FAQ  /  Tautan  /  Peta Situs
    15 12-2020

    799

    Industri Digital di Indonesia Butuh Full Stack Programmer, Peluang bagi Lulusan DTS

    Kategori Berita Kominfo | Irso

    Jakarta, Kominfo – Program Digital Talent Scholarship (DTS) dinilai akan banyak menghadirkan talenta digital Indonesia yang siap bersaing di industri teknologi dan komunikasi. Melalui platform Simonas (Sistem Informasi Monitoring Alumni Serttifikasi) yang dihadirkan untuk memudahkan lulusan DTS Kominfo dalam mencari pekerjaan menjadi salah satu platform idaman bagi calon pekerja.

    Business Development Head LokerLink Andriati E Pratiwi mengatakan, industri tempatnya bernaung saat ini membutuhkan tenaga IT untuk full stack programmer.

    “Posisi yang memang dibutuhkan oleh perusahaan adalah full stack programmer, bagi adik-adik (lulusan DTS) yang merasa bahwa dirinya adalah seorang programmer, siap-siap menggunakan java languace, silahkan bergabung di Simonas nanti kami akan mengambil datanya dan kami pasti akan tes kembali, tes logika berpikir,” ujarnya dalam sesi diskusi kegiatan Re-Launching Job Portal Simonas, Jakarta, Selasa (15/12/2020).

    Andriati menjelaskan bahwa pada dasarnya full stack programmer merupakan suatu pekerjaan bagi orang yang tidak terbiasa dinilai cukup membosankan, karena aktifitas yang secara terus menerus berhadapan dengan komputer, “Tetapi kalau memang dia sudah jago, harganya (gaji tenaga programmer) bisa berkali-kali lipat,” jelasnya.

    Berdasarkan pengalaman pribadi bekerja di LokerLink yang merupakan perusahaan IT dan masih satu grup dengan IDM Indonesia itu, Andriati menceritakan banyak programmer yang dikirim dan ditempatkan ke offer CICE (Community Integration through Cooperative Education).

    “Antara lain di situ bisa bergabung dengan tim dari IDM di Singapura, kemudian di sana belajar lagi karena dunia programmer itu memang bukan segitu-gitu aja, dunia programmer itu luas, ” tandasnya.

    Menurut Andriati, para lulusan DTS Kominfo yang memanfaatkan platform Simonas akan terus mengembangkan diri jika telah bergabung dan bekerja sektor digital.

    “Apalagi sekarang adanya IoT (Internet of Things), kemudian sekarang ini Simonas sudah fresh recognition. Itu salah satu pengembangan, siapa tahu ada yang diambil juga oleh Kominfo untuk mengembangkan dari platform sendiri untuk fresh recognition, yaitu di mana orang tidak perlu lagi melakukan sign in melalui email dan segala macam tapi melalui wajah,” tegasnya.

    Peluang tersebut menurutnya harus terus dieksplor, “Jadi bergabunglah di Simonas untuk kemudian kita lihat profilnya, kemudian kita access dilihat apakah nanti dia bisa bergabung dengan research and development-nya,” ajak Andriati.

    Andriati juga menegaskan bahwa perusahaan saat ini sedang membuka full stack programmer dan Back-End programmer. Menurutnya dua program itu banyak diminati kalangan muda, bahkan yang bukan lulusan IT banyak juga ikut melamar.

    “Yang di tempat kami itu banyak yang melamar tetapi ternyata tidak sesuai. Karena kebetulan Simonas atau di program DTS kemarin itu lebih banyak ke IT, tentunya menurut saya pasti akan banyak kesempatan, nanti saya setelah pulang dari sini saya akan mengatakan kepada tim saya untuk buka Simonas,” imbuhnya.

    Berita Terkait

    Lima Startup Indonesia Rebut Penghargaan G20 DIN

    Dirjen Semuel optimistis kemenangan itu dapat menginspirasi perusahaan digital lainnya agar terus berinovasi. Selengkapnya

    Lewat DEMM G20, Argentina dan Indonesia Jajaki Peluang Kerja Sama TIK

    Selengkapnya

    Delegasi India: Indonesia Tetapkan Standar Tinggi di Penyelenggaraan DEWG G20

    "Praktis tanpa cela, semua agenda sukses terlaksana," kata salah satu Delegasi India, Naman Upadhyaya, kepada Kominfo Newsroom di Hotel Muli Selengkapnya

    Tahun Depan, Indonesia Akan Luncurkan Tiga Satelit

    Menteri Johnny menyatakan ketiga satelit itu akan diluncurkan tahun depan. Selengkapnya

    SOROTAN MEDIA