FAQ  /  Tautan  /  Peta Situs
    05 01-2021

    1281

    Penerima Vaksin Sinovac Pertama Meninggal Dunia? Itu Hoaks!

    Kategori Berita Kominfo | srii003

    Jakarta, Kominfo - Beredar informasi yang merujuk pada artikel berjudul "Penerima perdana suntikan vaksin covid 19 sinovac cina, meninggal dunia". Dalam konten yang beredar ada narasi yang berbunyi "Pekerja kesehatan dan sukarelawan Fabiana Souza menerima vaksin Covid-19 yang diproduksi oleh perusahaan China Sinovac Biotech di Rumah Sakit Sao Lucas, di Porto Alegre, Brasil selatan, meninggal dunia."

    Hasil penelusuran Tim AIS Kementerian Komunikasi dan Informatika menemukan fakta dilansir Merdeka.com, yang menyarakan informasi itu tidak benar. Bahkan tidak ditemukan artikel yang mengupas kejadian itu.

    Berikut laporan isu hoaks dan disinformasi yang telah diidentifikasi Tim AIS Kementerian Kominfo, Selasa (05/01/2021):

    1. Resep Campuran Teh Hijau dan Lemon untuk Atasi Covid-19
    2. Penerima Vaksin Sinovac Pertama Meninggal Dunia
    3. Pesan Singkat Mengatasnamakan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Purworejo
    4. Lowongan Kerja PT Astra dengan Gaji Rp 5,2 Juta Per Bulan
    5. Video Menteri Yaqut Diusir ketika Hadir di Tanah Melayu Riau
    6. Foto Korban Banjir di Batam
    7. Anggota Polri Disebut Polisi Cabang Tiongkok
    8. Terkuak Isi Pidato Vladimir Putin yang Anti Islam

    Berita Terkait

    UNHCR Terjerat Keimigrasian? Itu Hoaks!

    UU Keimigrasian tidak dapat digunakan untuk menjerat UNHCR sebab pengungsi Rohingya bukanlah imigran ilegal yang diselundupkan. Selengkapnya

    BI Beri Bansos Produktif untuk Pelaku UMKM, Itu Hoaks!

    Bank Indonesia menegaskan pihaknya bukan lembaga penyalur bansos produktif sebagaimana informasi yang beredar. Selengkapnya

    Tak Perlu Pasang Ring, Cukup Ramuan Bawang Putih? Itu Hoaks!

    Hasil penelusuran Tim AIS Kementerian Komunikasi dan Informatika menemukan fakta ternyata klaim tersebut tidak benar. Selengkapnya

    SE BI Tak Layani Tukar Uang Baru, Itu Hoaks!

    Hasil penelusuran Tim AIS Kementerian Komunikasi dan Informatika menemukan fakta, klaim tersebut tidak benar. Selengkapnya

    SOROTAN MEDIA