UNHCR Terjerat Keimigrasian? Itu Hoaks!
UU Keimigrasian tidak dapat digunakan untuk menjerat UNHCR sebab pengungsi Rohingya bukanlah imigran ilegal yang diselundupkan. Selengkapnya
Jakarta, Kominfo – Sebuah tangkapan layar beredar di jejaring media sosial. Isinya dikaitkan dengan berita di media Kompas.com yang seolah-olah merilis pernyataan Kepala Divisi Humas Polri Irjen Argo Yuwono. Bahkan disertai judul "Argo Yuwono: Salah satu pelaku bom Gereja Katedral Makassar, adalah eks anggota intel yang telah dipecat". Tangkapan layar yang sama juga menampilkan foto pelaku bom bunuh diri di Makassar yang diklaim sebagai mantan anggota Intelijen Polisi.
Hasil penelusuran Tim AIS Kementerian Komunikasi dan Informatika dilakukan menemukan fakta klaim itu tidak benar. Pelaku bom bunuh diri di Makassar kemarin merupakan sepasang suami istri yang diketahui anggota Jamaah Ansharut Daulah (JAD) yang diduga terlibat dalam pengeboman di Jolo, Filipina Selatan, pada 2019.
Adapun dari hasil penelusuran, diketahui bahwa tidak ditemukan judul artikel Media Kompas.com yang sesuai dengan hasil tangkapan layar yang beredar tersebut, dapat dipastikan bahwa tangkapan layar tersebut merupakan hasil digital editing.
Berikut laporan isu hoaks, disinformasi dan misinformasi yang telah diidentifikasi oleh Tim AIS Kementerian Kominfo, Minggu (04/04/2021):
UU Keimigrasian tidak dapat digunakan untuk menjerat UNHCR sebab pengungsi Rohingya bukanlah imigran ilegal yang diselundupkan. Selengkapnya
Hasil penelusuran Tim AIS Kementerian Komunikasi dan Informatika menemukan fakta klaim yang beredar tersebut tidak benar. Selengkapnya
Hasil penelusuran Tim AIS Kementerian Komunikasi dan Informatika menemukan fakta ternyata klaim tersebut tidak benar. Selengkapnya
Video tersebut beredar dengan narasi bahwa makanan bayi tersebut mengandung logam. Selengkapnya