FAQ  /  Tautan  /  Peta Situs
    25 11-2020

    735

    Indonesia Manfaatkan Momentum Krisis untuk Lakukan Lompatan Kemajuan

    Kategori Berita Pemerintahan | mth

    Bogor, Kominfo -  Indonesia terus berusaha keras untuk meminimalkan risiko kesehatan dan perekonomian secara berimbang dalam menghadapi krisis akibat pandemi Covid-19 sekarang ini. Tak hanya itu, Indonesia juga memanfaatkan momentum krisis ini untuk melakukan lompatan kemajuan.

    “Pertama, di bidang kesehatan Indonesia berusaha keras untuk mencegah penyebaran virus, meningkatkan kesembuhan pasien dan menekan angka kematian, dan mempercepat kesiapan untuk melakukan vaksinasi secara besar-besaran,” kata Presiden Joko Widodo dalam pidatonya pada World Economic Forum (WEF) Special Virtual on Indonesia melalui video konferensi dari Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Rabu (25/11/2020).

    Saat ini, Indonesia terus menunjukkan perkembangan yang semakin baik. Presiden memerinci, Indonesia memiliki kasus aktif sebesar 12,68 persen, di bawah rata-rata dunia yang 27,9 persen. Sementara, tingkat kesembuhan mencapai 84,09 persen, lebih baik dari rata-rata dunia sebesar 69,61 persen.

    “Kami juga sedang bekerja keras untuk menurunkan angka kematian,” imbuhnya.

    Untuk penyiapan vaksinasi, lanjut Presiden, Indonesia telah menjalin kerja sama dengan berbagai pihak untuk membeli dan memproduksi vaksin. Selain kerja sama dengan beberapa perusahaan besar dunia, Indonesia juga sedang mempercepat produksi vaksin dalam negeri.

    “Kami memiliki Bio Farma, produsen vaksin terbesar di Asia Tenggara yang telah memasok vaksin di banyak negara. Kami terus meningkatkan kapasitas produksi untuk mencapai 250 juta per tahun dalam waktu segera,” ungkapnya.

    Di bidang perekonomian, Indonesia meminimalisasi risiko sosial dengan melaksanakan berbagai program perlindungan sosial bagi kelompok masyarakat miskin dan rentan melalui sejumlah program, yaitu Program Keluarga Harapan, Kartu Sembako, Kartu Prakerja, BLT Dana Desa, Bansos Tunai Penerima Sembako, Subsidi Gaji, dan Subsidi Listrik. Selain itu, juga melaksanakan program pemulihan ekonomi nasional dengan memberikan dukungan bagi UMKM dan dunia usaha melalui Bansos Produktif, Subsidi Bunga Kredit, Bantuan Akses dan Jaminan Kredit Modal Kerja, serta insentif pajak.

    “Namun, target kami bukan hanya mengelola krisis akibat pandemi. Kami berusaha memanfaatkan momentum kita untuk berbenah, hack the crisis. Krisis ini bukan saja kesempatan untuk menekan tombol reset, tapi juga melakukan lompatan ke depan dengan visi besar, transformasi besar, dan aksi besar,” tegasnya.

    Bangun Ekonomi Tangguh dan Berkelanjutan

    Dalam WEF Special Virtual, Presiden Joko Widodo menyatakan Indonesia terus bekerja keras membangun ekonomi yang inklusif dan membangun hubungan yang harmonis antara manusia dan lingkungannya, serta mampu beradaptasi dan siap menghadapi krisis. 

    “Pengesahan omnibus UU Cipta Kerja adalah langkah besar kami untuk mempermudah izin usaha dan memberikan kepastian hukum, serta memberikan insentif untuk menarik investasi, terutama untuk industri padat karya dan ekonomi digital,” lanjutnya.

    Presiden menyebut, Indonesia terus berkomitmen untuk menuju ekonomi lebih hijau dan berkelanjutan. Menurutnya, geliat pemulihan ekonomi tidak boleh lagi mengabaikan perlindungan terhadap lingkungan.

    “Perlindungan bagi hutan tropis tetap menjadi prioritas kami sebagai benteng pertahanan terhadap perubahan iklim,” tambahnya.

    Indonesia sendiri telah melakukan beberapa terobosan, antara lain memanfaatkan biodiesel B-30, mengembangkan green diesel D100 dari bahan kelapa sawit yang menyerap 1 juta ton sawit produksi petani, memasang ratusan ribu Pembangkit Listrik Tenaga Surya di atap rumah tangga, serta mengolah biji nikel menjadi baterai litium yang dapat digunakan di ponsel dan mobil listrik.

    “Semua upaya tersebut akan menciptakan puluhan ribu lapangan kerja baru yang sekaligus berkontribusi pada pengembangan energi masa depan,” ujarnya.

    Tahun 2021 akan menjadi tahun yang penuh peluang bagi Indonesia untuk berpartisipasi dalam kebangkitan perekonomian dunia. Indonesia mendukung dunia dengan membangun ekosistem investasi yang jauh lebih baik dengan melakukan perbaikan ekosistem regulasi dan birokrasi secara besar-besaran, memberikan insentif bagi investasi yang sesuai dengan prioritas yang telah ditetapkan, serta menjamin kondisi sosial dan politik yang stabil.

    “Saya mengundang masyarakat dunia untuk bergabung dan menanamkan investasi di Indonesia, untuk membangun ekonomi dunia yang lebih inklusif, berkelanjutan, dan resilient,” tandasnya.

    Pertemuan Virtual

    Presiden Joko Widodo menghadiri World Economic Forum (WEF) Special Virtual on Indonesia melalui video konferensi. Forum itu mengangkat tema “Prioritas Indonesia pada Pemulihan Kesehatan dan Ekonomi”.

    Mengutip keterangan Wakil Menteri Luar Negeri Mahendra Siregar, forum ini merupakan bagian dari rangkaian Country Strategy Dialogue dari WEF yang mempertemukan pemerintah suatu negara dengan para pelaku bisnis global dan pemangku kepentingan lainnya dalam suatu sesi dialog strategis. Forum akan membahas isu-isu yang tengah berkembang di negara tuan rumah, kawasan, dan global yang difokuskan pada pembangunan ekonomi negara tuan rumah sebagai pokok utamanya.

    Sejalan dengan tema acara, dalam pembukaan acara ini Presiden Joko Widodo akan berbicara mengenai upaya pemulihan secara sinergis kesehatan dan ekonomi Indonesia.

    Forum sendiri akan terbagi ke dalam dua sesi, yaitu sesi khusus dengan Presiden RI dan sesi diskusi panel dengan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Menteri Luar Negeri, serta Menteri BUMN. Pada kedua sesi, para petinggi perusahaan global akan berkesempatan melakukan dialog interaktif dengan Presiden RI dan para Menteri.

    Pada forum tersebut, terdapat 43 perusahaan global yang akan terlibat. Perusahaan-perusahaan tersebut bergerak pada sektor finansial, infrastruktur, industri strategis, farmasi, jasa kesehatan, TIK dan digital, manufaktur, produksi hilir mineral, dan energi hijau dan terbarukan.

    Turut mendampingi Presiden dalam acara tersebut antara lain Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir, dan Wakil Menteri Luar Negeri Mahendra Siregar. Sementara, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan bergabung dari lokasi terpisah.

    Berita Terkait

    Presiden Lepas Pengiriman Bantuan Kemanusiaan untuk Palestina dan Sudan

    Bantuan yang dikirimkan tersebut, kata Presiden, bernilai kurang lebih Rp30 miliar berupa obat-obatan dan peralatan-peralatan kesehatan dan Selengkapnya

    Presiden Imbau Masyarakat Mudik Lebih Awal Jelang Lebaran

    Presiden menekankan bahwa pada tahun ini diperkirakan akan terjadi peningkatan jumlah pemudik dengan total sekitar 190 juta orang atau menin Selengkapnya

    Indonesia Akan Ukir Sejarah Baru Layanan Digital Terpadu

    Pelayanan publik ke depan menerapkan konsep terpadu dalam melayani perjalanan hidup manusia, moments of life. Seperti di luar negeri, layan Selengkapnya

    Indonesia Jajaki Peningkatan Kerja Sama Transformasi Digital dengan Australia

    Menteri Anas juga mengusulkan dua hal yang dapat ditempuh sebagai penguatan kolaborasi Indonesia-Australia. Selengkapnya

    SOROTAN MEDIA