Program Startup Studio Indonesia
Setelah menginisiasi Gerakan Nasional 1000 Startup Digital pada 2016 dan Nexticorn pada 2017, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominf Selengkapnya
JAKARTA, investor.id -- Gerakan Nasional (Gernas) 1.000 Start-up Digital yang diinisiasi oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) menerapkan format baru mulai tahun 2020. Program yang telah berlangsung sejak 2016 tersebut kini pelaksanaanya lebih fleksibel agar bisa mengakselerasi skala bisnis lebih cepat.
Direktur Jenderal Aplikasi dan Informatika (Aptika) Kemenkominfo Semuel A Pangerapan mengatakan, mulai tahun ini, Gernas 1.000 Start-up Digital akan lebih fleksibel. Para peserta tidak perlu lagi mengikuti semua tahapan dalam proses menjadi start-up digital.
“Pada 2020, format Gernas 1.000 Start-up Digital dibuat lebih fleksibel, yaitu peserta tidak perlu mengikuti semua tahapan yang ada. Selain itu, Gernas akan memiliki program Start-up Studio,” ungkap Semmy, sapaan akrab Semuel, dalam keterangannya, seperti dikutip Senin (14/9).
Merujuk pada program hingga tahun 2019, para peserta harus mengikuti seluruh tahapan dari ignition sampai inkubasi. Namun, mulai tahun ini, peserta bisa mengikuti tahapan sesuai kesiapannya, sehingga akan jauh lebih efektif dan efisien.
Terkait Start-up Studio, Semmy menjelaskan, start-up yang sudah lolos dari tahap inkubasi akan didampingi secara intensif oleh para mentor untuk mengakselerasi skala bisnisnya menjadi lebih cepat.
Pengembangan skala bisnis melalui beragam dukungan yang fokus pada akselerasi produk. Misalnya, validasi strategi pembiayaan (fund raising), validasi strategi pemasaran (growth marketing), memberikan dukungan technology development, serta menajamkan business skill.
“Saya berharap, adanya pendampingan akan menghasilkan start-up yang lebih terarah dan selaras dengan arah transformasi digital kita,” tambahnya.
Sebagai sebuah gerakan nasional, program Gernas 1.000 Start-up Digital tentu saja melibatkan semua pihak agar bisa menumbuhkan minat generasi muda menjadi entrepreneur.
“Angka 1.000 itu bukan target, atau capaian, melainkan sebuah angka imajinatif hingga terbentuk suatu gerakan. Nantinya, bisa ada lima ribu, 10 ribu, sebanyak solusi yang dibutuhkan untuk bangsa Indonesia,” jelas Semmy.
Dia juga menyampaikan, di tengah pandemic Covid-19, peran star t-up menjadi sangat besar. Hal ini dimungkinkan karena sektor informasi dan komunikasi menjadi tulang punggung masyarakat dalam melakukan aktivitas secara daring.
Semmy berharap, Indonesia dapat menjadi pusat perkembangan ekonomi digital dunia. Dalam 5- 10 tahun lagi, Indonesia pun diharapkan bukan hanya sebagai pengguna teknologi digital, tapi memproduksinya.
“Sekarang, saatnya untuk memulai. Kalau tidak, sekarang kapan lagi? Kalau bukan kita, siapa lagi? Mari kita bangun negeri ini dengan 1.000 inovasi, 1.000 solusi, 1.000 karya, untuk satu Indonesia Raya,” tutur dia.
Beberapa waktu lalu, Tenaga Ahli Menteri Kominfo (Menkominfo) Bidang Kebijakan Digital Dedy Permadi telah menyampaikan, Kemkominfo mengembangkan berbagai program edukasi untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) di bidang digital.
“Kemkominfo punya program Digital Talent Scholarship yang memberikan beasiswa kepada 25 ribu untuk anak-anak belajar tema yang paling dibutuhkan di era digital, misalnya big data analytic, artificial intelligence (AI), siber security, cloud computing, dan lainnya,” ungkap Dedy.
Sumber: inverstor.id
Pewarta: Emanuel Kure
Editor: Gora Kunjana
Link: https://investor.id/it-and-telecommunication/gernas-1000-startup-dibuat-lebih-fleksibel
Setelah menginisiasi Gerakan Nasional 1000 Startup Digital pada 2016 dan Nexticorn pada 2017, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominf Selengkapnya
Kementerian Komunikasi dan Informatika dalam Gerakan 1.000 Startup Digital bergabung dalam rangkaian acara Archipelagic & Island States (AIS Selengkapnya
Gerakan Nasional 1.000 Startup Digital menargetkan total valuasi bisnis senilai US$ 10 miliar pada 2020. Sejak 2016 program gelaran Kementer Selengkapnya
Acara ini diselenggarakan di GOR Lila Bhuana, Jalan Melati, Denpasar, Sabtu (7/9). Staf Khusus Menteri Bidang PMO dan Ekonomi Digital Kominf Selengkapnya