UNHCR Terjerat Keimigrasian? Itu Hoaks!
UU Keimigrasian tidak dapat digunakan untuk menjerat UNHCR sebab pengungsi Rohingya bukanlah imigran ilegal yang diselundupkan. Selengkapnya
Jakarta Pusat, Kominfo – Beredar konten unggahan berupa potongan sebuah video berbahasa asing yang mengklaim bahwa orang yang telah di-swab test Covid-19 tanpa sadar telah divaksinasi karena vaksin Covid-19 sudah disamarkan dalam bentuk swab test.
Hasil penelusuran Tim AIS Kementerian Komunikasi dan Informatika menemukan fakta dari AFP, klaim tersebut dibantah oleh para ahli medis.
WHO juga mengkonfirmasi bahwa vaksin tidak dapat diberikan melalui swab atau menggunakan alat swab. WHO menjelaskan tes swab melalui hidung dirancang untuk mengumpulkan sampel untuk menguji keberadaan virus, dan bukan untuk tujuan vaksinasi.
Lebih lanjut, Geoffrey Kulabusia, seorang ahli imunologi di Kenya, dan Shabir Madhi, seorang profesor vaksinologi Afrika Selatan, mengatakan bahwa rekomendasi untuk vaksin Covid-19 hanya untuk intramuskular. Keduanya menepis klaim tentang vaksin yang diberikan selama tes Covid-19.
Berikut laporan isu hoaks, misinformasi dan disinformasi yang telah diidentifikasi Tim AIS Kementerian Kominfo, Sabtu (13/11/2021):
[HOAKS] Tes Swab Covid-19 adalah Vaksinasi yang Terselubung
[HOAKS] Orang yang Disuntik Vaksin Cenderung Mengalami Perubahan Mental dan Fisik
UU Keimigrasian tidak dapat digunakan untuk menjerat UNHCR sebab pengungsi Rohingya bukanlah imigran ilegal yang diselundupkan. Selengkapnya
Hasil penelusuran Tim AIS Kementerian Komunikasi dan Informatika menemukan fakta, klaim tersebut tidak benar. Selengkapnya
Faktanya, klaim yang beredar itu tidak benar. Selengkapnya
Komisioner KPU Idham Holik menjelaskan pesan berantai yang beredar yang menyebut KPU tidak memberikan undangan fisik untuk mencoblos adalah Selengkapnya