FAQ  /  Tautan  /  Peta Situs
    14 07-2021

    2916

    Indonesia Terima 3,476 Juta Vaksin AstraZeneca Melalui Jalur Multilateral

    Kategori Berita Pemerintahan | srii003

    Tangerang, Kominfo - Vaksin jadi melalui skema kerja sama multilateral jalur fasilitas Covax kembali tiba di Tanah Air. Sebanyak 3.476.400 dosis vaksin jadi AstraZeneca yang dibawa menggunakan pesawat Emirates Airlines sampai di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang pada Selasa (13/07/2021) sekitar pukul 20.22 WIB.

    Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi yang memberikan keterangan secara virtual menyebut bahwa pengiriman ini merupakan bukti nyata komitmen Covax dalam penyetaraan akses vaksin bagi negara di dunia.

    “Pada hari ini kita kembali menyaksikan contoh konkret upaya Covax melakukan pengiriman vaksin kepada negara AMC (advance market commitment). Indonesia kembali menerima 3.476.400 dosis vaksin AstraZeneca melalui jalur multilateral Covax Facility,” ujar Menteri Luar Negeri.

    Kedatangan vaksin AstraZeneca hari ini merupakan pengiriman kedelapan vaksin melalui jalur fasilitas Covax. Hingga tanggal 13 Juli 2021, Indonesia telah menerima vaksin jadi secara gratis dari jalur multilateral sebanyak 14.704.860 dosis. Secara keseluruhan, pemerintah telah mengamankan dan menerima 137.611.540 dosis vaksin baik dalam bentuk bahan baku maupun berupa vaksin jadi, dari berbagai merk.

    “Sebagaimana teman-teman media ikuti, kemarin 12 Juli 2021, Indonesia juga telah menerima vaksin Sinovac sejumlah 10.280.000 dosis dalam bentuk curah atau bahan baku. Dan siang ini pada pukul 12.05 WIB, Indonesia juga telah menerima vaksin Sinopharm berjumlah 1.408.000 dosis vaksin jadi,” lanjutnya.

    Dalam beberapa hari ke depan, lanjut Menlu, Indonesia juga akan menerima vaksin dose sharing melalui jalur multilateral Covax yaitu Moderna dari Amerika Serikat yang merupakan pengiriman kedua. Selain itu, Indonesia juga akan menerima pengiriman kedua vaksin dose sharing melalui jalur bilateral dari Jepang dan dari Uni Emirat Arab.

    Retno menegaskan bahwa pemerintah Indonesia akan terus bekerja untuk mengamankan kebutuhan vaksin bagi seluruh rakyat sebagai bagian dari upaya penanganan pandemi Covid-19 di Tanah Air. Bagi pemerintah, kesehatan dan keselamatan rakyat adalah prioritas pertama.

    “Kesehatan, keselamatan rakyat adalah prioritas pertama. Terus patuhi protokol kesehatan dan batasi mobilitas untuk sementara waktu. Tetap memakai masker, menjaga Jarak dan rajin mencuci tangan. Insyaallah dengan ikhtiar kita semua, dengan kerja keras, kedisiplinan, dan persatuan seluruh elemen bangsa kita akan segera dapat keluar dari pandemi ini,” tutupnya.

    Perwakilan WHO di Indonesia, Navaratnasamy Paranietharan, yang turut memberikan pernyataan secara virtual mengucapkan selamat bagi Indonesia atas kedatangan vaksin ini.

    “Kami berharap dapat melanjutkan kemitraan dan kolaborasi ini dengan Indonesia untuk memastikan bahwa kami telah memvaksinasi sebanyak mungkin orang sebelum tahun ini,” ujarnya.

    Sementara itu, perwakilan Unicef untuk Indonesia, Robert Gass, mengapresiasi langkah pemerintah Indonesia yang terus berupaya untuk melindungi sebanyak mungkin orang dalam waktu secepat mungkin melalui vaksinasi.

    “Unicef juga senang sekali mendengar bahwa pemerintah Indonesia akan lebih agresif menyasar masyarakat ekonomi tingkat bawah, lanjut usia, dan penyandang disabilitas, untuk memastikan pemeratan vaksinasi Covid-19,” ungkap Robert Gass.

    Dorong Kesetaraan

    Hingga tanggal 13 Juli 2021, hampir 3,5 miliar dosis vaksinasi Covid-19 telah berlangsung secara global. Namun, kesetaraan akses vaksin di dunia masih tidak merata. Oleh karena itu, Indonesia terus mendorong kesetaraan akses vaksin bagi semua negara di tengah pandemi yang melanda seluruh kawasan di dunia.

    “Pemerintah Indonesia akan terus bekerja untuk mengamankan kebutuhan vaksin untuk Indonesia dan terus mendorong pada tingkat dunia kesetaraan akses vaksin bagi semua negara,” ujar Menlu.

    Ketidakmerataan akses vaksin tersebut bisa dilihat dari adanya kesenjangan jumlah populasi yang telah divaksin di berbagai kawasan di dunia. Di kawasan Amerika Utara dan Eropa misalnya, dosis vaksin Covid-19 yang telah disuntikkan mencapai 75 persen dari populasi. Sementara itu, di kawasan Afrika baru menjangkau 4,03 persen populasi dan di kawasan ASEAN baru menjangkau 16,3 persen jumlah populasinya.

    Menurut Retno, Direktur Jenderal WHO memperkirakan perlu adanya tambahan vaksin sekitar 350 juta dosis untuk memvaksin setidaknya 10 persen populasi di setiap negara pada September 2021 dan memerlukan 11 miliar dosis untuk memvaksinasi 70 persen populasi dunia pada pertengahan 2022.

    “Ini tentunya merupakan tantangan yang tidak kecil. Namun, seperti dr. Reisa tadi sampaikan, melalui kerja sama, melalui kolaborasi, dan solidaritas, tantangan ini akan dapat diatasi, dilalui bersama,” imbuhnya.

    Menlu Retno menjelaskan bahwa yang menjadi tantangan bagi Covax Facility saat ini adalah pasokan vaksin yang menyebabkan keterlambatan pengiriman kepada peserta Covax termasuk negara anggota AMC (advance market commitment). Namun, Menlu memastikan bahwa Covax akan bekerja keras agar pasokan vaksin bagi semua negara dapat terus ditingkatkan.

    “Di tengah semua tantangan tersebut, Covax terus bekerja keras agar pasokan vaksin bagi semua negara terutama negara berkembang dapat terus ditingkatkan. Diperkirakan pasokan vaksin akan lebih baik mulai bulan September, Oktober dan seterusnya,” jelasnya.

    Kenaikan pasokan vaksin juga dimungkinkan dengan telah dilakukannya kerja sama antara GAVI dan Sinovac serta Sinopharm yang telah mendapatkan EUL (emergency use of listing) dari WHO, serta adanya komitmen dalam mekanisme berbagi dosis vaksin.

    “Selain itu di dalam pertemuan Covax Engagement yang saya pimpin kemarin, pihak GAVI juga menginformasikan telah terdapat komitmen ratusan juta vaksin dalam mekanisme dose-sharing dan tentunya mekanisme dose sharing ini akan membantu peningkatan distribusi vaksin ke negara dunia,” tandasnya.

    Berita Terkait

    Indonesia Jadi Bagian 10 Besar Negara Manufaktur di Dunia

    Meningkatnya daya saing sektor industri di Indonesia juga didukung oleh realisasi investasi, baik dari Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) m Selengkapnya

    Masa Depan Ekonomi Indonesia Berada di Tangan Generasi Muda

    Pemerintah mempersiapkan dan mendukung para pengusaha pemula dalam mengembangkan bisnisnya agar semakin maju sehingga tercipta wirausaha yan Selengkapnya

    Indonesia Partner Country Hannover Messe 2023 Hadir di Inflight Entertainment

    Berbagai kegiatan promosi dan publikasi telah dilakukan untuk menggaungkan Indonesia Partner Country Hannover Messe 2023 kepada masyarakat. Selengkapnya

    Indonesia Dorong Kawasan ASEAN Menjadi Pusat Pertumbuhan Ekonomi Dunia

    Keketuaan ASEAN pada tahun 2023 ini dan sekaligus menjadi peluang Indonesia untuk menavigasi pertumbuhan inklusif dan berkelanjutan di kawas Selengkapnya

    SOROTAN MEDIA