FAQ  /  Tautan  /  Peta Situs
    02 12-2020

    838

    Permudah Masyarakat Kaltara Urus Dokumen Kependudukan, Kemendagri Serahkan Dua Mesin ADM

    Kategori Berita Pemerintahan | mth

    Tanjung Selor, Kominfo - Kabar gembira untuk masyarakat Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara). Kedatangan Dirjen Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) Kementerian Dalam Negeri Prof. Zudan Arif Fakrulloh datang ke Kaltara membawa oleh-oleh dua Anjungan Dukcapil Mandiri (ADM). Mesin ADM ini diserahkannya kepada PJS Gubernur Kaltara Dr. Teguh  Setyabudi dan selanjutnya diserahkan kepada Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bulungan dan Pemkab Nunukan.

    Menurut Zudan, ADM merupakan revolusi layanan administrasi kependudukan (Adminduk) yang mentransformasikan semua pemikiran, perangkat, dan sumber daya manusia (SDM) ke dalam mesin yang mirip dengan ATM untuk mengambil uang tunai. 

    Bedanya, ADM tak mengeluarkan uang, namun mampu mencetak dokumen kependudukan seperti KTP-el, Kartu Keluarga, KIA (Kartu Identitas Anak), Akta Kelahiran, Akta Kematian, Akta Perkawinan dan Akta Perceraian. 

    "Bagi warga Kabupaten Bulungan dan Kabupaten Nunukan, saat ini bisa melakukan cetak KIA, KTP dan KK secara mandiri melalui mesin ADM," kata Zudan saat menyerahkan secara simbolis bantuan ADM di Gedung Gabungan Dinas (Gadis) Pemprov Kaltara, Tanjung Selor, Rabu (2/12/2020) sore.

    Namun, dijelaskan Zudan, sama hal nya dengan mengurus kartu ATM di bank, warga yang hendak mencetak dokumen kependudukan di ADM harus teregistrasi terlebih dahulu di Dinas Dukcapil Bulungan dan Nunukan. 

    Namun di saat pandemi Covid-19 ini warga bisa mendaftar secara online. Persyaratannya dapat difoto dan dikirim via aplikasi WA (WhatsApp). 

    "Nanti dari Disdukcapil akan memberikan kode PIN kepada warga yang bersangkutan lewat WA. Ada dua PIN yang akan diterima pemohon, yakni PIN untuk masuk ke mesin ADM dan untuk mencetak. PIN tersebut hanya bisa digunakan untuk sekali pencetakan. Jika tahapan yang harus dilewati sudah selesai, maka secara otomatis sudah bisa tercetak sendiri dokumen kependudukan yang diajukan,” kata Zudan.

    Tapi lanjutnya, karena ini program baru, tentu tetap akan ada pemandunya. Karena, tidak mungkin masyarakat semua langsung tahu cara mengoperasikannya.

    "Saya harapkan dengan ADM, mampu mengubah branding Dukcapil yang dulu dianggap lamban, berbelit-belit, terlalu prosedural, kita ubah menjadi Dukcapil yang cepat, lincah, Dukcapil yang trengginas, Dukcapil yang responsif," tuturnya.

    Di tempat yang sama, Penjabat sementara (Pjs) Gubernur Kaltara, Dr. Teguh Setyabudi menyampaikan, Pemprov Kaltara terus berupaya memberikan pelayanan yang maksimal kepada masyarakat. 

    "Semoga tahun depan semuanya bisa lebih lancar lagi dan masyarakat tidak ada yang mengeluh karena kesulitan dalam mengurus dokumen kependudukan," tuntasnya.

    Terkait persiapan Pilkada Serentak, Teguh menyatakan, proses perekaman KTP-el di Kaltara sudah berjalan 99 persen. Artinya dari akumulasi warga yang sudah merekam, masyarakat yang belum melakukan perekaman sebanyak 2.390 orang yang tersebar di kabupaten/kota se- Kaltara.

    "Jumlah itu, karena hampir sebagian besar warga kita adalah Tenaga Kerja Indonesia yang bekerja di Malaysia dan belum bisa pulang lantaran terjadi penutupan akses ke negeri jiran tersebut," katanya.

     

    Berita Terkait

    Presiden Sapa Masyarakat dan Pedagang di Pasar Melonguane Talaud

    Presiden pun kemudian berkeliling di area pasar seraya menyapa para pedagang sekaligus mengecek harga sejumlah kebutuhan pokok. Selengkapnya

    Tanam Pohon Bersama Masyarakat, Presiden: Ini Tindakan Nyata Hadapi Perubahan Iklim

    Presiden Joko Widodo menyampaikan bahwa kegiatan penanaman pohon tersebut sudah dilaksanakan secara bertahap di sejumlah daerah. Selengkapnya

    Perkuat Karakter Bangsa, Wapres Dorong Pendidikan Pancasila yang Kekinian

    Wapres menambahkan, metode pengajaran baru mengenai Pancasila dapat dimulai sejak pendidikan awal bagi anak. Selengkapnya

    Tingkatkan Kesejahteraan Masyarakat, Wapres Minta Pesantren Bangun Kemandirian Ekonomi Santri

    Program kemandirian yang banyak dikenal melalui pesantren, salah satunya adalah program One Pesantren One Product (OPOP). Selengkapnya

    SOROTAN MEDIA