FAQ  /  Tautan  /  Peta Situs
    18 10-2020

    1144

    Dampak Fenomena La Nina, BMKG: Waspadai Potensi Hujan Lebat Sepekan Mendatang

    Kategori Berita Pemerintahan | mth
    Seorang petugas Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mencatat kecepatan angin pada anemometer di stasiun Klimatologi BMKG Karangploso, Malang, Jawa Timur, Kamis ( 15/10/2020). Selain meminta masyarakat waspada terhadap anomali iklim La Nina yang mengakibatkan peningkatan curah hujan diatas normal, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika juga mengeluarkan peringatan dini terhadap potensi angin kencang dan gelombang tinggi 2,5 meter hingga 4 meter di sepanjang garis pantai Samudera Hindia yakni di Pulau Sumatera hingga Bali di masa peralihan musim atau pancaroba. - (antarafoto)

    Jakarta, Kominfo - Berdasarkan laporan Kepala BMKG (Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika) Dwikorita Karnawati dalam Rapat Terbatas mengenai Antisipasi Bencana Hidrometeorologi, beberapa waktu lalu, fenomena La Nina yang terjadi di Pasifik diprediksi akan menyebabkan terjadinya peningkatan akumulasi sebesar 20-40 persen di atas normal jumlah curah hujan bulanan di Indonesia.

    Deputi Bidang Meteorologi BMKG Guswanto menjelaskan La Nina yang terjadi pada periode awal musim hujan ini berpotensi meningkatkan jumlah curah hujan di sebagian besar wilayah.

    “Dampak La Nina terhadap curah hujan di Indonesia tidak seragam, baik secara spasial maupun temporal, bergantung pada: musim/bulan, wilayah, dan kekuatan La Nina sendiri,” ujarnya dalam rilis yang disampaikan BMKG, di Jakarta, Sabtu (17/10/2020).

    Selain pengaruh sirkulasi angin monsun dan anomali iklim di Samudra Pasifik, tuturnya, penguatan curah hujan di Indonesia juga turut dipengaruhi oleh penjalaran gelombang atmosfer ekuator dari barat ke timur berupa gelombang MJO (Madden Julian Oscillation) dan Kelvin, atau dari timur ke barat berupa gelombang Rossby.

    “Hasil analisis kondisi dinamika atmosfer terkini menunjukkan adanya aktivitas MJO di atas wilayah Indonesia, yang merupakan kluster/kumpulan awan berpotensi hujan,” ujar Guswanto.

    Aktifitas  La Nina dan MJO pada saat yang bersamaan ini, ujarnya, dapat berkontribusi signifikan terhadap pembentukan awan hujan di wilayah Indonesia. “Berdasarkan kondisi tersebut di atas, BMKG memprakirakan dalam periode sepekan ke depan akan terjadi peningkatan curah hujan dengan intensitas lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang,” ujar Guwsanto.

    Diungkapkannya, untuk periode 18 – 24 Oktober 2020 curah hujan dengan intensitas lebat berpotensi terjadi di Aceh, Sumatra Utara, Sumatra Barat, Riau, Jambi, Bengkulu, Sumatra Selatan, Kep. Bangka Belitung, Lampung, Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, dan Jawa Timur. Ini juga berpotensi terjadi di Bali, Nusa Tenggara Barat, Kalimantan Barat, Kalimantan Utara, Kalimantan Timur, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Sulawesi Utara, Sulawesi Barat, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Maluku Utara, Papua Barat, dan Papua.

    Guswanto mengimbau masyarakat agar tetap waspada dan berhati-hati terhadap dampak yang dapat ditimbulkan kondisi cuaca ekstrem seperti banjir, tanah longsor, banjir bandang, genangan, angin kencang, pohon tumbang, dan jalan licin. Masyarakat yang hendak memperoleh informasi terkini, lanjutnya, dapat mengakses layanan informasi cuaca 24 jam melalui website maupun media sosial dan aplikasi yang dimiliki BMKG.

    Berita Terkait

    Wapres Minta Generasi Penerus Gali Potensi dan Tingkatkan Kompetensi

    Wapres mengajak generasi muda untuk aktif menciptakan terobosan baru dan ikut serta dalam memajukan negeri. Selengkapnya

    Kuatkan Ketahanan Pangan Nasional, Wapres Minta Optimalisasi Pemanfaatan Lahan Tidur untuk Pertanian

    Wapres mengingatkan agar upaya optimasi lahan tersebut terus dilakukan dengan memperhatikan legalitas lahan yang jelas dan tidak dalam sengk Selengkapnya

    Pemerintah Siapkan Hunian Layak dan Bersubsidi

    Guna membantu Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) untuk memperoleh hunian yang layak dan untuk memberikan subsidi atas hunian tersebut. Selengkapnya

    Percepat Laju Ekosistem Ekonomi dan Keuangan Syariah, Wapres Dorong KDEKS Provinsi Aceh Segera Dibentuk

    Saat ini telah terbentuk 12 KDEKS yang tersebar di beberapa daerah di Indonesia. Untuk menguatkan peran KDEKS yang telah terbentuk, pemerint Selengkapnya

    SOROTAN MEDIA