FAQ  /  Tautan  /  Peta Situs
    13 02-2015

    16933

    4G LTE Kekurangan Frekuensi? Tenang, Masih Banyak!

    Kategori Sorotan Media | brs

    4G LTE Kekurangan Frekuensi? Tenang, Masih Banyak!Jakarta - Layanan seluler generasi keempat (4G) berbasis teknologi Long Term Evolution (LTE) memang baru memasuki tahap awal di Indonesia dan belum mencapai kecepatan bandwidth yang ideal.

    Beroperasi di 900 MHz, spektrum masing-masing 5 MHz yang digunakan oleh Telkomsel, Indosat, dan XL Axiata, tak bisa dipungkiri masih belum cukup mumpuni untuk true mobile broadband.

    Itu sebabnya, Kementerian Komunikasi dan Informatika yang dikomandoi Menteri Rudiantara, berniat untuk membuka peluang 4G di seluruh spektrum yang ada. Mulai dari 1.800 MHz, 2,1 GHz, 2,3 GHz, bahkan nanti di frekuensi emas 700 MHz.

    Dari 75 MHz spektrum yang tersedia di 1.800 MHz, akhir 2015 nanti diharapkan sudah bisa dimanfaatkan untuk 4G -- sekaligus 2G eksisting -- setelah refarming teknologi netral dan penataan ulang.

    Sementara di 2,1 GHz dan 2,3 GHz, rencananya dilakukan bertahap mulai dari pertengahan 2015 ini hingga 2016 mendatang. Semua dilakukan secara estafet hingga kebutuhan akan spektrum terus terpenuhi.

    "2,1 GHz akan kita bicarakan semester kedua nanti, sehingga implementasinya di tahun 2016 karena ada dua blok yang masih kosong belum digunakan. Yang minta sih banyak, kita lihat saja nanti," kata Chief RA.

    Berbeda dengan 1.800 MHz, di spektrum 2,1 GHz itu sudah menggunakan teknologi netral dan sudah ditata ulang. Jadi ketika operator memutuskan untuk pindah dari 3G ke 4G LTE pun tak akan ada masalah.

    Sedangkan di spektrum 2,3 GHz yang saat ini ditempati oleh para pemain broadband wireless access (BWA) serta Smartfren yang rencananya pindah ke situ paling lambat 2016 mendatang, ternyata masih ada sisa 30 MHz.

    "Di 2,3 GHz itu lebih kompleks lagi nanti belakangan. Untuk 4G-nya sudah diisi oleh Bolt dan Smartfren tapi sisanya 30 MHz masih kosong," jelas menteri saat ditemui media di rumah dinasnya.

    Selain frekuensi yang telah disebutkan tadi, masih ada satu lagi frekuensi yang ditunggu-tunggu untuk masa depan mobile broadband di Indonesia. Yaitu spektrum 700 MHz yang saat ini masih digunakan oleh siaran televisi free-to-air.

    Rudiantara sendiri sudah berulangkali menyampaikan niatnya, termasuk di hadapan Komisi I DPR RI, untuk segera menuntaskan migrasi siaran digital agar sisa spektrum tersebut bisa digunakan untuk 4G, atau bahkan 5G mulai 2020 mendatang.

    Di 700 MHz ini nantinya, perkiraan awalnya hanya 60 MHz saja yang akan tersedia. Namun estimasi itu bisa saja naik menjadi 90 MHz. Dengan rentang spektrum yang rendah dan bisa menjangkau wilayah lebih luas, jelas frekuensi ini akan menjadi rebutan para operator nantinya.

    Satgas 1.800 MHz

    Sebelum sampai ke tahap itu, Menkominfo pun mengaku fokus terlebih dulu mengurusi persoalan yang ada di depan mata, yaitu penataan 1.800 MHz agar bisa cepat-cepat digunakan untuk 4G LTE dengan carrier aggregation, namun tetap bisa melayani teleponi dasar 2G seperti telepon dan SMS.

    “Saya akan mengeluarkan SE (Surat Edaran) bagi empat operator di frekuensi 1.800 MHz untuk mengikuti penataan agar bisa menduduki alokasi pita berdampingan dan pembentukan satgas atau task force," ujarnya.

    Setelah itu mulai dipersiapkan juga Peraturan Menteri (Permen) untuk penataan dan teknologi netral di frekuensi 1.800 MHz pada Maret. Ia memperkirakan, operator akan mulai melakukan migrasi pada pertengahan tahun ini di cluster atau pulau yang memungkinkan dijalankan.

    “Jika di setiap cluster sudah selesai penataan, langsung boleh gelar 4G. Agregasi kanal dengan frekuensi 900 MHz juga diizinkan. Perkiraan saya seluruh Indonesia itu bisa menikmati 4G di 1.800 MHz pada akhir 2015,” katanya.

    Seperti diketahui, empat operator seluler dengan teknologi GSM yakni Telkomsel, Indosat, XL, dan Hutchison 3 Indonesia akhirnya memilih opsi nomor tiga dari yang disodorkan pemerintah dalam penataan frekuensi 1.800 MHz.

    Dalam opsi ini urutan penempatan kanal adalah XL, Tri, Indosat, Telkomsel. Pilihan opsi ini menjadikan, Tri yang tadinya sudah berdampingan di posisi paling kanan menjadi berpindah. Pasca penataan frekuensi, keempat operator akan menggelar 4G berbasis teknologi FDD-LTE.

    Sumber : http://inet.detik.com/read/2015/02/12/171448/2831512/328/2/4g-lte-kekurangan-frekuensi-tenang-masih-banyak

    Berita Terkait

    Kominfo Bakal Kembangkan Aplikasi yang Ramah Bagi Penyandang Disabilitas

    Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) berupaya memberikan sosialisasi dan komunikasi yang efektif kepada setiap kelompok masyarak Selengkapnya

    Kisah Sukses Perjuangan Indonesia Perpanjang Tiga Orbit Satelit Utama

    Indonesia berhasil memperjuangkan perpanjangan masa regulasi tiga filing satelit pada slot orbit PALAPA C1-B (113 BT), GARUDA-2 (123 BT) dan Selengkapnya

    Ini Tips Kemenkominfo Agar Terhindar Dari Hoaks

    Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Kementerian Komunikasi dan Informatika Widodo Muktiyo memberikan tips sederhana agar masya Selengkapnya

    IGTV Kemenkominfo Tayangkan Video ‘Terima Kasih Chief Rudiantara’

    Akun Instagram resmi Kemenkominfo mengunggah video berdurasi sekitar tujuh menit. Akun Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) ini Selengkapnya

    SOROTAN MEDIA