FAQ  /  Tautan  /  Peta Situs
    28 10-2020

    14359

    Tingkatkan Kepercayaan dan Optimisme Masyarakat, Perlu Demokrasi yang Berkualitas

    Kategori Berita Pemerintahan | mth
    Warga melintas didepan ornamen bertuliskan COBLOS yang merupakan alat sosialisasi Pilkada Tangsel di Serpong, Tangerang Selatan, Banten, Selasa (22/9/2020). Kota Tangerang Selatan merupakan salah satu kota yang akan menggelar pesta demokrasi pemilihan Walikota dan Wakil Walikota pada Pilkada Serentak 9 Desember 2020. - (antarafoto)

    Jakarta, Kominfo – Indonesia merupakan negara demokrasi terbesar ke-3 di dunia, setelah Amerika Serikat, dan India. Meskipun pilar sistem demokrasi di negara ini telah dan terus berkembang dengan baik, namun hakikat demokrasi untuk melahirkan pemimpin-pemimpin terbaik di semua tingkatan masih perlu mendapat perhatian. Oleh karena itu, diperlukan upaya untuk meningkatkan kualitas demokrasi sehingga kepercayaan dan optimisme masyarakat terhadap pemimpinnya semakin meningkat.

    “Untuk itu, kita perlu terus berupaya meningkatkan kualitas demokrasi untuk memastikan bahwa implementasinya semata-mata bukan hanya untuk keberhasilan mekanisme formal dan prosedural, seperti pembentukan partai politik, pelaksanaan pemilu, pembentukan pemerintah dan parlemen. Pada tataran yang lebih substantif dan fundamental, semua proses demokrasi yang kita laksanakan harus mampu memastikan  semakin meningkatnya kepercayaan dan optimisme masyarakat terhadap pemerintahan dan juga terhadap para pemimpinnya,” imbau Wakil Presiden (Wapres) K. H. Ma’ruf Amin pada acara Anugerah Teropong Democracy Award 2020 melalui konferensi video di kediaman resmi Wapres, Jalan Diponegoro Nomor 2, Jakarta Pusat, Rabu (28/10/2020).

    Sebagai upaya menghasilkan pemimpin-pemimpin terbaik tersebut, Wapres mengungkapkan, pada Desember 2020 ini akan dilaksanakan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak di 270 daerah, yaitu 9 Provinsi, 37 Kota, dan 224 Kabupaten.

    “Pilkada yang tetap diselenggarakan pada masa pandemi Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) ini, pada prinsipnya adalah untuk memenuhi hak konstitusional masyarakat. Namun lebih daripada itu, pemerintah dan segenap jajaran penyelenggara Pilkada berkomitmen dan berupaya keras untuk memberikan pemenuhan hak kemasyarakatan atas kesehatan dan menjadikannya sebagai prioritas karena peran serta masyarakat sangat esensial dalam proses demokrasi,” ungkap Wapres.

    Di sisi lain, lebih jauh Wapres menyampaikan makna demokrasi khususnya bagi bangsa Indonesia yang multi etnis, agama, bahasa dan budaya. Demokrasi menjadi pilihan sistem pemerintahan terbaik karena dapat mengakomodasi beragamnya kepentingan dan aspirasi masyarakat. Selain itu, demokrasi juga dapat berperan sebagai wadah pengikat kesepakatan nasional yang harus dihormati dan dijaga oleh seluruh masyarakat.

    “Oleh karena itu demokrasi sebagai pilihan sistem pemerintahan harus dibangun di dalam kerangka penguatan kesepakatan-kesepakatan nasional tersebut,” tegas Wapres.

    “Oleh karena itu pula kita harus senantiasa menjaga jangan sampai perkembangan demokrasi kita melenceng atau melemahkan dasar-dasar bangunan besar NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesia), yaitu Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945,” tambahnya.

    Namun, Wapres mencatat, saat ini Indonesia masih kerap menghadapi tantangan dari  pemahaman, sikap dan tindakan sebagian pihak yang tidak menghormati atau bahkan mengingkari kesepakatan. Ia pun mengimbau agar seluruh elemen masyarakat dapat memajukan kembali dialog, membangun dan menjaga kesepakatan, sekaligus mengimplementasikan pelaksanaan demokrasi dengan damai.

    “Sebagai bangsa yang menghormati hak-hak asasi manusia, maka setiap orang berhak untuk berserikat, berkumpul, dan mengeluarkan pendapat yang dijamin oleh konstitusi. Namun demikian pelaksanan hak tersebut harus diikuti dengan kewajiban untuk menghormati hak asasi manusia orang lain dalam tertib kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara,” ucap Wapres.

    Menutup sambutannya, kembali Wapres berpesan bahwa diperlukan komitmen dan dukungan dari seluruh elemen bangsa untuk menjaga dan mewujudkan demokrasi dalam bingkai NKRI yang berlandaskan Pancasila dan UUD 1945.

    “Demokrasi harus mampu ditempatkan sebagai proses yang mempersatukan berbagai upaya untuk mencapai tujuan berbangsa dan bernegara. Apabila terdapat perbedaan, maka harus digunakan cara-cara yang konstitusional dan tidak melanggar hukum, serta harus dihindari adanya perpecahan serta konflik yang dapat merugikan kehidupan berbangsa dan bernegara,” pungkas Wapres.

    Sebelumnya, Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Bambang Soesatyo, menyampaikan tentang peran pers dalam perkembangan demokrasi di Indonesia. Menurutnya, Indonesia telah mengalami pasang surut kehidupan demokrasi. Dalam perjalanan tersebut, media massa telah membawa peran yang signifikan dan turut memberi warna bagi pelaksanaan demokrasi.

    Media berperan tidak hanya dalam melakukan diseminasi informasi, tetapi juga menjalankan fungsi kontrol, kritik, serta memberi ruang partisipasi bagi masyarakat. Media massa juga memiliki peran strategis  untuk mebangun kedewasaan politik.

    Bambang Soesatyo juga mengingatkan bahwa keberhasilan komitmen mewujudkan demokrasi yang sehat adalah cita-cita besar. Oleh karena itu diperlukan upaya dan kerja sama seluruh elemen bangsa agar kehidupan demokrasi Indonesia semakin maju dan berkualitas.

    Dalam acara tersebut juga diumumkan para tokoh yang terpilih menerima Anugerah Teropong Democrary Award 2020 dalam beberapa kategori. Penghargaan kategori National Figure, diberikan kepada Wapres K.H. Ma’ruf Amin, Sudirman Said, dan Abraham Samad. Penghargaan kategori Voice of Democracy diberikan kepada  Fraksi Partai Keadilan Sejahtera, Fraksi Partai Demokrat, Fraksi Partai Persatuan Pembangunan, dan Fraksi Partai Amanat Nasional. Penghargaan kategori Hope of Democracy diberikan kepada Jazuli Juwaini, Edhie Baskoro Yudhoyono, dan Ahmad Riza Patria. Penghargaan Best Freedom of Speech diberikan kepada Lamhot Sinaga, Irwan (anggota Fraksi Partai Demokrat), Yorrys Raweyai, Benediktus K. Harman, Herman Khaeron, Syariefuddin Hasan, Alien Mus, Yaqut Cholil, dan Mardani Alli Sera.

    Penghargaan kategori Rising Star of Democracy diberikan kepada Bambang Soesatyo, Benny Ramdhani, Agus Harimurti Yudhoyono, Ahmad Syaikhu.

    Acara diselenggarakan secara virtual melalui platform Zoom dan dihadiri oleh Komisaris Utama PT. Pertamina (Persero) Basuki T. Purnama, Kepala Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Benny Rhamdani dan seluruh penerima penghargaan.

    Berita Terkait

    Presiden Sapa Masyarakat dan Pedagang di Pasar Melonguane Talaud

    Presiden pun kemudian berkeliling di area pasar seraya menyapa para pedagang sekaligus mengecek harga sejumlah kebutuhan pokok. Selengkapnya

    Hindari Sengketa Informasi Publik, Wapres Minta Literasi Masyarakat Diperkuat

    Wapres pun meminta Komisi Informasi Pusat untuk mendampingi badan publik yang belum memperoleh predikat informatif, sehingga mereka dapat me Selengkapnya

    Presiden Paparkan Panduan AZEC Hadapi Perubahan Iklim

    Melalui panduan tersebut, Presiden pun berharap AZEC dapat menjadi platform yang dengan semangat kolaborasi dapat mengambil bagian konkret d Selengkapnya

    Jelang Libur Nataru, Pemerintah Pastikan Layanan Masyarakat Tetap Berjalan

    Pemerintah menjamin keberlangsungan penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan. Saat ini, sudah tidak ada kebijakan yang berlaku tentang pem Selengkapnya

    SOROTAN MEDIA