FAQ  /  Tautan  /  Peta Situs
    10 11-2021

    4208

    Manfaatkan Peluang Ekonomi Digital, Menko Perekonomian: Jadi Pemain Bukan Target Pasar

    Kategori Berita Pemerintahan | Yusuf
    Warga mengamati aplikasi-aplikasi 'start up' yang dapat diunduh melalui telepon pintar di Jakarta, Selasa (26/10/2021). Presiden Joko Widodo mengatakan saat ini Indonesia memiliki 2.229 perusahaan rintisan ('start up') sampai 2021 ini dan diperkirakan potensi nilai ekonomi digital Indonesia mencapai 124 miliar dolar AS pada 2025. - (antarafoto)

    Jakarta Pusat, Kominfo - Pandemi Covid-19 telah mengubah lanskap perekonomian global menuju tatanan ekonomi baru. Hal itu juga dipicu percepatan adopsi teknologi digital terhadap berbagai sendi kehidupan sosial ekonomi masyarakat, termasuk di Indonesia.

    Mengutip Studi dari Google, Temasek, dan Bain & Co., Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyatakan 41,9% dari total transaksi ekonomi digital ASEAN berasal dari Indonesia. Nilai ekonomi digital Indonesia pada tahun 2020 mencapai USD44 Miliar yang berarti tumbuh 11% dari tahun 2019 dan berkontribusi sebesar 9,5% terhadap PDB Indonesia.

    “Nilai transaksi ekonomi digital Indonesia diproyeksikan mencapai USD 124 Milliar pada tahun 2025. Dari besarnya potensi tersebut, pelaku usaha, ilmuwan, peneliti, pelajar dan seluruh stakeholder pengembangan ekonomi digital diharapkan mampu memanfaatkan peluang untuk mengembangkan digitalisasi lebih luas. Tidak hanya menjadi target pasar asing tetapi juga menjadi pemain yang diperhitungkan di tingkat global,” tegas Menko Airlangga dalam AI Innovation Summit 2021 yang berlangsung virtual dari Jakarta Pusat, Rabu (10/11/2021)

    Menko Perekonomian memaparkan peluang besar ekonomi digital Indonesia didukung oleh sejumlah faktor. Indonesia merupakan negara yang memiliki total penduduk terbesar ke-4 di dunia dengan jumlah penduduk usia produktif mencapai lebih dari 191 juta atau 70,7% dan sebagian besarnya merupakan Generasi Z dan Generasi Milenial. Dari sisi digital user, jumlah pengguna ponsel Indonesia saat ini mencapai 345,3 juta dengan penetrasi internet sebesar 73,7% dan trafik internet yang mengalami peningkatan 20% di sepanjang tahun 2020.

    “Peluang ekonomi digital Indonesia masih terbuka lebar. Ekonomi digital adalah kekuatan ekonomi baru dan Indonesia harus mengembangkan Artificial Intelligence (AI). AI merupakan ‘emas baru’ yang diharapkan mampu mensinergikan berbagai situasi dan berbagai stakeholder di dalam kerja sama kolaboratif antara Pemerintah, pelaku usaha, dan para stakeholder lainnya,” tutur Menko Airlangga.

    Sektor edutech yang menjadi pendatang baru, juga tampil mengisi lanskap ekonomi digital Indonesia dan memiliki pengguna aktif yang tumbuh signifikan mencapai 200% pada tahun 2020. Peningkatan pengguna aktif juga terjadi pada sektor healthtech. Saat ini juga telah muncul gelombang teknologi baru seperti jaringan 5G, IoT, blockchainartificial intilligence, dan cloud computing.

    Presiden Joko Widodo telah memberikan arahan dalam transformasi digital Indonesia menuju Visi Indonesia 2045 yang secara tegas menyatakan bahwa kedaulatan dan kemandirian digital harus menjadi prinsip penting dalam transformasi digital. Untuk mewujudkan transformasi digital yang menjadi agenda penting Indonesia tersebut, Pemerintah telah menyusun Peta Jalan Indonesia Digital 2021-2024 yang diharapkan bisa mempercepat dan meningkatkan pemanfaatan serta pengembangan teknologi digital.

    Menko Airlangga mengatakan bahwa dengan adanya peta jalan tersebut diharapkan pada tahun 2024 akan terjadi penambahan pertumbuhan PDB sebesar 1% dan digitalisasi UMKM bisa mencapai 50%. Selain itu, 2,5 juta lapangan kerja baru bisa tercipta dan melatih 600 ribu talenta digital baru setiap tahun. Hal ini diharapkan bisa menciptakan nilai-nilai tambah perekonomian terutama enabler technology seperti drone dan robot, mobil tanpa awak, 3D printing, artificial intelligencebig data analysiscloud computing, dan teknologi lainnya.

    “Berbagai tantangan dalam optimalisasi ekonomi digital dan AI harus diselesaikan, termasuk infrastruktur, SDM, literasi digital, regulasi yang harus menyesuaikan, dan iklim usaha yang lebih kondusif,” pungkas Menko Airlangga. 

    Sumber

    Berita Terkait

    Dukung Pemanfaatan AI di Pemerintahan, Keamanan Jadi Prioritas

    Kejahatan masa depan yang didukung oleh kecerdasan buatan (AI) membawa tantangan yang semakin kompleks. Ancaman seperti penyebaran Selengkapnya

    Lewat Digitalisasi, Pemerintah Perkuat Pengawasan dan Berantas Korupsi

    Menteri Anas menyampaikan bahwa tidak ada cara yang lebih cepat untuk melipatgandakan pencapaian sebuah negara dan mendorong pelayanan masya Selengkapnya

    Presiden Tegaskan Kenaikan Gaji ASN, TNI, Polri Diputuskan atas Pertimbangan Kondisi Perekonomian Negara

    Hal tersebut diungkapkan Presiden Jokowi saat menanggapi pertanyaan awak media terkait intensitas kenaikan gaji ASN, TNI, dan Polri yang din Selengkapnya

    Pemerintah Percepat Transformasi Digital dan Padukan Layanan Digital Nasional

    Indonesia tengah berupaya mengikuti jejak yang sama, melalui PERURI yang dijadikan sebagai GovTech Indonesia ke depan. Selengkapnya

    SOROTAN MEDIA