FAQ  /  Tautan  /  Peta Situs
    27 02-2021

    2693

    Mendulang Nilai Ekonomi Sampah di Masa Pandemi

    Kategori Berita Kominfo | Irso

    Bekasi, Kominfo - Direktur Informasi dan Komunikasi Perekonomian dan Maritim, Direktorat Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Kominfo Septriana Tangkary mengatakan bahwa pengadaan air, pengelolaan sampah, dan limbah adalah sektor yang tumbuh sangat tinggi yaitu 6,04%.

    "Hal tersebut menggambarkan bidang pengelolaan sampah adalah salah satu sektor usaha yang tahan banting (resilient) selama pandemi Covid-19," kata Septri saat membuka Creativetalks “Pojok Literasi Sampah Bahan Baku Ekonomi di Masa Pandemi”, di Bekasi, Jawa Barat, Sabtu (27/02/2021). 

    Menurut Direktur Septriana Tangkarty, perwujudan nilai ekonomi melalui pengelolaan sampah dapat pula dilakukan melalui pendekatan sampah sebagai sumber energi alternatif (recovery energy of waste). Wujudnya kemudian sampah menjadi bahan bakar (refuse derived fuel, RDF), sampah menjadi energi listrik (waste to electricity), atau sampah menjadi energi panas. Contoh dari waste to energy, sampah menjadi sumber energi alternatif adalah PLTSa Bantar Gebang.

    Kasubdit Sampah Spesifik dan Daur Ulang, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Ari Sugasri mengatakan bahwa amanat utama pengelolaan sampah dalam UU No. 18/2008 tentang Pengelolaan Sampah ialah adalah adanya  perubahan paradigma pengelolaan sampah dari kumpul-angkut-buang menjadi 3R (reduce, reuse, recycle).

    Sejak tahun 2015 sampai saat ini paradigmanya berubah menjadi circular economy dan green growth. "Tanggung jawab semua pihak dalam pengelolaan sampah. Sampahmu tanggung jawabmu, sampahku tanggung jawabku," kata Ari.

    Sementara pada kesempatan yang sama, Editor in Chief National Geographic, Didi Kaspi Kasim mengajak masyarakat agar turut melakukan manajemen yang baik dalam pengelolaan limbah. Kontribusi besar mengurangi sampah adalah dari rumah tangga. Bagaimana masyarakat ikut berperan, serta menjadi bijak dalam mengelola kebutuhan kita dan kesadaran memilah sampah. 

    "Kita sebagai masyarakat, apakah kita sudah bijak dan apakah cara pikir kita sudah berkelanjutan. Salah satu persepsi dasar adalah membuang sampah pada tempatnya, apakah kita semua sudah lakukan?" kata Didi.

    Ketua Program Studi Teknik Lingkungan Universitas Bhayangkara, Sophia Shanti Meilani saat yang sama, juga mengingatkan pemilahan sampah dari sumbernya merupakan kunci pemanfaatan kembali sampah.

    "Sampah yang sudah terpilah dengan baik dan tidak terkontaminasi oleh bahan lain memberikan nilai ekonomi yang lebih tinggi," jelas Sophia.

    Kegiatan Webinar Pojok Literasi ini diselenggarakan oleh Direktorat Informasi dan Komunikasi Perekonomian dan Maritim Kemenkominfo dan diikuti 200 orang peserta yang hadir secara offline dan online.

    Kegiatan itu merupakan upaya mengedukasi publik khususnya generasi muda kaum milenial tentang pengelolaan sampah sehingga berdaya guna. Kegiatan yang dilakukan secara daring melalui aplikasi zoom meeting ini juga dalam rangka memperingati Hari Peduli Sampah Nasional pada 21 Februari lalu.

    Berita Terkait

    Temuan Gudang Kotak Suara Ganda Makassar? Itu Hoaks!

    Klaim narasi yang menyatakan bahwa ditemukannya gudang kotak suara ganda di Kota Makassar untuk kecurangan Pemilu 2024 adalah keliru dan tid Selengkapnya

    Gelar Wayang Santri, Kominfo Ajak Masyarakat Waspadai DBD

    Peningkatan kewaspadaan masyarakat tersebut penting karena data Kementerian Kesehatan menyebutkan jumlah kasus DBD pada 2022 mencapai 131.26 Selengkapnya

    Fasilitasi Kerja Jurnalis, Kominfo Siapkan Dua Media Center

    Kominfo berharap para jurnalis dapat menyebarkan informasi dan narasi positif, tidak hanya soal F1 Powerboat Lake Toba 2023, namun juga tent Selengkapnya

    Pos Indonesia Bagikan Subsidi Ekonomi Nasional ? Itu Hoaks!

    Ternyata klaim PT Pos Indonesia bagikan subsidi ekonomi nasional Rp2 juta tidak benar. Selengkapnya

    SOROTAN MEDIA