Awas Hoaks Lowongan Pekerjaan Online!
Faktanya, klaim dalam unggahan tersebut tidak benar. Selengkapnya
Jakarta, Kominfo -- Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara mengatakan generasi muda harus berani mengambil risiko dan berani menciptakan lapangan pekerjaan. “Yang harus kita camkan di diri kita adalah keberanian mengambil risiko. Kita harus berani berpikir, saya tidak akan menjadi pekerja seterusnya. Saya harus yang membuat pekerjaan,” katanya di depan para anak-anak muda pegiat bisnis startup saat kunjungan ke kantor B-Startup, Kamis sore (03/06/2016).
B-Startup yang berlokasi di Menara Batavia, Jakarta Pusat, itu membawahi dua startup, yaitu Rajapremi.com dan Homservis.com. Penggeraknya mayoritas adalah anak muda. Rajapremi.com merupakan startup di bidang asuransi dalam bentuk online marketplace. Sementara Homservis.com adalah startup penyedia layanan jasa dan properti yang menghubungkan secara langsung pencari dan penyedia jasa sesuai lokasi.
Di kantor B-Startup, Menteri Rudiantara disambut Founder Jababeka sekaligus Founder B-Startup, Setyono Djuandi Dharmono; Managing Director B-Startup, Bendi; Founder dan CEO Rajapremi, Chang Jeh Ong; serta Founder dan CEO Homservis, Tito Makmur. Turut hadir dalam rombongan Menteri adalah Wakil Ketua Kadin Shinta Widjaja Kamdani.
Kedua CEO Rajapremi dan Homservis mengajak Menteri beserta rombongan berkeliling kantor sambil memaparkan tentang startup masing-masing. Managing Director B-Startup, Bendi, juga turut memaparkan model kerja yang diterapkan di kantor B-Startup. Mendengar penjelasan ini, Menteri Rudiantara mengaku kaget sekaligus bangga melihat model kerja tersebut. “Padahal saya bicara ke mana-mana model yang seperti ini. Jadi saya surprise sekaligus merasa bangga ada teman-teman, boleh saya panggil adek-adek mungkin, berpartisipasi dalam gelombang ataupun wave Indonesia yang akan datang,” jelas Menkominfo.
Menurut Menteri Rudiantara, bisnis yang digiatkan anak-anak muda seperti ini merupakan salah satu kunci masa depan Indonesia nantinya. “Masa depan Indonesia ini terletak salah satunya dalam bisnis-bisnis model yang disiapkan oleh teman-teman ini,” katanya.
Menkominfo kembali menegaskan bahwa masa depan adalah milik generasi muda, bukan miliknya maupun generasi atas lainnya. Tugasnya adalah menyiapkan koridor agar usaha anak-anak muda seperti ini bisa terus berjalan hingga bertahun-tahun ke depan. “Tugas saya, Bu Shinta, Pak Darmono, adalah menyiapkan koridor bahwa ini bisa berjalan terus 5 tahun, 10 tahun, 20 tahun ke depan,” tegas Rudiantara.
Pasar Indonesia Harus Dikuasai Generasi Muda
Lebih lanjut, Menteri Rudiantara menyampaikan sebagai negara yang paling besar di kawasan, Indonesia menjadi salah satu pasar e-commerce terbesar. Sesuai visi Presiden Jokowi untuk menjadi “the largest digital economy”, pemerintah bertekad agar nilai e-commerce Indonesia dapat mencapai US$ 130 miliar pada tahun 2020. “Kita harus berlomba, kalau tidak negara lain yang ambil peluang ini. Padahal pasar ada di Indonesia,” kata Rudiantara.
Menurut Menteri Rudiantara, melihat perkembangan internet di dunia saat ini yang didominasi oleh negara lain, masyarakat Indonesia harus kompatibel. “Kita harus aware, terbuka seperti apa perkembangan di dunia sana, kemudian kita manfaatkan. Tapi kita jangan juga dijajah oleh internet” kata Rudiantara.
Lebih lanjut, Menteri menjelaskan bahwa Indonesia tentunya bisa bekerjasama dengan mitra asing untuk sama-sama menggarap pasar Indonesia, namun Indonesia harus menjadi tuan rumah di negara sendiri. “Pasar Indonesia harus dikuasai dulu oleh generasi muda, oleh adek-adek semua,” tegasnya.
Kunjungan singkat ini ditutup dengan sesi foto bersama dan pemberian kenang-kenangan dari Rajapremi dan juga Homservis. (VY)
Faktanya, klaim dalam unggahan tersebut tidak benar. Selengkapnya
Tim Balmon SFR Kelas I Kupang menonaktifkan perangat telekomunikasi yang beroperasi tidak sesuai dengan parameter teknis yang ditetapkan dal Selengkapnya
Menkominfo mengajak seluruh komponen bangsa untuk turut menjaga perdamaian dan persatuan bangsa, khususnya ketika beraktivitas di ruang digi Selengkapnya
Lewat literasi digital, semua elemen bangsa memiliki wawasan digital yang mumpuni dan mampu menangkal konten hoaks. Selengkapnya