FAQ  /  Tautan  /  Peta Situs
    21 08-2015

    2655

    Ibukota Milik Kita Bersama

    Kategori Infografis | angg007

    Paska mudik, problem lain berupa arus urbanisasi menimbulkan masalah baru. Seringkali pemudik membawa pulang keluarga dan rekan di kampong tanpa mempertimbangkan kemampuan mereka beradaptasi dengan kerasnya kehidupan di Jakarta. Akibatnya, terjadi lonjakan penduduk di Ibukota, yang kurang memiliki pendidikan dan pelatihan yang cukup untuk bisa mencari pekerjaan. Dalam jangka panjang, kondisi ini memperburuk kondisi kota dengan merebaknya pemukiman kumuh. Di sisi lain, Jakarta tidak lagi memiliki daya tampung memadai bagi penduduknya. Jika seharusnya daya tamping ibukota hanyalah  5-6 juta orang, maka yang terjadi saat ini adalah 9-12 juta orang menjejali kota ini dari siang hingga malam.

    Tentu saja perpindahan ke kota bukanlah sesuatu yang bisa dilarang, sehingga tidak ada alasan untuk tidak  memperlakukan mereka secara manusiawi, selama mereka mampu memenuhi kebutuhan hidup layak di Jakarta dan mematuhi aturan kependudukan. Karena itu, Pemerintah mensyaratkan agar pelaku urbanisasi memiliki keahlian dan pendidikan yang cukup untuk bisa mencari kerja. Selain itu, diberikan batas waktu tinggal maksimal 14 hari sebelum diberlakukan kewajiban mengurus surat izin sementara kepada RT, RW, dan kelurahan setempat untuk bisa tinggal sebulan lamanya mencari kerja.  

    “Selama orang mau pindah, KTP DKI saya bantu lho selama ada duitnya, ada kerja, saya bantu sudah,“ Basuki Tjahaja Purnama, Gubernur DKI Jakarta

    Sumber: Suara.com http://www.suara.com/news/2015/07/03/095905/ahok-ajak-saudaramu-ke-jakarta-kalau-punya-duit

    Berita Terkait

    Yuk Pilih KBIH Resmi Kementerian Agama

    Selengkapnya

    Subsidi Listrik Terus Bertambah

    Selengkapnya

    Raih Peluang di Tengah Persaingan

    Selengkapnya

    Tantangan Berat Dipikul Bersama

    Selengkapnya

    SOROTAN MEDIA