FAQ  /  Tautan  /  Peta Situs
    20 09-2020

    2827

    Menkominfo: Pemerintah Siapkan Peta Jalan Penerapan Teknologi 5G

    Kategori Berita Kominfo | Yusuf

    Jakarta, Kominfo – Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate mengatakan Pemerintah saat ini tengah menyusun roadmap (peta jalan) Penerapan teknologi jaringan 5G di Indonesia. Menurutnya,  Pemerintah sedang mendalami banyak teknologi-teknologi baru agar dapat digunakan untuk pembangunan infrastruktur TIK. 

    “Saya sedang menyiapkan, ini bukan janji tapi seharusnya memang sedang menyiapkan deployment 5G,” ujarnya dalam Program Insight With Desi Anwar CNN TV dengan tema "Mengawal Kebebasan di Ruang Digital", di Jakarta, Sabtu (19/09/2020).

    Menurut Menteri Johnny, ada banyak faktor yang perlu diperhatikan, salah satunya adalah penataan spektrum frekuensi, karena teknologi 5G menurutnya perubahan teknologi informasi digital yang begitu luar biasa. 

    “5G merupakan revolusi sinyal sistem atau fast evolution dari digital. Oleh karena itu, Pemerintah memerlukan tersedianya spektrum frekuensi yang cukup. Untuk 5G saja, kita harus melakukan farming spektrum frekuensi sebanyak 1.880 Mhz dan khususnya di frekuensi 2,3 Ghz, 2,5 Ghz, 2,6 Ghz, 3,3 Ghz, dan 3,6 Ghz,” jelasnya.

    Lebih lanjut, Menteri Kominfo menuturkan upaya penataan kembali spektrum frekuensi radio  untuk 5G tersebut disiapkan di lowerband, coverage layer dan highband agar nanti tidak terjadi interferensi. 

    "Nantinya, pemilihan teknologi akan diputuskan oleh pemerintah. Agar reach out very rural area, itu 4G. Tapi, di saat yang sama, trial 5G sudah dilakukan di super high band dan itu sukses. Saya tentu berharap farming dan refarming itu harus diatur betul dan saya yakin yang sekarang sedang mempunyai lisensi itu tahu bahwa untuk kepentingan masa depan Indonesia lebih baik, ini berpindah,” paparnya.

    Dalam perbincangan itu, Menteri Johnny menjelaskan Pemerintah akan membantu migrasi  agar dapat masyarakat dapat menggunakan jaringan 5G. Namun, deployment 5G menurutnya memerlukan dukungan dari ekosistem untuk penempatan penggunaan.

    “Secara telekomunikasi kita sudah bisa deploy tapi ekosistem khususnya bagi industri dan lingkungan bisnis. Kita tentu akan memilih apakah nanti akan satu industrial estate, tourism destination, atau smart city yang nanti kita deploy 5G terlebih dahulu. Sedang saya lihat, nanti ini bukan ujicoba lagi tetapi quick win di mana,” paparnya.

    Untuk membangun teknologi 5G, Menteri Kominfo menilai Indonesia perlu mempertimbangkan secara matang berdasarkan pertimbangan padat karya maupun dari sisi teknologi. 

    “Kalau 5G itu berarti unman vehicle, robotic industri. Semuanya pakai robot. Di Indonesia, ini yang harus kita hitung baik-baik. Di satu sisi, bagaimana kita membutuhkan padat karya, di sisi yang lain heavy teknologi. Ini dua hal yang harus kita jaga agar ada di titik yang seimbang,” tandasnya

    Oleh karena itu, Menteri Johnny menyatakan Pemerintah juga sedang merencanakan pembangunan industrial estate yang baru agar bisa men-deploy 5G dengan benchmark yang nanti akan ditentukan. 

    “Di situ kita bisa deploy 5G dengan benchmark, misalnya dari Shenzhen, China, sebagai salah satu contohnya. Shezshen itu fully 5G. Kalau ibukota baru itu terlalu banyak makan waktu, kita harus bangun dulu tapi ada banyak industrial estate,” tuturnya. (hm.ys)

    Berita Terkait

    Awas Hoaks! Pemerintah Akan Berikan Tambahan BPNT Tahap 2

    Kemensos RI memberikan klarifikasi melalui akun Instagram resmi @kemensosri, ternyata tidak pernah membuat tautan terkait pendaftaran maupun Selengkapnya

    Kominfo Tuntaskan Gangguan SFR BTS Telkom Ngada

    Tim Balmon SFR Kelas I Kupang menonaktifkan perangat telekomunikasi yang beroperasi tidak sesuai dengan parameter teknis yang ditetapkan dal Selengkapnya

    Hindari Sanksi, Kominfo Dorong Importir Penuhi Perizinan Perangkat Telekomunikasi

    Penerapan perizinan ditujukan untuk melindungi keamanan nasional atau kepentingan umum dan melindungi hak kekayaan intelektual, melindungi k Selengkapnya

    Lantik 88 PPPK dan 12 Jafung, Kominfo Targetkan Peningkatan Kinerja dan Kompetensi

    Kepala BKO Setjen Kementerian Kominfo meminta seluruh pegawai yang baru dilantik terus aktif meningkatkan kompetensi dan mengubah mindset Selengkapnya

    SOROTAN MEDIA