FAQ  /  Tautan  /  Peta Situs
    28 06-2020

    776

    Anggaran Darurat Covid-19 Dinikmati Konglomerat? Itu Hoaks!

    Kategori Berita Kominfo | doni003

    Jakarta, Kominfo - Sebuah unggahan foto yang merupakan tangkapan layar artikel berita beredar di media sosial Facebook dengan judul "Gila!!! 80% Dari Rp 677,2 triliun Anggaran Darurat Covid Dinikmati Konglomerat".

    Dalam konten medsos tersebut disebutkan pula Menteri keuangan Sri Mulyani memproyeksi dana penanganan penyebaran Virus Corona dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) melonjak hingga Rp 905,1 triliun.

    Hasil penelusuran fakta Tim AIS Kementerian Komunikasi dan Informatika dan ditemukan bahwa klaim 80 persen dana darurat Covid-19 dinikmati konglomerat adalah salah.

    “Alokasi terbesar anggaran darurat Covid-19 untuk jaminan perlindungan sosial (JPS) sebesar Rp203,9 triliun dari total anggaran Rp695,2 triliun,” sebaagimana dilansir dari medcom.id.

    Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati meluruskan kabar yang menyebut biaya penanganan Covid-19 di Indonesia melonjak hingga Rp905,2 triliun.

    “Penyesuaian biaya penanganan Covid-19 tetap Rp695,2 triliun. Informasi ini termasuk kategori hoaks jenis Misleading content (konten menyesatkan)," tegas Sri Mulyani.

    Berikut daftar lengkap hoaks dan disinformasi yang telah diidentifikasi TIM AIS Kementerian Kominfo, Minggu (28/06/2020):

    1. Bill Gates akan Meluncurkan Kapsul Implan Manusia untuk Melawan Virus Corona
    2. Surat panggilan Interview PT Pertamina pada Tanggal 6 Juli 2020
    3. Ternyata Timsesnya Anies PKI
    4. 80 Persen Anggaran Darurat Covid-19 Dinikmati Konglomerat
    5. Terlalu Lama Menangis Sebabkan Bintitan pada Mata
    6. Informasi Cetak Kartu Baru UTBK 29 Juni 2020
    7. Rekrutmen PT PLN Bagi Pelamar SMA/Sederajat/S1 Waktu Pendaftaran Sampai 5 Juli 2020
    8. Survei Masyarakat untuk Publikasi Data BNPT
    9. Rezim Jokowi Menggasak Dana Haji
    10. Pulau Ayam Dijual Online

    Berita Terkait

    UNHCR Terjerat Keimigrasian? Itu Hoaks!

    UU Keimigrasian tidak dapat digunakan untuk menjerat UNHCR sebab pengungsi Rohingya bukanlah imigran ilegal yang diselundupkan. Selengkapnya

    Detik-detik Jembatan Suramadu Ambruk, Itu Hoaks!

    Faktanya, klaim Jembatan Suramadu ambruk ditabrak kapal kargo adalah tidak benar. Selengkapnya

    Peringatan Thailand Soal Vaksin Covid-19 Picu Kanker dan Tumor Otak? Itu Hoaks!

    Faktanya, klaim yang beredar itu tidak benar. Selengkapnya

    KPU Tak Lagi Keluarkan Undangan Fisik untuk Pemilih? Itu Hoaks!

    Komisioner KPU Idham Holik menjelaskan pesan berantai yang beredar yang menyebut KPU tidak memberikan undangan fisik untuk mencoblos adalah Selengkapnya

    SOROTAN MEDIA