FAQ  /  Tautan  /  Peta Situs
    29 07-2020

    1907

    Pulau Morotai Jadi Referensi Pembangunan Infrastruktur TIK Nasional

    Kategori Artikel | mth
    - (AYH)

    Pulau Morotai, Kominfo - Pemerintah serius membangun infrastruktur nasional termasuk infrastruktur teknologi informasi dan komunikasi (TIK) di seluruh pelosok Indonesia. Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate menyatakan Pulau Morotai sebagai salah satu referensi pengembangan dan pembangunan infrastruktur TIK nasional.

    "Pemerintah pusat melalui Presiden Jokowi, itu secara sungguh-sungguh ingin menyelesaikan seluruh infrastruktur nasional kita. Tentu termasuk infrastruktur teknologi informasi dan komunikasi (TIK)," ujar Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate ketika berbincang secara virtual dengan Bupati Pulau Morotai Benny Laos dari Jakarta, Rabu (29/07/2020). 

    Menteri Kominfo menyatakan pembangunan yang berlangsung selama ini sudah luar biasa, meskipun masih perlu ditindaklanjuti untuk pemerataan akses sampai ke seluruh negeri.

    "Sudah hebat, sudah luar biasa, tapi masih perlu diteruskan karena ada beberapa ribu desa yang belum tersedia sinyal 4G sehingga belum ada kemampuan internet cepat," jelasnya. 

    Apalagi di tengah pandemi Covid-19 yang memaksa percepatan transformasi digital di Indonesia, menurut Menteri Johnny dibutuhkan ketersediaan infrastruktur TIK yang memadai agar tidak ada kendala.

    "Covid-19 merancang dunia, merangsang Indonesia, merangsang Morotai juga untuk melakukan percepatan transformasi digital. Tanpa tersedianya infrastruktur TIK yang memadai tentu akan berkendala besar kita untuk memasuki era transformasi digital," tegasnya.

    Menteri Kominfo memaparkan saat ini di Provinsi Maluku Utara terdapat 347 BTS yang akan dibangun untuk mendorong pemerataan akses informasi.  "Masih kekurangan 17 untuk Morotai. Saya kira yang ke-17 adalah bagian dari 12.548 desa dan kelurahan di Indonesia yang harus kita bangun infrastruktur TIK-nya baik itu fiber optic (FO), maupun melalui microwave link (BTS), termasuk akses internet," ungkapnya.

    Menteri Johnny, Kementerian Kominfo berkomitmen menyelesaikan penggelaran dari infrastruktur ICT selain dari backbone, termasuk membangun middle miledan last mile termasuk sampai di Pulau Morotai. 

    Bincang virtual itu berlangsung dari Kantor Kementerian Kominfo dengan Bupati Benny Laos yang berada di Desa Nakamura, Morotai Selatan. Hadir secara langsung di Pulau Morotai, Inspektur Jenderal Kementerian Kominfo, Dody Setiyadi; Direktur Utama BAKTI Kominfo, Anang Latief dan Staf Ahli Menteri Kominfo Bidang Hukum, Henri Subiakto. Hadir pula Wakil Bupati, Asrun Padoma; Ketua DPRD Morotai, Rusminto Pawane; Sekretaris Daerah Muhammad M. Kharie; VP Network Deployment Telkomsel, Juanita Erawati serta Forkompimda Pulau Morotai.

    Titik Referensi

    Menurut Menteri Johnny, Pulau Morotai merupakan bagian yang strategis dari wilayah nasional Indonesia. Lokasinya berada di wilayah perbatasan dengan Pasifik Barat. 

    "Morotai itu begitu penting karena dia juga pintu gerbang depan. Kalau tidak salah juga Morotai akan menjadi salah satu dari 10 destinasi wisata penting di Indonesia yang sudah menjadi pipeline-nya pemerintah," ungkapnya.

    Menteri Kominfo menjelaskan salah satu alasan tidak jadi berangkat ke Pulau Morotai karena harus menjelaskan mengenai rencana pembangunan infrastruktur TIK. 

    "Saya tadi tidak bisa ke Morotai. Saya menyampaikan kepada Kepala Negara. Saya berencana ke sana tapi belum sempat tapi pasti saya akan kesana lagi karena Pulau Morotai menjadi salah satu titik referensi contoh wilayah-wilayah 3T lainnya dalam rangka pengembangan dan pembangunan infrastruktur TIK nasional kita," tuturnya.

    Menurut Menteri Johnny, pembangunan infrastruktur di Pulau Morotai perlu memperhatikan beberapa aspek. Mulai dari kondisi geografis serta pertimbangan kedaulatan negara.

    "Wilayah yang tidak mudah dasar lautnya. Dasar lautnya itu dengan palung-palung yang dalam, dasar lautnya dengan karang atau arus bawah laut yang luar biasa, sebagian besar dasar lautnya wilayah vulkanis yang bisa sebabkan panas," paparnya seraya menambahkan panas di dasar laut akibat aktivitas vulkanis  bisa merusak infrastruktur yang dibangun. 

    Menteri Kominfo juga menyatakan Pulau Morotai juga bagian dari Alur Laut Kepulauan Indonesia. Arus bawah laut menurutnya bisa  begitu kencang sehingga perlu memperhatikan ekosistem yang ada.

    "Bisa saja di satu waktu dia menjadi (lokasi) Training Ground Military Exercises Internasional. Padahal di dasar laut ada banyak penggelaran fiber optic yang kita sediakan," jelasnya.  

    Internet Gratis?

    Menteri Johnny mengungkapkan pulsa atau akses internet gratis dimungkinkan untuk disediakan Pemerintah. "Tetapi untuk wilayah-wilayah yang sangat khusus untuk pusat-pusat pelayanan publik," tegasnya.

    Menurut Menteri Kominfo penyediaan layanan untuk masyarakat dengan radius besar bergantung pada ketersediaan Base Transceiver Station (BTS). 

    "Tapi, kalau akses internet itu untuk pelayanan publik yang radiusnya kecil sekitar 100 meter dan itu dihubungkan dengan satelit sehingga itu bisa gratis tapi bukan dipakai oleh publik," ungkapnya. 

    Penggunaan akses internet gratis untuk mendukung e-Government. Jika ada kebutuhan untuk wilayah, menurut Menteri Johnny bisa dialokasikan dari anggaran pemerintah. 

    "Itu paling untuk Puskesmas yang belum ada internetnya atau desa itu hanya untuk betul-betul electronic government. Tapi kalau mau gratis untuk internet wilayah, maka saluran pembiayaan yaitu melalui pos-pos anggaran Pemerintah, bisa  Pemerintah Pusat, bisa Pemerintah Daerah," jelas Menteri Kominfo.

    Oleh karena itu, Menteri Johnny mendorong Dinas Kominfo daerah menyiapkan penganggaran yang nanti disampaikan kepada Menteri Keuangan.

    "Dalam dana perimbangan pusat dan daerah untuk alokasikan sebagiannya untuk tanda petik yang subsidi atau jenis pembiayaan bagi masyarakat setempat yang memang sangat diperlukan untuk pelindungan bagi program perlindungan sosial," paparnya.

    Menteri Kominfo berharap pada tahun 2021, pembangunan BTS atau  akses internet bisa dilakukan lebih cepat dengan pola klaster. Targetnya dalam 2 tahun pada 2021-2022 bisa mengisi blankspot di Indonesia.

    "Dan tahun 2023 mudah-mudahan kita sudah bisa menggunakan high throughput satelite yang kita bisa tempatkan di orbit pada pertengahan kuartal ketiga tahun 2023 untuk menjangkau wilayah-wilayah yang sangat jauh, sangat terpencil dan sangat sulit," jelasnya.

    Menteri Johnny juga memberikan alternatif penyediaan akses internet dan telekomunikasi. Namun, Menteri Kominfo menegaskan hal itu masih pada tahap penjajakan.  

    "Saya dua hari yang lalu berkomunikasi juga dengan pimpinan perusahaan di Mountain View di California yang mempunyai teknologi baru namanya Loon Technology yang menggunakan bond yang ditempatkan di ruang angkasa 20.000 KM di atas, itu juga ada," jelasnya. 

    Semua alternatif langkah itu, menurut Menteri Johnny akan dipilih yang terbaik agar bisa meningkatkan perekonomian masyarakat, termasuk di Kabupaten Pulau Morotai.

    "Bagi masyarakat sekalian saya tentu berharap suatu saat ke Morotai, daerah dengan riwayat dan sejarahnya yang panjang yang begitu panjang. Sejarah yang begitu panjang, pengalaman-pengalaman dan sumber daya yang dimiliki oleh Morotai itu harusnya bisa dikelola untuk akselerasi peningkatkan perekonomian masyarakat di Kabupaten Morotai," ungkapnya.

    Kembangkan Ekonomi

    Dengan adanya infrastruktur TIK yang memadai, Menteri Johnny mengharapkan akan dapat dimanfaatkan oleh petani, nelayan, pelaku UMKM/UMi dan peternak untuk mengembangkan usaha.

    "Dalam rangka mengajak serta wilayah 3T khususnya masyarakat para petani, nelayan, UMKM, UMi, dan peternak, bagaimana untuk mereka diajak serta masuk ke era baru era digitalisasi," tuturnya.

    Menteri Kominfo menyatakan Kementerian Kominfo akan selalu mendukung akselearasi pembangunan wilayah.  "Tugas saya sebetulnya menyambung semuapuzzle-puzzle yang selama ini belum selesai agar Indonesia menjadi satu utuh bangsa Indonesia yang sama-sama kita cintai," ungkapnya.

    Oleh karena itu, Menteri Johnny mendorong agar masyarakat #BanggaBuatanIndonesia sekaligus mengajak serta seluruh UMKM dan UMi untuk masuk ke era baru era digital. 

    "Agar cinta hasil produksi Indonesia, agar perekonomian kecil kita,   masuk ekonomi digital yang dari waktu ke waktu selalu bertumbuh dan berkembang luar biasa," ajaknya.

    Secara khusus kepada pelajar, Menteri Kominfo meminta agar terus memanfaatkan TIK untuk kemajuan dan pembangunan. Setiap infrastruktur TIK dan perangkat telekomunikasi dapat diguanakan untuk kepentingan yang baik. 

    "Jangan sampai infrastruktur kita, ruang digital kita, telekomunikasi kita, kita gunakan untuk hal-hal yang tidak bermanfaat. Misalnya, untuk tempat memproduksi hoaks. Atau handphone kita untuk searching/berselancar di ruang maya untuk konten-konten yang tidak bermanfaat," tegasnya.

    Menteri Johnny mengajak semua pihak untuk memanfaatkan ruang digital sebagai ruang melakukan akselerasi peningkatan sumberdaya manusia.

    "Khususnya anak-anak kita, kelompok milenial kita agar setara, sejajar, dan bisa bersaing dengan kelompok milenial anak-anak dari bangsa-bangsa lain," tandasnya. (Ditulis dari laporan Yusuf dan Agus Yudhi)

    Berita Terkait

    Infrastruktur TIK Upaya Ungkit Ekonomi Bangsa

    Pada 2030, ekonomi digital Indonesia diprediksi mencapai USD315 miliar atau 42 persen ekonomi digital Asean. Selengkapnya

    Perkuat Investasi Infrastruktur Digital

    Transformasi digital tidak hanya soal keberadaan infrastruktur telekomunikasi yang memadai. Namun juga kecakapan masyarakat dalam memanfaatk Selengkapnya

    Pemerataan Infrastruktur TIK Dukung Akselerasi Transformasi Digital

    Hingga 2021, Kementerian Kominfo telah melakukan penggelaran jaringan kabel serat optik lebih dari 359 ribu kilometer baik di darat dan di l Selengkapnya

    Konsolidasi Dorong Efisiensi dan Transformasi Digital

    Pemerintah menyambut baik konsolidasi industri telekomunikasi seluler. Sebuah terobosan yang baik untuk efisiensi industri percepatan transf Selengkapnya

    SOROTAN MEDIA