FAQ  /  Tautan  /  Peta Situs
    03 01-2021

    903

    Vaksin Sinovac Tidak untuk Disebarluaskan? Itu Disinformasi!

    Kategori Berita Kominfo | srii003

    Jakarta, Kominfo - Beredar sebuah pesan berantai dalam platform WhatsApp yang menyebut Vaksin Sinovac hanya untuk kelinci percobaan. Konon, pesan itu juga menyatakan vaksin tidak untuk disebarluaskan karena mengandung bahan-bahan berbahaya seperti boraks, formalin dan merkuri. Vaksin Sinovac juga disebut tidak halal karena berasal dari jaringan kera hijau Afrika.

    Berdasarkan penelusuran TIM AIS Kementerian Komunikasi dan Informatika ditemukenali informasi dalam pesan itu tidak berdasar.  Faktanya, Manager Lapangan Tim Riset Uji Klinis Vaksin Covid-19 dari Universitas Padjadjaran Eddy Fadlyana mengkonfirmasi klaim dalam pesan tersebut adalah hoaks.

    Kepada antaranews.com di Jakarta, pada Sabtu 2 Januari 2021, Eddy mengatakan pesan itu mengandung hasutan dan kebohongan sehingga berpotensi membuat kekacauan di masyarakat.

    Kemasan yang ditampilkan dalam pesan yang beredar adalah kemasan vaksin yang khusus digunakan untuk uji klinis seperti yang dilakukan di Bandung.  Sementara klaim tidak halal, dijelaskan bahwa yang menentukan halal adalah Majelis Ulama Indonesia.

    Namun, Eddy menyatakan vaksin Sinovac tidak menggunakan enzim tripsin babi dimana sejumlah vaksin juga menggunakan sel vero seperti vaksin DPT yang mengantongi sertifikat halal.

    Berikut laporan isu hoaks dan disinformasi yang telah diidentifikasi Tim AIS Kementerian Kominfo, Minggu (03/01/2021):

    1. Peringatan Pemerintah Inggris Tentang Bahaya Penggunaan Vaksin Covid-19 Pzifer/Biontech
    2. Vaksin Sinovac hanya untuk Kelinci Percobaan, Tidak untuk Disebarluaskan
    3. Partai Komunis China Akui Kualitas Vaksin Negaranya Tak Layak
    4. Kandungan Zat BPA pada Galon Isi Ulang Berbahaya
    5. Sertifikasi Halal Dipegang PT Surveyor Indonesia Bukan Lagi MUI
    6. Video Ribuan Jamaah Tanpa Masker Sambut Kedatangan UAS
    7. Seekor Buaya Masuk ke Rumah Warga saat Banjir di Tanjung Pinang

    Berita Terkait

    Vaksin Covid-19 AstraZeneca Hanya untuk Usia 30 Tahun ke Atas? Itu Hoaks!

    Konon, konten itu disertai narasi "Wadoooh malah membanggakan AstraZeneca. Yg di Inggris sana , HANYA disuntikan di usia 30 th ke atas. Tapi Selengkapnya

    Kominfo Terima Anugerah Keterbukaan Informasi Publik 2023

    Kementerian Kominfo mendapatkan penghargaan sesuai Hasil Monitoring dan Evaluasi Keterbukaan Informasi Publik oleh Komisi Informasi Pusat. Selengkapnya

    Pemberangkatan Pasukan TNI ke Palestina? Itu Disinformasi!

    Konon pemberangkatan pasukan TNI tersebut dikaitkan dengan perang yang terjadi di wilayah Gaza, Palestina. Selengkapnya

    Sejuta Ton Beras Sintetis Beracun Asal Cina Beredar di Bukittinggi, Awas Disinformasi!

    Barang yang dibongkar dari kapal adalah beras yang diimpor oleh Badan Urusan Logistik (Bulog) dari Vietnam, bukan Cina. Selengkapnya

    SOROTAN MEDIA