FAQ  /  Tautan  /  Peta Situs
    03 07-2020

    1573

    Revolusi Mental Lewat Perbaikan Konsep Pendidikan dan Moderasi Agama

    Kategori Berita Pemerintahan | mth
    Seorang Aparatur Sipil Negara (ASN) mengikuti upacara peringatan Hari Lahir Pancasila melalui siaran langsung dari televisi di rumahnya di Imbanagara, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, Senin (1/6/2020). Upacara dilaksanakan secara virtual lantaran pandemi COVID-19 belum mereda dan Sekretariat Daerah Pemerintah Provinsi Jawa Barat mewajibkan para peserta upacara melaporkan keikutsertaannya melalui foto kepada atasan langsung masing-masing. - (antarafoto)

    Jakarta, Kominfo - Sekretaris Gugus Tugas Gerakan Nasional Revolusi Mental (GNRM) sekaligus Deputi Bidang Koordinasi Kebudayaan Kemenko PMK Nyoman Shuida mengatakan, persoalan pendidikan dan moderasi agama menjadi fokus perhatian dalam pelaksanaan revolusi mental. 

    Hal tersebut, kata Nyoman, beririsan dengan Kegiatan Prioritas ke-1 (KP1) terkait revolusi mental dalam sistem pendidikan dan Kegiatan Prioritas ke-3 (KP3) terkait revolusi mental dalam sistem sosial untuk memperkuat ketahanan, kualitas dan peran keluarga dan masyarakat. Maka dari itu, ia meminta Kemenag menyampaikan informasi dan strategi apa saja yang dilakukan agar kedua program prioritas bisa terlaksana dengan baik. 

    "Kami ingin mendapatkan arahan informasi dan strategi pelaksanaan dari Kemenag dalam rangka pelaksanaan PP1 yaitu dalam soal revolusi mental dan pembinaan pancasila. Khususnya KP1 dan KP3," ujar Nyoman saat memimpin rapat koordinasi membahas program revolusi mental melalui konferensi video dari Jakarta, Kamis (02/07/2020).

    Menag Fachrul Razi memaparkan, dalam pelaksanaan kegiatan revolusi mental di dua bidang kegiatan prioritas tersebut pihaknya telah melakukan berbagai upaya. Dia memaparkan program-program yang dilakukan menekankan pada soal moderasi beragama di sektor pendidikan dan kehidupan bermasyarakat.

    Beberapa kegiatan yang telah dilakukan Kemenag yaitu membenahi materi ajar yang mengandung radikalisme, adanya rumah moderasi beragama di kampus UIN, dan program bimbingan perkawinan, dan pengoptimalam Forum Komunikasi antar Umat Beragama (FKUB) di berbagai daerah.

    Nyoman mengatakan pelaksanaan revolusi mental oleh Kemenag telah berjalan baik. Namun, menurutnya, karena adanya pandemi Covid-19 program-program yang ada harus menyesuaikan di masa pandemi saat ini.

    "Mudah-mudahan setelah selesai pandemik ini bisa berjalan dan terlaksana dengan lebih baik. Saya mengucap terima kasih. Dalam renstra Kemenag saya lihat sudah mencakup KP1 dan KP3," katanya.

    Di akhir rapat, Nyoman meminta agar kementerian dan lembaga untuk membentuk gugus tugas revolusi mental di masing-masing instansinya untuk memudahkan pelaporan progress pelaksanaan revolusi mental.

    "Sesuai amanat Inpres No.12 tahun 2016 kami tengah menyiapkan laporan pelaksanaan gerakan revolusi mental kepada Presiden. Kami menitipkan satu hal tentang gugas nasional revolusi mental. Kami sudah mengirimkan surat ke bapak menteri dan semua kementerian dan lembaga untuk membentuk gugus tugas di masing-masing kementeriannya," pungkas Nyoman.

    Revolusi Mental adalah salah satu prioritas dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2020-2024. Gerakan Nasional Revolusi Mental (GNRM) memiliki program khususnya pada pemajuan kebudayaan dan mental anak bangsa. Program prioritas (PP1) yang dibahas dalam rapat yakni Revolusi Mental dan Pembinaan Ideologi Pancasila.

    Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) selaku penanggung jawab GNRM melaksanakan rapat koordinasi bersama dengan Menteri Agama Fachrul Razi, perwakilan Bapennas, Kemendikbud, BKKBN, BPIP, serta anggota Gugus Tugas GNRM.

    Berita Terkait

    Presiden Lepas Pengiriman Bantuan Kemanusiaan untuk Palestina dan Sudan

    Bantuan yang dikirimkan tersebut, kata Presiden, bernilai kurang lebih Rp30 miliar berupa obat-obatan dan peralatan-peralatan kesehatan dan Selengkapnya

    Presiden Minta Segera Integrasikan Layanan pada Portal Nasional

    Berdasarkan data Kementerian Komunikasi dan Informatika terdapat lebih dari 27.000 aplikasi yang ada di tingkat pusat dan daerah. Selengkapnya

    Presiden Lakukan Topping Off Hunian ASN dan Hankam di IKN

    Menurut Presiden Joko Widodo, sebanyak 12 tower hunian dijadwalkan selesai pada bulan Juni, diikuti oleh 21 tower tambahan pada bulan Septem Selengkapnya

    Presiden Apresiasi Peran GP Ansor Sebarkan Nilai Moderasi Beragama

    Kepala Negara juga menekankan persatuan dan keutuhan bangsa harus ditempatkan di atas segalanya. Selengkapnya

    SOROTAN MEDIA