FAQ  /  Tautan  /  Peta Situs
    27 04-2021

    2759

    Kominfo Ajak Wanita Bangkit dengan “Semboyan” Kartini

    Kategori Berita Kominfo | Yusuf
    Direktur IKPMK Ditjen IKP Kementerian Kominfo Wiryanta Muljono dalam webinar yang digelar secara virtual dari Bekasi, Selasa (27/04/2021). - (DPS)

    Bekasi, Kominfo – Kementerian Komunikasi dan Informatika mengajak wanita Indonesia untuk bangkit dan lepas dari pandemi Covid-19. Hal itu bisa dilakukan dengan kembali memaknai semboyan “Habis Gelap, Terbitlah Terang” yang dipopulerkan Raden Ajeng Kartini. 

    Direktur Informasi dan Komunikasi Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Ditjen Informasi dan Komunikasi Publik Kementerian Kominfo, Wiryanta Muljono menyatakan hal itu dimaksudkan untuk menyongsong hari depan yang lebih baik. Menurutnya, su mengenai perempuan memang cukup sentral di dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. 

    “Tentu saja mumpung masih di bulan April, kita tahu semua bahwasanya tanggal 21 April kemarin itu adalah Hari Kartini dan Bapak Presiden Republik Indonesia Joko Widodo menyampaikan Selamat Hari Kartini. Beliau kutip, Habis Gelap Terbitlah Terang. Itu tentu maknanya sangat mendalam apalagi di era pandemi Covid-19,” ujarnya dalam webinar yang digelar secara virtual dari Bekasi, Selasa (27/04/2021).

    Menurut Direktur Wiryanta, apabila tidak ada perempuan maka tidak akan ada putra-putri terbaik di Indonesia. “Karena dari rahim perempuan lah terlahir generasi penerus bangsa,” tegasnya.

    Dinamika masyarakat selama pandemi, menurut Direktur IKPMK lebih mendorong Pemerintah mengakselerasi percepatan transformasi digital. Menurutnya, selama pandemi, masyarakat pun lebih banyak mengalami migrasi aktitivitas dari ruang fisik ke ruang digital. 

    “Inilah berkah bagi kita semua, sepatutnya di dalam sebuah kesusahan itu tentu ada kebahagiaan tersendiri. Tentu perlu disiapkan karena pandemi Covid-19 saat ini, juga kalau merenung tidak semua bahwasanya blessing in disguise. Artinya apa? Yang selama ini tidak atau belum terjadi secara terpaksa atau memang harus demikian, kita bisa melaksanakan webinar ini baik diikuti yang secara offline maupun online,” jelasnya.

    Menghadapi pandemi Covid-19, Direktur Wiryanta meminta masyarakat tidak berkecil hati karena aktivitas sehari-hari tetap bisa dikerjakan dari rumah. Mengutip data survei di beberapa negara maju, selama pandemi mendorong kehadiran prestasi belajar secara daring di era pandemi lebih meningkat menjadi lebih bagus dibanding dengan beberapa tahun sebelumnya.

    “Ini lah sebetulnya bagaimana sebuah bangsa itu menyikapi kondisinya, menyikapi pandemi ini, menyikapi perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK),” tuturnya.

    Mengutip data profil perempuan tahun 2020 yang diterbitkan oleh Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Wiryanta mengatakan saat ini tercantum ada 50% lebih itu laki-laki yang mengakses internet. Sementara perempuan, kurang dari 50%.

    “Sebetulnya, maknanya bukan angka-angka itu. Kalau di sini disebutkan 44,86% kaum perempuan itu mengakses internet sesuatu yang luar biasa. Artinya apa? Kemajuan kaum perempuan Indonesia sudah tercermin di dalamnya itu dan bagaimana menggunakan teknologi digital ini untuk kepentingan kesejahteraan keluarganya, untuk kepentingan kemaslahatan umat manusia, itu yang penting,” tegasnya.

    Menurut Wiryanta, dari hasil presentase tersebut, hal terpenting yang perlu dilakukan adalah bagaimana menggunakan tool tersebut untuk membantu meingkatkan skill di segala bidang.

    “Jadi, teknologi digital itu penting untuk digunakan misalnya di bidang ekonomi bagaimana memberdayakan UMKM yang ada di keluarga-keluarga, bagaimana menggunakan teknologi digital ini untuk kepentingan pendidikan baik untuk dirinya sendiri maupun untuk putra-putrinya. Di bidang kesehatan, bagaimana memanfaatkan jaringan teknologi digital untuk paling tidak berkomunikasi menuju keluarga yang sehat,” paparnya

    Oleh karena itu, lanjut Wiryanta, guna memberi pemahaman kepada perempuan dalam hal menggunakan teknologi, Kementerian Komunikasi dan Informatika memiliki program literasi digital.

    “Kominfo juga sangat berkepentingan untuk meliterasi kepada seluruh komponen masyarakat, utamanya kepada kaum perempuan agar tidak men-share konten-konten atau berita yang sebetulnya didalamnya mengandung ujaran kebencian. Nah, kita budaya bacanya itu “rendah”. Budaya kita adalah budaya lisan, lompat lagi ke teknologi digital. Sehingga hal itu lah yang perlu disikapi oleh saudara-saudara saya kaum perempuan,” tandasnya.

    Webinar yang bertajuk “Perempuan Digital, Lindungi Keluarga” itu dihadiri oleh Deputi Bidang Perlindungan Hak Perempuan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Ratna Susianawati; sama Asdep Pelayanan Korban Kekerasan Kemen PPPA, Margaretha Robin; Perwakilan dari Komite Edukasi Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (Mafindo), Heni Mulyati; serta Pegiat Literasi Digital dari Kota Depok, Rita Nurlita. (hm.ys)

    Berita Terkait

    Kominfo Tuntaskan Gangguan SFR BTS Telkom Ngada

    Tim Balmon SFR Kelas I Kupang menonaktifkan perangat telekomunikasi yang beroperasi tidak sesuai dengan parameter teknis yang ditetapkan dal Selengkapnya

    Kominfo Tingkatkan Jangkauan Komunikasi Publik dengan Jaringan Media Center

    Dirjen Usman Kansong mengharapkan motivasi pemangku kepentingan akan meningkat untuk berkolaborasi dan sinergi dengan Direktorat Pengelolaan Selengkapnya

    Kominfo Akan Wajibkan Publisher Gim di Indonesia Berbadan Hukum

    Kementerian Kominfo dipastikan tidak membentuk badan rating ini sendiri, namun menyerahkannya ke pihak ketiga agar bisa menjadi lembaga inde Selengkapnya

    Kominfo Tingkatkan Literasi Digital untuk Tangkal Hoaks Pemilu 2024

    Lewat literasi digital, semua elemen bangsa memiliki wawasan digital yang mumpuni dan mampu menangkal konten hoaks. Selengkapnya

    SOROTAN MEDIA