FAQ  /  Tautan  /  Peta Situs
    24 03-2014

    2817

    Kontribusi Para Operator Telekomunikasi Dalam Rangka Membantu Sosialisasi Bagi Kesuksesan Pemilu 2014 Melalui Pengiriman SMS Pemilu Secara Massal

    SIARAN PERS NO. 29/PIH/KOMINFO/3/2014
    Kategori Siaran Pers

    (Jakarta, 24 Maret 2014) . Kementerian Kominfo bersama para penyelenggara telekomunikasi dan KPU mulai tanggal 24 Maret 2014 telah memulai tahap awal pengiriman SMS secara broadcast yang ditujukan kepada seluruh pelanggan layanan telekomunikasi dari masing-masing penyelenggara telekomunikasi. Acara kick off tersebut berlangsung pada tanggal 24 Maret 2014 di Kementerian Kominfo yang dipimpin langsung oleh Menteri Kominfo Tifatul Sembiring yang didampingi Ketua KPU Husni Kamil Manik pada jam 14.00 WIB dan dihadiri oleh perwakilan pejabat dari Kementerian Kominfo dan para penyelenggara telekomunikasi (PT Telkom, PT Indosat, PT Telkomsel, PT XL Axiata, PT Bakrie Telecom, PT Sampoerna Telekomunikasi Indonesia, PT Huchison3Indonesia, PT Axis Telecom Indonesia, PT Smart Fren dan PT Smart Telcom).

     

    Partisipasi para penyelenggara telekomunikasi ini adalah sebagai bagian dari kontribusinya bagi tujuan untuk turut serta mensukseskan penyelenggaraan Pemilu 2014 dalam bentuk pengiriman SMS secara broadcast. Kontribusi para penyelenggara telekomunikasi ini adalah salah satu tindak lanjut adanya Nota Kesepahaman antara Menteri Kominfo Tifatul Sembiring dan Ketua KPU Husni Kamil Manik yang telah ditanda-tangani pada tanggal 16 September 2014 tentang Kerjasama Sosialisasi, Edukasi dan Advokasi Pelaksanaan Pemilihan Umum Tahun 2014. Selain mendorong para penyelenggara telekomunikasi untuk turut serta mensosialisasikan Pemilu 2014, Kementerian Kominfo sejak beberapa bulan yang lalu juga telah melakukan sejumlah kegiatan sosialisasi dalam berbagai bentuk seperti melalui berbagai media massa, seminar dan pemasangan berbagai poster, dan baliho Pemilu 2014.

     

    Khusus untuk pengiriman SMS secara broadcast berdasarkan materi yang telah disepakati dalam rapat bersama di Kementerian Kominfo sekitar 3 minggu sebelumnya yang dihadiri oleh anggota KPU dan perwakilan para penyelenggara telekomunikasi tersebut, maka isinya adalah sebagai berikut: “SUKSES PEMILU 2014 ADALAH SUKSES BANGSA. BERIKAN SUARA ANDA PADA TANGGAL 9 APRIL 2014. COBLOS SESUAI PILIHAN ANDA”.

     

    Jumlah karakter yang dikirim untuk masing-masing kalimat tersebut sengaja dibatasi sesuai dengan kapasitas layanan seluler dan FWA (Fixed Wireless Access) yang tidak boleh lebuh dari 160 karakter. Di samping itu juga sudah mempertimbangkan tetap terjaganya kualitas layanan telekomunikasi sehari-hari yang dibutuhkan oleh warga masyarakat para pengguna layanan telekomunikasi pada umumnya. Itulah sebabnya, SMS tersebut harus terkirim secara bertahap sejak tanggal 24 s/d. 31 Maret 2014 bukan berarti tiap pengguna tiap hari akan terima 1 SMS, tetapi selama 1 minggu ini hanya terima 1 SMS dari Kominfo dan KPU, karena ini semata-mata hanya dengan tujuan untuk menjaga kualitas layanan telekomunikasi juga. Artinya, jangan sampai pengiriman SMS Broadcast ini dapat mengurangi kualitas layanan telekomunikasi.

     

    Pengirim SMS akan tertulis sama yaitu Komindo dan KPU, sehingga nama sender Kominfo dan KPU tersebut itulah yang akan muncul di layar handset para pengguna layanan telekomunikasi, baik yang ada di Indonesia maupun yang sedang berada di luar negeri. Berdasarkan kondisi tersebut dan mengacu pada Peraturan Menteri Kominfo No. 14 Tahun 2014 tentang Kampanye Pemilihan Umum Melalui Penggunaan Jasa Telekomunikasi, khususnya Pasal 7, yang menyebutkan, bahwa selama masa tenang, pelaksana kampanye Pemilu dilarang menyebar-luaskan pesan kampanye yang mengarah kepada kepentingan yang menguntungkan atau merugikan Peserta Pemilu , maka pengiriman SMS Sosialisasi Pemilu ini tidak bertentangan dengan ketentuan yang berlaku yang justru disusun oleh Kementerian Kominfo. Berdasarkan ketentuan tersebut, pada masa tenang menjelang tanggal 9 April 2014 dilarang mengirimkan pesan kampanye (SMS) oleh Peserta Pemilu. Namun demikian, khusus untuk pengiriman SMS ini sangat dimungkinkan karena tidak mewakili kepentingan Peserta Pemilu, tetapi justru mewakili kepentingan KPU dengan tujuan untuk mengingatkan warga masyarakat agar menggunakan hak pilihnya pada tanggal 9 April 2014.

     

    Pengiriman SMS secara broadcast ini bukan saat ini saja yang pertama-kali, karena di antaranya pada tanggal 20 Maret 2009 hal serupa juga berlangsung bersama KPU menjelang Pemilu 2009 dengan demikian tidak ada unsur pesan politis dalam pengiriman SMS tersebut. Baik untuk pengiriman SMS secara broadcast pada saat ini maupun terdahulu sama sekali tidak dipungut biaya oleh para penyelenggara telekomunikasi dan tidak menggerus pulsa, karena ini merupakan salah satu kontribusi sosial mereka bagi kepentingan nasional.

     

    ---------------

    Kepala Pusat Informasi dan Humas Kementerian Kominfo (Gatot S. Dewa Broto, HP: 0811898504, Email: gatot_b@postel.go.id, Tel/Fax: 021.3504024).

    Sumber ilustrasi: http://hallohaitelecom.com/images/smspic.jpg.

     

    Berita Terkait

    Siaran Pers No. 271/HM/KOMINFO/04/2024 tentang Berantas Judi Online, Pemerintah Segera Bentuk Gugus Tugas Terpadu

    Pembentukan gugus tugas itu bertujuan menyelesaikan permasalahan judi online secara lebih menyeluruh dengan mempertajam koordinasi antarkeme Selengkapnya

    Siaran Pers No. 269/HM/KOMINFO/04/2024 tentang Menkominfo Dorong Kolaborasi Perkuat Tata Kelola Keamanan Siber Nasional

    Menteri Budi mendorong kolabrasi dalam mengembangkan tata kelola keamanan siber, khususnya di sektor industri. Selengkapnya

    Siaran Pers No. 268/HM/KOMINFO/04/2024 tentang Menteri Budi Arie Harap Kehadiran Starlink Dorong Inovasi Operator Seluler

    Guna menciptakan persaingan yang setara antar perusahaan penyelenggara layanan telekomunikasi, Menteri Budi Arie memastikan Starlink harus m Selengkapnya

    Siaran Pers No. 267/HM/KOMINFO/04/2024 tentang Menkominfo: Optimalkan Peluang Jadi Pemain Kunci Pengembang Teknologi Global

    Menurutnya, kunjungan CEO Apple Tim Cook menunjukkan bahwa Apple melihat Indonesia sebagai negara yang strategis untuk pengembangan industri Selengkapnya

    SOROTAN MEDIA