Awas Hoaks! Kontrol Penyakit, WHO Lakukan Pengawasan
Hasil penelusuran Tim AIS Kementerian Komunikasi dan Informatika menemukan fakta dari kompas.com, informasi yang beredar tersebut merupakan Selengkapnya
Jakarta Pusat, Kominfo – Di jejaring media sosial beredar kabar terdapat varian Virus Korona yang baru. Konon, varian itu disebut sebagai Delmicron yang merupakan gabungan dari varian Delta dan Omicron.
Hasil penelusuran Tim AIS Kementerian Komunikasi dan Informatika menemukan fakta hingga saat ini belum ada informasi resmi terkait keberadaan varian Corona Delmicron tersebut.
Hal itu ditegaskan oleh Juru Bicara Satgas Covid-19 Kementerian Kesehatan RI dr. Nadia Tarmizi yang menyebutkan hingga saat ini pihaknya belum mendapat informasi resmi mengenai varian Delmicron dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Hal senada dijelaskan oleh Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Zubairi Djoerban juga menepis adanya varian Delmicron tersebut.
“Delmicron bukanlah varian baru dari Covid-19, melainkan nama istilah untuk situasi yang menggambarkan bahwa lonjakan kasus Covid-19 terjadi akibat varian Delta dan Omicron,” ungkap Zubairi.
Sementara itu, Epidemiolog dari Universitas Griffith Dicky Budiman juga menyebut varian Delmicron merupakan hoaks yang lahir dari teori asal-asalan. “Saat ini tidak ada perkawinan antara dua varian tersebut,” ungkap Dicky.
Lebih lanjut epidemiolog itu mengatakan saat ini yang ada yaitu rekombinan di Brasil antara Gamma dengan turunan atau subvarian dari Delta. “Apabila membahas varian baru, biasanya penamaan varian hanya dilakukan oleh WHO,” jelasnya.
Berikut laporan isu hoaks, misinformasi dan disinformasi yang telah diidentifikasi Tim AIS Kementerian Kominfo, Rabu (29/12/2021):
Hasil penelusuran Tim AIS Kementerian Komunikasi dan Informatika menemukan fakta dari kompas.com, informasi yang beredar tersebut merupakan Selengkapnya
detik.com memberitakan bantahan Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Habiburokhman soal klaim yang menyebut adanya petuga Selengkapnya
Komisioner Komisi Pemilihan Umum August Mellaz membantah gambar tersebut dikeluarkan lembaganya. Selengkapnya