FAQ  /  Tautan  /  Peta Situs
    22 10-2016

    3555

    Hacksprint Sarana Berbagi dan Cari Solusi

    Kategori Berita Kominfo | vera002

    Yogyakarta, Kominfo- Dirjen Aplikasi Informatika Kementerian Komunikasi dan Informatika Semuel A. Pangerapan meyakini bahwa Hacksprint 1000 Startup Digital ini bisa menjadi sarana untuk sharing dan mencari solusi. "Saat ini kita masuk tahap ketiga yaitu Hacksprint. Ini bukan kompetisi tapi media untuk berbagi dan networking serta membuat teamwork untuk mengembangkan ekonomi digital Indonesia," ungkapnya dalam Hacksprint 1000 Startup Digital di Grha Sabha Pramana Universitas Gajah Mada Yogyakarta, Sabtu (22/10/2016).

    Berkaitan dengan pengembangan ekonomi digital, Dirjen Aptika menegaskan bahwa pemerintah tetap komitmen dalam mendukung Program 1000 Startup Digital untuk pengembangan e-commerce di Indonesia. "Pemerintah serius dalam mendorong program ini. Bahkan saat ini sedang dipersiapkan paket ekonomi mengenai e-commerce," tegas Semuel.

    Semuel menjelaskan bahwa selalu ada gap antara pemerintah dengan pelaku bisnis. Oleh karena itu, perlu dibangun kerja sama pemerintah dengan komunitas dan pelaku bisnis. "Antara pemerintah, pelaku bisnis dan komunitas harus saling memahami perspektif masing masing untuk mengembangkan ICT Indonesia," jelas Semuel.

    Menutup sambutannya Samuel berpesan bahwa Hacksprint ini bukan suatu kompetisi tapi pembelajaran bagi  semua tim. "Kalau gagal, jangan kecewa tapi perlu dikembangkan lagi ide-idenya. Yang tidak lolos bukan berarti gagal tapi harus dianggap sebagai kesuksesan yang tertunda." ungkapnya.

    Salah satu mentor Hacksprint, Fadli Wilihandarwo menuturkan, secara teknis Hacksprint berbeda dengan metode Hackathon lainnya karena ada proses validasi produk. "Hacksprint akan menggabungkan antara validasi produk dengan pembuatan produk jadi. Di sini setiap tim diharapkan mampu melihat suatu masalah dan dapat menciptakan produk yang spesifik," tambahnya.

    Hacksprint merupakan versi baru Hackathon yang dikemas lebih terstruktur dan terarah dengan menggunakan metode design sprint. Dimana programmer akan membuat prototipe produk startup digital dengan langkah-langkah mulai dari understand, define, diverge, decide, prototype dan validate. Hacksprint diharapkan tidak hanya menghasilkan produk yang langsung dapat digunakan, tapi produknya tervalidasi dimana hustler (marketing), hipster (desain grafis), dan hacker (developer) akan membuat purwarupa (prototype) produk startup digital. Nantinya para peserta dituntut untuk memahami validasi bisnis dab bisnis model agar produknya mampu berkembang dan berkelanjutan. (VE)

    Berita Terkait

    Menkominfo Ingatkan Masyarakat Hormati Perbedaan Pilihan Politik

    Menkominfo mengajak seluruh komponen bangsa untuk turut menjaga perdamaian dan persatuan bangsa, khususnya ketika beraktivitas di ruang digi Selengkapnya

    Awas Hoaks! Surat Give Away dari Polri

    Hasil penelusuran Tim AIS Kementerian Komunilkasi dan Informatika menemukan fakta pesan berantai yang beredar tersebut adalah hoaks. Selengkapnya

    Awas Hoaks! Pendaftaran BBM dan BLT Rp750 Ribu di Facebook

    Dari tautan di konten yang beredar tersebut memuat laman yang diklaim sebagai situs pengecekan penerima bantuan, tetapi justru mengarah pada Selengkapnya

    Awas Hoaks! Elderberry Gantikan Vaksin Influenza

    Dari 10 vaksin influenza yang disahkan tidak ada satu pun yang mengandung aluminium. Selengkapnya

    SOROTAN MEDIA