FAQ  /  Tautan  /  Peta Situs
    15 09-2021

    1355

    Presiden: Ubah Struktur Ekonomi Berbasis Komoditas Jadi Berbasis Inovasi Teknologi

    Kategori Berita Pemerintahan | doni003

    Karawang, Kominfo - Presiden Joko Widodo menyebutkan bahwa pemerintah Indonesia berupaya untuk mengubah struktur ekonomi berbasis komoditas menjadi negara industri yang kuat dengan berbasis pada pengembangan inovasi teknologi.

    Demikian disampaikan Presiden saat melakukan groundbreaking pabrik industri kendaraan listrik PT HKML Battery Indonesia di Kompleks Karawang New Industrial City, Kabupaten Karawang, Jawa Barat, Rabu (15/09/2021).

    Kepala Negara menuturkan, pembangunan pabrik dengan nilai investasi sebesar USD1,1 miliar ini merupakan wujud keseriusan pemerintah untuk melakukan hilirisasi industri.

    “Strategi bisnis besar negara adalah keluar secepatnya dari jebakan negara pengekspor bahan mentah, melepaskan ketergantungan pada produk-produk impor dengan mempercepat revitalisasi industri pengolahan, sehingga bisa memberikan peningkatan nilai tambah ekonomi yang semakin tinggi,” tuturnya.

    Kepala Negara optimististis Indonesia dapat menjadi produsen utama produk barang jadi berbasis nikel karena Indonesia memiliki cadangan nikel terbesar di dunia dengan potensi yang luar biasa.

    “Saya yakin dalam 3 sampai 4 tahun ke depan melalui manajemen yang baik, manajemen pengelolaan yang baik, Indonesia akan bisa menjadi produsen utama produk-produk barang jadi berbasis nikel, seperti baterai litium, baterai listrik, baterai kendaraan listrik,” ucapnya.

    Presiden menyebutkan, hilirisasi industri akan meningkatkan nilai tambah bijih nikel secara signifikan. Selain itu, pengembangan industri baterai juga akan meningkatkan daya tarik Indonesia sebagai negara tujuan investasi.

    “Dari industri turunan yang menggunakan baterai, seperti investasi motor listrik, bus listrik, dan industri mobil listrik,” ucap Presiden.

    Groundbreaking

    Presiden melakukan groundbreaking pembangunan pabrik baterai kendaraan listrik pertama di Indonesia. Tak hanya di Indonesia, pabrik milik PT HKML Battery Indonesia yang berlokasi di Kompleks Karawang New Industrial City, Kabupaten Karawang tersebut juga merupakan pabrik baterai kendaraan listrik pertama yang ada di Asia Tenggara.

    “Kita patut bersyukur hari ini bisa menyaksikan groundbreaking pembangunan pabrik baterai kendaraan listrik pertama di Indonesia dan bahkan yang pertama di Asia Tenggara,” ujar Presiden.

    Presiden mengatakan pemerintah Indonesia akan berkomitmen penuh untuk memberikan dukungan dan pengembangan ekosistem industri baterai dan kendaraan listrik. Pemerintah juga akan terus menggulirkan reformasi struktural untuk memberikan kepastian hukum dan kemudahan perizinan kepada para pelaku usaha dan para investor dalam mengembangkan usahanya di Tanah Air.

    “Pemerintah juga terbuka atas berbagai inisiatif kerjasama dengan negara-negara sahabat,” ucap Presiden.

    Presiden juga berharap kolaborasi antara perusahaan Korea Selatan dengan perusahaan Indonesia akan makin diperkuat serta melibatkan usaha mikro, kecil, dan usaha menengah yang ada di Tanah Air, termasuk realisasi kerja sama investasi dalam industri baterai dan kendaraan listrik.

    “Saya berpesan agar kolaborasi yang terbangun bukan hanya di antara perusahaan-perusahaan besar atau BUMN-BUMN kita tetapi juga melibatkan usaha mikro, usaha kecil, dan usaha menengah,” ujar Presiden.

    Sementara itu, Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia dalam laporannya menyatakan bahwa pihaknya telah melakukan koordinasi terkait kolaborasi tersebut. Menurutnya, pemerintah Korea Selatan sepakat untuk mewujudkan kolaborasi tersebut.

    “Kami bicara dengan Menkonya di Korea, Motie-nya (Ministry of Trade, Industry, and Energy) sepakat bahwa lapangan pekerjaan akan diprioritaskan ke lapangan pekerjaan dalam negeri dan juga kolaborasi antara BUMN, LG grup, kemudian UMKM dan pengusaha nasional yang ada di daerah,” ujar Bahlil Lahadalia.

    Untuk diketahui, groundbreaking ini merupakan tindak lanjut dari kunjungan kerja Presiden Jokowi ke Busan, Korea Selatan, pada November 2019 lalu. Setelah melalui proses negosiasi yang panjang, Kementerian Investasi/BKPM telah berhasil meyakinkan rencana investasi Group Konsorsium Perusahaan Korea Selatan di bidang industri baterai terintegrasi pertambangan, smelter, refinery, precursor cathode, dan sel baterai untuk mobil listrik dengan total investasi sebesar USD9,8 miliar.

    Turut hadir mendampingi Presiden dalam peresmian tersebut adalah Duta Besar Republik Korea untuk Indonesia Park Tae Sung, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri BUMN Erick Thohir, Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, Bupati Karawang Cellica Nurrachadiana, dan CEO PT HKML Battery Indonesia William Hong.

    Berita Terkait

    Indonesia-Apple Jajaki Peluang Pengembangan Manufaktur dan Investasi Teknologi

    Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menyampaikan bahwa Apple berencana untuk menambah Apple Developer Academy keempat sebagai i Selengkapnya

    Pemerintah Dukung Pembentukan Ekosistem Startup di Kawasan IKN

    Untuk memperkuat digitalisasi yang menjadi bagian penting dari ekosistem startup, Kemenparekraf telah mempersiapkan berbagai program yang di Selengkapnya

    Presiden Optimistis Ekonomi Indonesia Tahun 2024 Tumbuh Baik

    Meski demikian, Presiden Jokowi mengingatkan semua pihak di sektor jasa keuangan tetap waspada tehadap cepatnya pergerakan ekonomi global da Selengkapnya

    Pemerintah Blokir 1.855 Situs Entitas Perdagangan Berjangka Komoditi Ilegal

    Sebelum memutuskan untuk bertransaksi, ketahui terlebih dahulu profil dan legalitas pelaku usaha di bidang PBK dengan cara mengakses situs w Selengkapnya

    SOROTAN MEDIA