FAQ  /  Tautan  /  Peta Situs
    18 05-2022

    1225

    Lantunan Gamelan Iringi Gala Dinner Delegasi DEWG G20

    Kategori Berita Kominfo | mth
    - (InfoPublik/Amiriyandi)

    Yogyakarta, Kominfo - Kesenian gamelan, alat musik tradisional yang berasal dari Jawa, memeriahkan Gala Dinner 2nd Digital Economy Working Group (DEWG) G20 Meeting atau Sidang Kedua Kelompok Kerja Ekonomi Digital G20 di kawasan Candi Prambanan, Daerah Istimewa Yogyakarta, pada Rabu (18/5/2022).

    Dalam pantauan infopublik, para delegasi Gala Dinner 2nd DEWG G20 Meeting terlihat menikmati sajian pertunjukan musik tradisional itu. Suasana malam yang gerimis di kawasan Candi Prambanan membuat para delegasi DEWG G20 fokus mendengarkan alunan alat musik yang tahun 2021 lalu diakui sebagai warisan kebudayaan global milik bangsa Indonesia oleh Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNESCO).

    Dalam bahasa Jawa, kata gamelan berasal dari kata “gamel” yang berarti memukul atau menabuh, sedangkan imbuhan “an” merupakan bentuk kata benda. Sehingga bisa disimpulkan bahwa gamelan adalah seperangkat alat musik yang dimainkan dengan cara dipukul atau ditabuh.

    Sumber: indonesia.go.id

    Alat musik gamelan kebanyakan terbuat dari material kayu, gangsa, logam, kuningan, timah maupun tembaga.

    Irama musik gamelan Jawa cenderung lembut, yang mencerminkan keselarasan hidup sesuai dengan budaya dan adat masyarakat Jawa.

    Gamelan Jawa dimainkan ketika ada acara khusus, biasanya digunakan sebagai pengiring upacara adat, upacara agama, kesenian tradisional seperti wayang, tari tradisional. Musik gamelan Jawa didominasi oleh gendang.

    Dikutip dari indonesia.go.id, gamelan dimasukkan ke dalam daftar Intangible Cultural Heritage atau Warisan Budaya Takbenda (WBTB) UNESCO pada Sidang ke-16 Komite Penyelamatan Warisan Budaya Takbenda yang digelar di Paris, Prancis, pada Desember 2021 lalu.

    Gamelan resmi menjadi Warisan Budaya Takbenda Dunia ke-12 asal Indonesia. Sebelumnya, Indonesia telah berhasil mencatatkan 11 WBTB Dunia UNESCO, antara lain, wayang (2008), keris (2008), batik (2009), pendidikan dan pelatihan membatik (2009). Lalu ada angklung (2010), tari saman (2011), noken (2012), tiga genre tari Bali (2015), kapal pinisi (2017), tradisi pencak silat (2019), serta pantun (2020).

    Penulis: Eko Budiono

    Editor: Taofiq Rauf/Viska

    Berita Terkait

    Bantuan untuk Gaza Dibuang di Mesir? Awas Hoaks!

    Faktanya video tersebut tidak ada kaitannya dengan bantuan untuk Gaza. Selengkapnya

    [Berita Foto] Kontingen Kominfo Ikuti Gala Dinner Pornas XVI Korpri 2023

    Pornas XVI Kopri 2023 diikuti 101 kontingen dari kementerian lembaga dan provinsi. Selengkapnya

    Kominfo akan Gelar Anugerah Media Center Daerah 2023

    AMC akan melibatkan petugas pengelola media center terpilih sebagai penerima penghargaan. Selengkapnya

    Mi Instan Varian Mi Goreng Ganja? Hati-Hati Disinformasi!

    Kepala Bidang Humas Polda Aceh Kombes Pol. Winardy mengatakan bahwa foto tersebut hoaks dan disunting oleh orang yang tidak bertanggung jawa Selengkapnya

    SOROTAN MEDIA