FAQ  /  Tautan  /  Peta Situs
    01 12-2015

    3568

    Indonesia Berkomitmen Dalam Akselerasi Penggunaan Energi Terbarukan

    Kategori Rilis Media GPR | mth

    Presiden Joko Widodo bersama 40 pimpinan negara dan pemerintahan menghadiri  acara bertajuk "Mission innovation, accelerating the clean energy revolution"di Auditorium Nelson Mandela, Climate Generations Area, Senin, 30 November 2015. Kehadiran Presiden menunjukkan komitmen Indonesia dalam akselerasi penggunaan energi terbarukan. 

    Indonesia memiliki target 23% energi terbarukan dalam bauran energi nasional akan dicapai pada tahun 2025. Atau tiga kali lipat dari proporsi energi terbarukan yang saat ini dimiliki. 

    Dalam empat tahun ke depan, Indonesia berencana mengembangkan 35 ribu megawatt tenaga listrik tambahan. Dari jumlah yang direncanakan tersebut, 25% adalah dari energi terbarukan dan 25% lainnya dari gas.

    Kehadiran Presiden juga menegaskan  bahwa Indonesia menjadi bagian dari program mempercepat inovasi  energi bersih terbarukan. Mission Innovation adalah upaya untuk mendorong publik dan swasta melakukan inovasi energi terbarukan. 

    Dalam mendorong inovasi energi terbarukan, Presiden Joko Widodo hadir bersama pimpinan  negara negara antara lain: AS, Perancis, India, Inggris, Jepang, Mexico, Kanada, Brasil, Norwegia, Arab Saudi, dan Jerman. Dari kalangan swasta hadir juga Bill Gates.

     

    Pertumbuhan Ekonomi Harus Perhatikan Lingkungan

    Hal penting dari pertemuan COP 21 di Paris, Perancis ini adalah pembangunan yang dilakukan harus memperhatikan faktor lingkungan sehingga berimbang. "Jangan sampai pertumbuhan ekonomi tinggi, tapi lingkungan ditinggalkan," ucap Presiden Jokowi ketika bertemu wartawan sesaat sebelum berangkat menuju Bandara Le Bourget Paris, Perancis, Selasa 1 Desember 2015.

    Presiden Jokowi hadir di Paris, Perancis untuk mengikuti Leaders' Event di COP 21 yang berlangsung Senin, 30 November 2015. Di sela-sela pelaksanaan COP21, Presiden melakukan pertemuan bilateral dengan 13 Kepala Negara/Pemerintahan. "Dari pembicaraan bilateral akan banyak membantu kita menangani lingkungan, energi baru terbarukan, restorasi lahan gambut, masalah menghutankan kembali, konservasi di hutan lindung," kata Presiden Jokowi. 

    Presiden Joko Widodo dan Ibu Iriana Joko Widodo bertolak kembali ke tanah air dengan menggunakan Pesawat Kepresidenan Indonesia-1, Selasa 1 Desember 2015 pukul 10.55 Waktu Setempat (WS) dan diperkirakan akan tiba di tanah air pada Rabu, 2 Desember 2015 pukul 11.00 WIB.

    Turut serta dalam perjalanan ini, Menteri Koordinator bidang Kemaritiman Rizal Ramli, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional Sofyan Djalil dan Kepala Staf Kepresidenan Teten Masduki.

     

    Tim Komunikasi Presiden/Ari Dwipayana

    Berita Terkait

    Keberhasilan Kolaborasi Penyelenggaraan KTT AIS Forum 2023

    Kesuksesan KTT bisa dinilai dari kelancaran pelaksanaan acara dan juga keindahan dan kenyamanan tata ruang tempat konferensi diselenggarakan Selengkapnya

    Indonesia Susun Peta Jalan Hadapi Perubahan Iklim dari Sektor Pariwisata

    Program dekarbonisasi secara umum adalah upaya mengurangi konsumsi energi sekaligus meningkatkan efisiensi penggunaannya. Selengkapnya

    Konkret dan Simpel, Indonesia Perkenalkan Keramba dan Rumpon Ikan ke Negara AIS Forum

    Indonesia berusaha membagikan solusi dan inovasi praktis yang sudah terbukti hasilnya di Indonesia untuk bisa diadaptasi dan diterapkan di n Selengkapnya

    Indonesia Terima Dokumen Acuan Pariwisata Ramah Lingkungan

    Pariwisata merupakan salah satu sektor yang berkontribusi besar terhadap pertumbuhan ekonomi tanah air. Tahun 2022 tercatat jumlah kunjungan Selengkapnya

    SOROTAN MEDIA