FAQ  /  Tautan  /  Peta Situs
    18 05-2021

    1275

    Lakukan Karantina Mandiri Selepas Bepergian di Masa Libur Lebaran

    Kategori Berita Pemerintahan | mth
    Petugas Rukun Warga (RW) menyemprot cairan disinfektan di fasilitas kesehatan dan isolasi bagi pemudik di kawasan Kelurahan Cipamokolan, Bandung, Jawa Barat, Selasa (11/5/2021). Pemerintah Jawa Barat telah mendata sedikitnya 2.500 ruang isolasi di desa dan kelurahan yang siap dihuni oleh para pemudik nekat yang lolos penyekatan ke kampung halaman di masa peniadaan mudik 6-17 Mei 2021. - (antarafoto)

    Jakarta, Kominfo - Ketua Satuan Tugas Penanganan Covid-19, Doni Monardo, mengimbau kepada seluruh masyarakat yang baru saja bepergian selama masa libur Idulfitri lalu untuk melakukan karantina secara mandiri di kediaman masing-masing. Posko di setiap wilayah yang menjadi ujung tombak pelaksanaan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) berskala mikro diharapkan efektif dalam mengupayakan program karantina mandiri tersebut selama satu hingga dua pekan mendatang.

    “Imbauan kami kepada seluruh pimpinan dan seluruh komunitas untuk mengingatkan mereka yang kembali dari daerah-daerah yang zona merah dan oranye untuk melakukan karantina mandiri di kediaman. Semua ini dilakukan agar penularan kasus ini bisa kita kendalikan lebih baik lagi dibandingkan tahun yang lalu,” ujarnya dalam pernyataan yang disampaikan di Kantor Presiden, Jakarta, Senin (17/05/2021), selepas mengikuti rapat terbatas yang dipimpin oleh Presiden Joko Widodo.

    Belajar dari pengalaman pada tahun sebelumnya di mana tiap periode libur panjang yang selalu diikuti oleh kenaikan kasus aktif dan angka kematian, maka program karantina mandiri tersebut menjadi salah satu faktor yang diharapkan dapat mencegah peningkatan kasus dalam beberapa waktu ke depan.

    Selain itu, Doni Monardo juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada satuan tugas di daerah-daerah yang berinisiatif melakukan penutupan tempat-tempat wisata yang selama masa libur kemarin belum dapat menerapkan protokol kesehatan yang menjadi imbauan pemerintah pusat. Salah satu protokol tersebut ialah mengurangi kapasitas lokasi hingga 50 persen dari jumlah keseluruhan.

    “Hal ini kami harapkan tetap berlanjut agar kita semua mampu melakukan upaya maksimal dalam rangka mencegah terjadinya penularan,” tuturnya.

    Saat ini, kondisi penyebaran pandemi Covid-19 di Indonesia dapat dikatakan relatif terkendali. Tingkat keterisian tempat tidur perawatan di rumah sakit darurat Wisma Atlet di Jakarta yang berada pada angka 16,22 persen dan rumah-rumah sakit lainnya di sejumlah daerah menjadi salah satu parameternya.

    Untuk diketahui, angka 16,22 persen merupakan rekor terendah bagi keterisian tempat tidur perawatan di rumah sakit darurat Wisma Atlet Kemayoran. Tingkat keterisian tempat tidur perawatan di rumah sakit tersebut pernah mencapai angka hingga 90-an persen.

    “Oleh karenanya, momentum pascalebaran ini mari kita jaga bersama. Masyarakat diharapkan patuh kepada imbauan-imbauan yang telah disampaikan pemerintah daerah, termasuk pemerintah pusat, dan tokoh-tokoh yang ada di daerah,” kata Doni.

    “Lakukan karantina mandiri di tempat masing-masing, posko yang ada di tiap-tiap desa dan kelurahan bisa efektif bekerja keras selama satu-dua minggu ke depan untuk melakukan pengawasan kepada mereka yang kembali dari bepergian,” imbuhnya.

    Doni mengajak seluruh komponen masyarakat untuk berdoa dan saling bekerja sama untuk bersama-sama berupaya mencegah penyebaran Covid-19 setelah masa libur Lebaran pada tahun ini.

    Berita Terkait

    Presiden Ajak Talenta Muda Indonesia Jadi Bagian dari Semangat Reformasi Birokrasi

    Presiden Joko Widodo menjelaskan bahwa pemerintah akan membuka rekrutmen CASN sebanyak 2,3 juta formasi. Selengkapnya

    Wapres Ingatkan Peran Ibu sebagai Penentu Kualitas Generasi Masa Depan

    Wapres meminta kepada seluruh ibu di Indonesia untuk terus ada, menjaga dan memeluk anak-anak dengan curahan perhatian dan kasih sayang demi Selengkapnya

    Presiden Resmikan WHOOSH, Kereta Cepat Pertama di Indonesia dan Asia Tenggara

    Kereta dengan kecepatan 350 kilometer per jam yang diberi nama WHOOSH tersebut merupakan kereta cepat pertama di Indonesia dan juga Asia Ten Selengkapnya

    Wapres Harapkan Kaltara Jadi Etalase Pengembangan Ekonomi Syariah di Wilayah Timur Indonesia

    Wapres menginstruksikan agar terus mengupayakan percepatan pengembangan ekonomi dan keuangan syariah di wilayah Kaltara. Selengkapnya

    SOROTAN MEDIA