Komputer Penyebar Konten Misinformasi Dinonaktifkan? Awas Hoaks!
Tidak ditemukan pemberitaan dengan sumber kredibel mengenai penonaktifan komputer yang kerap menyebar konten antimainstream untuk mencegah s Selengkapnya
Jakarta, Kominfo - Sebuah akun Facebook telah mengunggah sebuah konten berupa tangkapan layar pemberitaan media online dengan judul “Waduh! Relawan yang Sudah Disuntik Vaksin China Kini Malah Positif Corona”.
Unggahan tersebut dilengkapi narasi yang menyebutkan "Vaksinnya sudah berhasil membuat jadi positif, lanjutkenn." Vaksin yang dimaksud adalah Vaksin Sinovac yang berasal dari perusahaan China.
Setelah penelusuran fakta oleh Tim AIS Kementerian Komunikasi dan Infomatika terklarifikasi bahwa klaim bahwa Vaksin Sinovac berhasil membuat seorang positif Covid-19 adalah salah dan menyesatkan.
Ketua Tim Riset Uji Klinis Vaksin Covid-19 Fakultas Kedokteran Unpad Prof. Kusnandi Rusmil mengatakan, terpaparnya seorang relawan bukan berasal dari vaksin.
“Sebab, Vaksin Sinovac yang sedang diteliti saat ini adalah vaksin yang sudah dimatikan. Kami bisa memastikan satu relawan yang positif Covid-19 bukan akibat vaksin yang sudah disuntikan,” tegasnya.
Menurut keterangan relawan tersebut sempat melakukan kontak perjalanan ke Semarang sebelum dilakukannya penyuntikan tahap kedua (V2) atau 14 hari setelah penyuntikan pertama.
Berikut laporan isu hoaks dan diinformasi yang telah diidentifikasi Tim AIS Kementerian Kominfo, Sabtu (12/09/2020):
Tidak ditemukan pemberitaan dengan sumber kredibel mengenai penonaktifan komputer yang kerap menyebar konten antimainstream untuk mencegah s Selengkapnya
Konon, konten itu disertai narasi "Wadoooh malah membanggakan AstraZeneca. Yg di Inggris sana , HANYA disuntikan di usia 30 th ke atas. Tapi Selengkapnya
Faktanya, klaim yang beredar tersebut tidak benar. Selengkapnya
Dari 10 vaksin influenza yang disahkan tidak ada satu pun yang mengandung aluminium. Selengkapnya