Awas Hoaks! Bantuan Dana Peserta BPJS Kesehatan
Hasil penelusuran Tim AIS Kementerian Komunikasi dan Informatika menemukan fakta ternyata informasi bantuan dana Rp125 juta untuk peserta BP Selengkapnya
Jakarta, Kominfo - Sebuah konten unggahan video berdurasi 0:42 detik berisi kegiatan pembagian sembako yang dipadukan dengan beberapa foto di Kecamatan Gayungan, Surabaya. Unggahan video tersebut telah disebar melalui jejaring media sosial Facebook.
Konon, dalam video itu dinarasikan Menteri Sosial Juliari Batubara yang terlibat kasus korupsi terlibat dalam pembagian beras. Terdapat juga narasi kalau Ketua Dewan Kehormatan Ikatan Penasehat Hukum Indonesia meminta KPK memeriksa ke Surabaya, dan dihubungkan dengan mundurnya Kepala Dinsos Surabaya yang dicopot karena menolak menyalurkan bantuan untuk kebutuhan kampanye.
Setelah penelusuran dilakukan oleh Tim AIS Kementerian Komuniakasi dan Informatika ditemukan faktanya, bahwa video dengan narasi bantuan sosial beras yang mengaitkan Menteri Sosial Juliari Batubara adalah disinformasi.
Adapun lokasi dalam video tersebut memang bertempat di Surabaya, namun bukan di Kecamatan Gayungan, melainkan di kawasan kampung Wilayah Sidonipah, Kelurahan Simolawang, Surabaya.
Video tersebut merupakan kegiatan Komunitas Cangkrukan 83 Family yang merupakan salah satu relawan Paslon no 1 Eri-Pamuji. Bentuk kegiatan adalah Bakti Sosial Pasar Gratis dan tidak ada Menteri Sosial dalam kegiatan itu.
Berikut laporan isu hoaks dan disinformasi yang telah diidentifikasi Tim AIS Kementerian Kominfo, Rabu (09/12/2020):
Hasil penelusuran Tim AIS Kementerian Komunikasi dan Informatika menemukan fakta ternyata informasi bantuan dana Rp125 juta untuk peserta BP Selengkapnya
Ternyata klaim pada unggahan tersebut adalah keliru dan merupakan konten yang dimanipulasi. Selengkapnya
Tidak ditemukan pemberitaan dengan sumber kredibel mengenai penonaktifan komputer yang kerap menyebar konten antimainstream untuk mencegah s Selengkapnya
Klaim terkait pengurusan STR Seumur Hidup bagi named dan nakes sebelum tanggal 1 Februari 2024 adalah tidak benar. Selengkapnya