FAQ  /  Tautan  /  Peta Situs
    29 08-2020

    2212

    Jaga Data Pribadi, Waspada Sebelum Bagikan Informasi di Media Sosial

    Kategori Berita Kominfo | Yusuf

    Jakarta, Kominfo – Guna mencegah pencurian data pribadi, Kementerian Komunikasi dan Informatika meminta masyarakat agar tetap waspada dan hati-hati sebelum membagikan informasi detil melalui media sosial. 

    Direktur Jenderal Penyelenggara Pos dan Informatika Kementerian Kominfo, Ahmad M. Ramli, menegaskan kewaspadaaan itu merupakan upaya untuk melindungi data pribadi dalam dunia digital.

    “Agar terlindungi dari pencurian data, setiap individu perlu membatasi penampilan data pribadi di internet untuk melindungi dan mengatur data pribadi kita. Pahami kegunaan aplikasi beserta relevansinya,” ujarnya  dalam Seminar Daring Pelindungan Data Pribadi, dari Jakarta, Sabtu (29/08/2020).

    Dirjen Ramli menyatakan pencurian data pribadi kerap dimulai dari keteledoran pengguna dalam menjaga dan melindungi data pribadi. Informasi detil mengenai diri diumbar di media sosial atau aplikasi pesan instan. Namun, agar terhindar dari pencurian data setiap pengguna harus mengatur tampilan aplikasi sebelum membagikan informasi ke publik. 

    “Makanya, Saya menyarankan kalau misalnya di WhatsApp itu gunakan privasi policy. Sehingga bisa mengatur siapa yang bisa melihat foto profil, status, dan info yang dibagikan. Misalnya, yang hanya bisa melihat profil kita itu, hanya kontak yang tersimpan saja,” ungkapnya.

    Dirjen PPI Kementerian Kominfo menyatakan, seringkali pengguna terjebak memberikan informasi detail dan seluruh aktivitasnya di medsos sehingga berpotensi menimbulkan kebocoran dan pencurian data.

    “Orang, kalau misalnya dia nulis di Facebook, detail semua data yang diberikan, nomor HP, alamat rumah, alamat email, semua ditulis padahal itu sebetulnya sangat berbahaya untuk saat ini,” ungkapnya.

    Dirjen Ramli melanjutkan, agar akun pengguna aplikasi linimasa aman dari peretasan, hindarilah penggunaan password menggunakan umur beserta tanggal lahir.

    "Gunakan password yang unik dan sulit dilacak dan ubah secara berkala. setiap saat penggunaan password  mesti kita ubah karena password itu juga adalah privasi,' tegasnya.

    Dirjen PPI Kementerian Kominfomenambahkan, saat ini tindakan pencegahan kebocoran data pribadi bisa dilakukan dengan cara tidak menyerahkan data pribadi seperti nomor rekening bank, NIK, dan KK kepada siapapun. Bahkan, jika misalnya masyarakat sudah membayar sesuatu lewat transfer online, bank tertentu memang sudah akan menyamarkan nomor rekening penggunanya.

    “Biasanya bank memberikan kode xxx di ujungnya, tapi kalau dia masih meyebutkan nomor secara lengkap, Saya sarankan untuk dicoret karena fasilitas memblock itu ada di handphone kita,” jelasnya.

    Kemudian, langkah lain untuk menghindari penyalahgunaan data adalah dengan selektif menerima sms, panggilan tak dikenal, dan tidak mudah membagikan nomor ponsel, serta kode One Time Password (OTP) kepada orang lain.

    “Seringkali,  orang tidak mengerti bahwa yang namanya One Time Password (OTP) yang dikirim oleh provider, itu sebetulnya adalah data pribadi. Sehingga kalau dia kemudian share ke orang lain, akan menjadi sangat fatal,” papar Dirjen Ramli.

    Webinar “Media Sosial VS Data Pribadi” juga dihadiri oleh Anggota Komisi I DPR RI Taufiq Abdullah, Pelaku Seni Gisella Anantasia, Praktisi Literasi Digital Enda Nasution. (hm.ys)

    Berita Terkait

    Tingkatkan Kualitas Layanan Informasi Publik, Kominfo Gelar Bimtek PID

    Kominfo terus berusaha memfasilitasi dalam hal teknologi agar mendukung upaya peningkatan kualitas layanan informasi publik. Selengkapnya

    Terima Kunjungan Pelajar SD, Kominfo Berbagi Informasi Dinamika Dunia Digital

    Lebih dari itu, juga memberikan gambaran upaya Pemerintah dalam menciptakan akses internet yang merata. Menurutnya, hal itu penting agar par Selengkapnya

    Hasil Pantauan Kominfo, Pembahasan KUHP di Media Sosial Positif

    Sosialiasi dan dialog publik yang dilakukan pun memanfaatkan berbagai media seperti media arus utama, media sosial (medsos), dan pertemuan t Selengkapnya

    Kupas Tiga Prioritas DEWG, Sekjen Kominfo Sebut Tranformasi Digital Jadi Isu Penting G20

    Sekjen Mira Tayyiba juga mengajak untuk tingkatkan kerjasama dan saling berkolaborasi dalam menjemput era baru transformasi digital. Selengkapnya

    SOROTAN MEDIA