FAQ  /  Tautan  /  Peta Situs
    07 02-2021

    1036

    Percepat Terobosan Atasi Kesenjangan PJJ di Masa Pandemi

    Kategori Berita Pemerintahan | srii003
    Pelajar menggunakan gawai untuk keperluan belajar di Kampung Atkari, Distrik Misol Utara, Kabupaten Raja Ampat, Kamis (4/2/2021). Jaringan Telkomsel di Papua Barat saat ini melayani sekitar 90 persen wilayah 3T dan mendukung digital lifestyle dengan menghadirkan layanan akses internet yang menjangkau 221 desa di 98 kecamatan wilayah 3T.  - (antarafoto)

    Jakarta, Kominfo -- Dunia pendidikan di Indonesia kian menghadapi tantangan. Pasalnya, pandemi Covid-19 telah memaksa pemerintah untuk lebih cepat melakukan terobosan dalam menerapkan kebijakan sistem pendidikan jarak jauh (PJJ) yang efektif.

    Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengatakan bahwa konsekuensi penerapan PJJ kian memperlihatkan kesenjangan dalam dunia pendidikan di Indonesia.

    "Jangan bicara industri 4.0 terutama dengan mereka yang ada di pelosok, tapi bagaimana anak-anak mendapatkan akses pendidikan. Tugas saya sebagai Menko PMK adalah memastikan hal itu dengan baik. Kita tidak boleh membiarkan satu orang pun anak bangsa terabaikan," tegasnya saat menjadi pembicara kunci Webinar Mahasiswa Universitas Terbuka Kelompok Belajar Hongkong, dari Jakarta, Minggu (07/02/2020).

    Menurut Muhadjir, program pendidikan di Indonesia harus meliputi 4 (empat) hal yaitu akses, kuantitas, kualitas, dan kesesuaian. Empat hal tersebut harus diramu sedemikian rupa untuk bisa mencapai cita-cita di dalam Undang-Undang Dasar 1945.

    PJJ merupakan sistem pendidikan modern yang menggunakan sarana belajar elektronik dan berbasiskan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK). Sejalan dengan tuntutan era globalisasi dan industri 4.0. 

    Menko PMK lebih jauh menyebut, kualitas tanpa kuantitas akan membuat Indonesia semakin tertinggal. Demikian juga kualitas dan kuantitas tanpa ada kesesuaian dengan dunia kerja pun percuma.

    "Biar ada kuantitas tapi tidak merata, tidak memberikan akses yang sama kepada anak-anak bangsa juga akan menciptakan ketimpangan yang menganga," tuturnya.

    Pada kesempatan tersebut, Menko PMK mengapresiasi sistem PJJ yang telah dijalankan sejak lama oleh Universitas Terbuka (UT). Hal tersebut diyakini mampu mengatasi kesenjangan akses bagi masyarakat untuk memperoleh pendidikan.

    "UT memiliki andil dari empat pokok pendidikan, terutama akses. Namun tentu saja kita juga harus bertanggung jawab untuk meningkatkan kualitas," tukasnya.

    Muhadjir pun berpesan kepada para mahasiswa UT yang tersebar di berbagai wilayah Indonesia maupun di luar negeri agar terus gigih dalam belajar. Harapannya, kelak bisa kembali ke Tanah Air dan turut berkontribusi memajukan bangsa dan negara.

    Berita Terkait

    Perkuat Digitalisasi Layanan dengan Adopsi Inovasi Teknologi PT

    pemerintah tidak sekadar membangun aplikasi baru. Aplikasi yang sudah ada dalam seleksi CASN bisa dikembangkan dengan teknologi yang diterap Selengkapnya

    Presiden Tinjau Arus Mudik Lebaran di Stasiun Pasar Senen

    Dalam kunjungannya, Presiden melihat secara langsung kesiapan infrastruktur serta manajemen pelaksanaan mudik yang terpantau baik. Selengkapnya

    Presiden Lepas Pengiriman Bantuan Kemanusiaan untuk Palestina dan Sudan

    Bantuan yang dikirimkan tersebut, kata Presiden, bernilai kurang lebih Rp30 miliar berupa obat-obatan dan peralatan-peralatan kesehatan dan Selengkapnya

    Presiden Tegaskan Potensi Demografi dan Tantangan Indonesia

    Menurut Presiden, Indonesia memiliki kesempatan yang harus dimanfaatkan dengan baik karena 68 persen penduduknya berada dalam rentang usia p Selengkapnya

    SOROTAN MEDIA