuk Sivitas Kominfo

    Penyerahan santunan berupa paket sembako itu ditujukan untuk membantu petugas kebersihan dan penjaga keamanan di lingkungan Kementerian Komi Selengkapnya

    Kominfo Gelar Pekan Literasi Digital di Labuan Bajo

    Menjadi literat digital berarti dapat memproses berbagai informasi, dapat memahami pesan dan berkomunikasi efektif dengan orang lain dalam b Selengkapnya

    Kominfo Pastikan Konektivitas Telekomunikasi di F1 H20 Danau Toba Setara MotoGP Mandalika

    Kementerian Kominfo memiliki dua tugas utama, yakni memastikan kesiapan infrastruktur telekomunikasi dan melaksanakan komunikasi publiknya. Selengkapnya

    77 Tahun Hari Bakti Postel, Kobarkan Semangat AMPTT di Era Digital

    Kabalitbang SDM Kementerian Kominfo menceritakan kembali perjuangan para pahlawan yang mempertaruhkan jiwa dan raga menghadapi pemerintah ko Selengkapnya

    SOROTAN MEDIA